Vote sebelum membaca. Comment and share setelah membaca:)
|||
Cup!
Saking terpentalnya tubuh mereka berdua, mereka kembali menempelkan bibirnya masing-masing. Hanya sekilas! Ya, tidak lebih seperti apa yang Hanna pikirkan saat pertama kali berciuman dengan Iyllo pagi tadi.
Dan ... Avv lagi-lagi melihat pemandangan memilukan bagi dirinya.
"Astaga, Pangeran ... sudahkah habis kesabaran Pangeran untuk menerjang Tuan Putri?" tanya Avv iri disertai nada suaranya yang terbilang cukup lebay.
Hanna menganga tidak percaya. Ia masih menyentuh bibirnya yang baru saja bersentuhan dengan bibir Iyllo. Dua kali dalam pagi ini. Ia mendapat kecupan yang rasanya bak tersengat listrik. Terkejut gaes!
Iyllo menatap Avv lewat spion mobil serasa ingin mencakarnya. Sedangkan yang ditatap malah melempar cengiran khas untuknya.
"Gara-gara kamu, Pengawal kampret!" tuduh Iyllo menyalahkan.
"Bukankah beberapa detik lalu Pangeran yang menyuruh saya untuk mempercepat jalannya?"
Wahhh, parah! Si Avv malah buka kartu!
Hanna ingin menimbrung percakapan mereka berdua. Namun hatinya masih dag dig dug ser setelah mendapat hadiah terindah. Ehhh!
Sembari memelankan lajunya mobil, Avv dan Iyllo terus beradu membuat Hanna pusing di ujung sinting. Ada apa dengan mereka? Apa maksudnya Pangeran? Pengawal? Tuan Putri? Kalian kira ini cerita dongeng di kerajaan?
Apakah pak Avv juga termasuk makhluk sinting seperti Iyllo?
"Salahkan saja kuda elektronik ini!" ujar Iyllo ngawur karena dia sadar itu perintahnya, dan tidak mau disalahkan juga. Pangeran mah bebas!
Hanna melongo. "Kuda elektronik?" bingungnya.
"Kuda elektronik apa, Pak?" lanjut Hanna menuju ke Avv, dosennya.
"Pfftttt!!!" Avv menahan tawanya.
Iyllo ikut larut dalam kebingungannya. Mereka kenapa?
"Kenapa? Ada apa? Apa ada yang salah dengan saya?" tanya Iyllo beruntutan.
Avv melempar tawa ringannya. Begitu juga dengan Hanna yang menyusulnya. Biarkan saja! Biarkan saja makhluk jelmaan itu kebingungan.
"Tuan Putri, bukankah calon suamimu itu sangat lucu? Hahaha!" tanya Avv di sela tawanya.
Sebenarnya, Hanna juga di ambang kebingungan lantaran Avv yang terus menyapa dirinya dengan embel-embel 'Tuan Putri'.
"Yang dimaksud Tuan Putri oleh Pak Avv, itu saya? Hanna Malleta Agham?" tanya Hanna memastikan.
"Iya, Tuan Putri Hanna Malleta Agham, calon istri Pangeran Iyllo Assensio," jawab Avv lengkap dibarengi anggukan kepalanya.
Dalam hati ada seberkas rasa yang tersirat di Hanna lantaran dipanggil Tuan Putri.
Tapi ... dia bukan Tuan Putri sesungguhnya layaknya di dongeng-dongeng seperti Cinderella.
Hanna mengabaikan hal itu, ia masih ingin tetap pada topik kuda elektronik.
"Dia tidak ada lucu-lucunya sama sekali, dia aneh. Anehnya terlihat seperti orang sinting!" ucap Hanna membuat Iyllo melebarkan matanya.
"Sinting apa yang kamu maksud, Hanna?" geram Iyllo.
"Yang dimaksud kuda elektronik itu mobil, Hanna. Kendaraan yang sedang kita pakai ini," sela Avv menyingkirkan pertanyaan Iyllo.
Avv paling suka saat membuat Pangerannya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Purnama
FantasySetiap hari Hanna merasakan ada pelukan hangat di tubuhnya. Tiba-tiba ia melihat sebuah gelang mengerikan berbandul taring merah darah yang melingkar di pergelangan tangannya. Beberapa kali ia buang karena dianggap membahayakan hidupnya. Tapi, gelan...