Di awal,
aku kerap bilang kalau kamu datang sebagai pelengkap dari hidup agar lebih berwarna.
Kita luput,
kita lupa kalau hidup lebih dari sekadar seruput kopi di pagi hari, atau seputar rumput apa yang harus ditanam di kebun belakang.
Hidup juga tentang kesakitan, pertengkaran kecil atau besar, atau buruknya
—perpisahan.Meski kita tak tau bagaimana nanti akhirnya,
hadirmu membuat pelajaran tentang arti memiliki, memahami, dan menyayangi menjadi sedikit lebih menyenangkan.
Terima kasih.
Jangan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Post
PoetryAda banyak, sangat banyak kataku yang hanya kutuliskan dalam ponselku, atau sekedar kutulis dalam catatan kusamku. Kata receh yang mampu kusajikan untuk kalian. Beberapa puisi atau prosa amatiran yang akan kalian baca. Maaf bila aku belum bisa membe...