Dongeng

648 66 7
                                    

Liburan telah usai. Eh bukan liburan, tapi penyiksaan. Bagi Kenma. Tiap hari dia harus menerima serangan UWU yang sengaja dilontarkan Kageyama. Meski tentu saja Kenma kadang-kadang juga mendapatkan perhatian Hinata karena lukanya.

Hinata tak mau menginap di rumah Kageyama dengan alasan sudah berjanji lebih dulu pada Kenma. Dan Kageyama pun akhirnya ikut menginap bersama. Untungnya mereka menghentikan aksi mantap-mantap karena Hinata selalu menolak Kageyama. Kenma juga tidak mau memulai lagi, buat apa? Toh dia malah ga dapat apa-apa dan berakhir comly.

"Jadi, nanti siang kamu harus pergi ya?" Tanya Hinata saat sedang menghidangkan sarapan.

"Iya, orang tuaku sudah kembali. Lagipula besok kita juga akan sekolah," jawab Kageyama menaruh sumpit di semua mangkuk kecuali milik Kenma. (Zzzttt, mereka perang dingin melalui serangan mata, untungnya Hinata sadar dan memukul punggung tangan Kageyama.)

"Humm baiklah. Aku mungkin akan tetap di sini, baju sekolahku sudah ku sediakan sebelum ke sini," Hinata sudah selesai menyiapkan sarapan.
"Nah, mari makan😊," Hinata tersenyum cerah. Dengan latar belakang jendela yang disirami cahaya matahari.

Kageyama dan Kenma merasakan serangan fatal dari double mentari, bak lukisan wajah senyum Hinata tidak pernah gagal membuat jantung memompa darah dengan ritme tidak karuan. Kacau, senyum Hinata terlalu mematikan. (Kedua orang itu tersenyum bagai kuda,/bugh, ditendang kiri kanan oleh mereka,hikks😔)

.....

"Nee, Kenma, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Hinata siang itu, mereka akhirnya hanya tinggal berdua setelah Kageyama pamit pulang.

"Hum? Main game tentunya," jawab Kenma malas-malasan. Sudah berapa hari ini Hinata melarangnya menggunakan kedua tangan untuk beraktivitas, termasuk main game. Bahkan saat mandi pun Hinata memaksa Kageyama membantunya. Ketika makan juga Kageyama menyuapi Kenma(terpaksa, daripada Hinata yang menyuapi nya, Kageyama mah ga rela!!!)

Tapi pagi ini, setelah membuka perban, Hinata mengoleskan salep obat bakar dan bilang bahwa Kenma sudah boleh menggunakan tangannya. Tapi tentu saja tetap harus berhati-hati.
D

engan penuh syukur, Kenma akhirnya bisa kembali menjamah tubuh seksi Nintendo nya. Satu minggu tanpa game benar-benar neraka, untung ada malaikat yang sedang menginap di rumahnya. Ya, Angel Baby nya.

Sruuuk
Hinata merangkak masuk pelukan Kenma,

SruuukHinata merangkak masuk pelukan Kenma,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mati-matian Kenma memasang wajah normal. Jangan sampai Hinata melihatnya merona hanya karena hal ini.
Padahal jantungnya sudah berdetak tidak karuan.

"Kenma? Jangan main game sendiri dong. Ayo main bersama," bujuk Hinata dengan wajah manjanya. *Cring~cring

Deg
Serangan fatal untuk jantung Kenma. Belum lagi kata-kata ambigu yang dilontarkan Hinata. Ia makin resah dan wajahnya mulai berasap.

Angel Baby ⚠️Bl++HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang