"Tuan Putri?" panggil Avv pelan. Berusaha supaya tidak ada keributan.
Avv tau. Tapi ... lebih baiknya ia harus meminta maaf.
"Pak Avv manggil saya?" tanya Hanna.
Avv sedikit bingung lantaran Hanna menyapanya dengan sebutan Avv. Dalam dunia kerajaan, sangat tidak pantas bagi bawahan saat atasan memanggilnya dengan sopan. Seperti yang dilakukan Hanna tadi.
"Iya, tapi ... tolong jangan panggil saya 'Pak' saat hanya kita berdua," ujar Avv.
"Lalu?"
"Pengawal atau sebut namanya saja," jawab Avv.
Hanna menggeleng cepat. "Ahh, tidak mau, tidak mau! Saya, kan, murid Pak Avv. Mana mungkin seperti itu?" tolak Hanna sopan.
"Sudah saya katakan, Tuan Putri, panggil saya Pengawal atau namanya saat hanya kita berdua atau bersama Pangeran Iyllo," cegat Avv lagi.
"Ya ... baiklah, baiklah. Jadi, kamu memanggilku tadi, ada apa?"
"Anu ... soal s-semalam saya benar-benar tidak sengaja."
"Maksud kamu?"
Mata Hanna mengikuti tatapan mata Avv menuju ke mana. Dada.
Dengan dagunya, Avv menunjuk ke arah sana. Beberapa saat Hanna memikirkan sesuatu.
Kejadian semalam? ? Apa maksdnya? Dada?
"Astaga!" pekik Hanna mengingat sesuatu.
Satu pukulan. Dua pukulan, hingga beberapa pukulan mengarah ke lengan Avv, Pengawalnya.
"Gara-gara kamu! Iyllo makhluk jelmaan itu menyentuh-nyentuh barang berhargaku! Awas saja kamu, hah!"
'Buk! Buk! Buk!'
Biarkan Avv menikmati pukulan manja dari tangan mungil Hanna.
Suasana sepi, sehingga dengan mudah tanpa mengurangi rasa malu Hanna melakukan aksinya.
"Ampun, Tuan Putri! Ampun dah, ah!" mohon Avv mengaduh kesakitan.
Dirasa sepi, Iyllo muncul di hadapan mereka secara tiba-tiba.
"Dasar, Pengawal genit! Woy! Woy!" seru Iyllo cemburu dan berusaha memisahkan mereka berdua.
"KAMU JUGA, IYLLO!"
Kali ini, tangan Hanna beralih menggebuki tubuh yang katanya calon suami itu, Iyllo Assensio. Seorang Pangeran dari Kerajaan manusia terkutuk pimpinan Raja Assen.
Kerajaan yang awalnya bernama Teraku, lalu atas permintaan Iyllo sebagai memenuhi persyaratan, nama Teraku menjadi Kerajaan Haniyll.
"Aduh, Sayangku! Kenapa malah jadi aku yang digebukin begini?!" tanya Iyllo sembari menghindari serangan gemas Hanna.
Bukannya menolong Pangerannya, Avv malah tertawa terpingkal-pingkal. Pengawal macam apakah itu?
"Ayo, Tuan Putri! Serang dia terus!" seru Avv seolah melihat pertandingan aksi pukul.
"Apa yang kamu katakan sampai Hanna memukuliku seperti ini, Pengawal somplak?!" tanya Iyllo berhasil menghentikan serangan ganas Hanna.
Sebenarnya, Iyllo tau penyebab Hanna menjadi trengginas seperti ini.
Bagaimana nantinya saat ia menjadi calon suaminya? Apakah akan lebih ganas lalu menandingi ganasnya Harimau?
Aahh, Iyllo pusing!
Keadaan Hanna yang mulai tenang, Iyllo melemaskan pegangannya.
"Salah Pangeran sendiri datang di waktu yang benar," ucap Avv nyeleneh dan ngawur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Purnama
Viễn tưởngSetiap hari Hanna merasakan ada pelukan hangat di tubuhnya. Tiba-tiba ia melihat sebuah gelang mengerikan berbandul taring merah darah yang melingkar di pergelangan tangannya. Beberapa kali ia buang karena dianggap membahayakan hidupnya. Tapi, gelan...