"Ayo, kita gelut, Pengawal somplak!" canda Iyllo di tengah-tengah kesengsaraan Hanna.
Tiba-tiba, Hanna menjerit kesakitan.
Dasar, makhluk jelmaan! Kalau mau bercanda tidak melihat suasana.
"Astaga, Pengawal! Hanna-ku, dia ke-kenapa?!" panik Iyllo sembari tangannya usil menabok-nabok Avv.
Avv geram, "Pangeran, jangan panik se-alay itu bisa? Tenang ... calon istrimu akan baik-baik saja."
"Baik-baik saja, gundulmu! Kamu tidak melihat calon istriku kesakitan begitu?"
Bukannya ikut panik, Avv malah terlihat santai melihat calon Tuan Putrinya menjerit-jerit kesakitan.
"Sini kelopak bunga Haniyll-nya," pinta Avv menyedongkan telapak tangannya.
Iyllo membuka telapak tangan kanannya. Dengan satu kedipan mata, kelopak bunga Haniyll yang Iyllo petik dari singgasana kerajaan muncul secepat kilat disusul cahaya kerlap kerlip.
"Cepat, tempelkan di dadanya!" perintah Avv pada Iyllo.
Iyllo mendengus sebal. Jabatannya sebagai Pangeran seolah sedang dipakai oleh Pengawalnya sendiri.
'Dasar, Pengawal not have akhlak!' gerutunya dalam hati.
Avv tentu mendengar kekesalan Iyllo. Ia hanya menanggapi senyum tengilnya yang membuat mata Iyllo melotot tajam.
"Cepat, Pangeran!"
Kini, Avv mendorong tubuh Iyllo untuk mendekati Hanna yang duduk tersungkur di ujung tembok. Wajah pucatnya membangkitkan gairah Iyllo untuk memeluknya. Karena keadaan, Iyllo menahan diri.
"Ayo, Iyllo ... cuma tempelkan kelopak bunga ini di dadanya saja, bukan untuk meraba-raba di bagian tersebut," ucap Iyllo menyemangati diri sendiri.
"Pergi, makhluk jahat! Pergi!" usir Hanna sadar akan jarak Iyllo yang semakin dekat.
Avv masih memperhatikan aksi mereka. Sebenarnya, dia ingin tertawa melihat Pangerannya bertingkah lugu hanya karena akan menyentuh dadanya.
Melihat keadaan Hanna seperti orang kehilangan akal, Avv membuang jauh-jauh pikiran untuk tertawa. Kalau tidak, ia akan mati kehabisan darah diterjang oleh Pangerannya sendiri.
Wajah Iyllo pucat pasi. Merasa bersalah akibat tidak sengaja menampilkan aura jahatnya. Padahal, aura jahat tersebut muncul di kala beberapa waktu.
Kebetulannya, aura jahat itu muncul di hadapan Hanna, calon istrinya sendiri. Ahhh, Iyllo pasti harus menjelaskan rinci serinci-rincinya rinci pada Hanna untuk menaruh kembali rasa percaya terhadapnya.
Muncul aura jahat bukan berarti Iyllo orang jahat. Namun, setiap manusia kutukan yang penuh dengan kekuatan ajaib itu punya aura ketegasan, bukan kejahatan.
Sebaik itukah laki-laki? Merasa bersalah walaupun melakukan sesuatu secara tidak sengaja terhadap orang yang dicintainya?
Teori laki-laki bucin seperti Iyllo.
"Mendekat lagi, Pangeran," perintah Avv santai.
Iyllo memantapkan hatinya untuk baik-baik saja menyentuh dada Hanna.
"Hanna ...," panggil Iyllo lirih.
Iyllo ikut berjongkok di hadapan Hanna.
"Kamu manusia jahat, Iyllo!" racau Hanna.
"Hanna, bukankah aku selalu baik terhadapmu?"
"Bisa saja itu trik untuk membunuhku nanti!" Hanna tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Purnama
FantasySetiap hari Hanna merasakan ada pelukan hangat di tubuhnya. Tiba-tiba ia melihat sebuah gelang mengerikan berbandul taring merah darah yang melingkar di pergelangan tangannya. Beberapa kali ia buang karena dianggap membahayakan hidupnya. Tapi, gelan...