12. fact

131 7 0
                                    

Hari berganti. Semuanya berjalan seperti biasanya, arvia dan jungkook sama sama menjalankan tugas masing masing , sibuk pula dengan pekerjaan masing masing

Tak terasa genap dua bulan arvia dan jungkook menjalankan rumah tangga. Tak ada perubahan sama sekali pada sikap arvia. Masih saja dingin sedingin salju. walau ia kadang Jungkook memberikan perhatian yang selalu terabaikan. namun ia tak pernah bosan untuk melakukan hal itu. Jungkook tak lelah berharap kepada arvia

Dan selama itu pula hubungan arvia dan jimin belum berakhir, tak ada yang tau sama sekali mereka selayaak kekasih ketika diluaran sanah namun ketika bertemu bersama pasangan masing mereka anggap saling tidak mengenal. Ya walaupun arvi seorang aktris yang penguntitnya banyak tapi ia bisa menanganinya.

"Tuan. Sarapannya sudah siap" ucap ajhuma in-gil kala jungkook turun dari tangga sambil merapihkan dasinya

"Arraseoh, tolong panggil kan arvia" ucap Jungkook

"Nee. Agesemnida" ucap ajhuma inggil
"Permisi tuan" lanjutnya

Jungkook mengagguk lalu melangkah kakinya ke ruangan makan. Namun ponsel berdering. Jungkook pun langsung merogoh kantongnya dan mengambil ponselnya dilihat panggilan dari sang ibu, Jungkook pun langsung menjawab panggilannya sambil berjalan.

"Aah. Eomma" ucap Jungkook......

Sedangkan arvia yang sedang memoles bedak di hadapan cermin terkejut kala suara ketukan pintu terdengar di telinganya. Pasalnya ia sedang memikir jimin entah kenapa ia amat merindukannya padahal kemarin ia baru saja bertemu.  Entah sampai kapan semua ini terjadi

"Nyonya. Sarapannya sudah siap"
Ucapan itu terdengar di balik pintu. Ya siapa lagi kalau bukan ajhuma in-gil.

"Nee. Arraseoh. Sebentar lagiaku akan turun" ucap arvia

"Ne. Agesemnida" balas ajhuma in-gil

Lalu setelahnya tak ada suara lagi.arvia kembali menatap dirinya di cermin ia pun menyudahin makeup nya karna di rasa sudah beres. Ia pun kini memgambil handphone, mantel dan mini bag nya. Lalu melangkah kaki untuk keluar kamar.

_________

"Nyonya sebentar lagi turun tuan" ucap ajhuma in-gil kala masuk ruang makan

"Nee. Arraseoh. Gomawo" ucap Jungkook sambil melahap makanannya

Ajhuma in-gil mengangguk
"Kalau begitu saya permisi dulu" ucapnya

"Nee" balas jungkook, lalu melanjutkan sarapannya.

Lalu tak lama terdengar derap kaki seseorang yang datang. Dan siapa lagi  kalau bukan arvia, ia datang lalu duduk ujung meja berseberangan dengan Jungkook. Tak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibir arvia, namun jungkook tersenyum dengan sendirinya. "Entah kapan arvia akan berubah, pasti menyenangkan jika ia bersikap hangat layak istri lainnya"

"Kau sibuk hari ini?" Tanya Jungkook

"Entah. Aku belum tau" ucap arvia sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya

"Eomma, tadi menelpon dia minta untuk kita datang ke rumahnya, katanya  ia rindu berkumpul dengan semua" jelas Jungkook

"Eoh.  Kapan?" Tanya arvia tanpa menatap

"Nanti malam" ucap jungkook

"Baiklah. Akan ku usahakan" ucap arvia

Jungkook mengangguk. Dalam hatinya ia berharap agar arvia bisa datang tak mungkin jika ia harus datang sendirian bukan.

"Oh. Ya apa perlu aku mengantarkanmu hari ini ke lokasi syuting. Biar nanti malam pula aku yang menjemput" ucap jungkook

Arvia terdiam. Ya, Bagaimana bisa ia diantarkan jungkook sedangkan ia suadah janji dengan jimin,

Replecment My Husband _suami pengganti_JiKook [END📌]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang