·̩͙ ₊ ᨦ Lσʋҽ Iɳ Sραƈҽ Tιɱҽ ᨩ ໋₊ ·̩͙

12.

Sesuai dengan keputusan ku. Aku menerima tawaran zenith, dengan alasan bahwa aku seorang mahasiswa yang bertanggung jawab, teladan dan sebagai contoh kakak kelas yang baik.

Claude tadinya ingin menggantikan ku, hanya saja aku memaksa dia untuk tidak ikut campur. Tentu saja dia menurut, karena di bandingkan ku dengan dirinya, akulah yang lebih banyak memiliki kekuasaan.

Aku seorang penerus de alger, dan Claude..? Tentu saja berada di bawah ku.

"K-kulihat, kau lebih bersemangat dari pada yang sebelumnya" perkataan zenith membantu ku tersadar. Oh? Kurasa aku tersenyum sedari tadi.

"Omong kosong Zenith" aku berkata datar, dengan cepat merubah ekspresi ku.

"Oh, itu dia..!" Dari kejauhan aku melihat satu kendaraan yang ingin melaju memasuki gerbang sekolah. Tapi.. apa baru saja Aku melihat pria, dan wanita di belakangnya?

Apa itu murid baru bernama Lucas?

Aku berpikir begitu. Mungkin anak itu berasal dari keluarga yang kaya raya, karena terlihat dari merek kendaraan yang kurasa tidak pantas di pakainya saat ini.

Penasaran.

Apa mungkin gadis itu.. gadis yang selama ini dia cari-cari? Benarkah, sungguh?

Aku bisa merasakan detak jantungku berdetak 2× lebih cepat berkerja dari biasanya. Rasa penasaran menghantam pikirannku, dan aku masih menunggu anak dengan rambut hitam jet datang secara langsung berhadapan, dengan gadis Surai emas gelombang bersamanya.

Menyebalkan memang mengetahui murid bernama "Lucas' berada di sisi nya, toh, nanti murid itu akan bersama cabel dan dirinya bersama gadis yang menarik perhatian sedari tadi.

***

*pinterest*

"Kenapa kalian sangat terlambat??" Zenith bertanya kesal.

"Diam chimera, ini baru jam 7:15 pagi" seperti biasa Lucas memanggil zenith dengan sebutan chimera. Ya, Zenith sudah terbiasa dengan ejekan itu. Dia sudah sering kali di panggil chimera oleh Lucas, bahkan di hari pertama pertemuan mereka.