16.

152 22 5
                                    

Hari demi hari berlalu. Sementara athanasia sudah terbiasa dengan aktifitas sekolah barunya bersama Lucas.

Lucas juga memiliki teman cukup akrab dengan orang bernama cabel itu. Dan sesuai keinginannya Kepada athanasia, di malam hari Lucas berkunjung ke kamar athy.

Berjanji bahwa dirinya akan membawa kekasihnya pergi berkencan pada malam hari.

"Lucas, kau datang" seru athanasia melihat bayang-bayang seseorang dari luar balkon.

Athanasia beranjak dari tempat tidur, berjalan ke arah balkon lalu membuka kedua pintu menampilkan sosok Lucas yang bersinar di bawah cahaya bulan.

Lucas nampak sangat bersinar dan tampan, membuat jantung athanasia berdebar dalam satu detak.

"Apa kau menikmati wajah tampan ku?" Dengan penuh percaya diri Lucas menunjukkan senyuman di sudut bibirnya. Membuat athanasia sendiri mendengus kesal, berusaha mengengkang kenyataan, walaupun itu adalah fakta.

"Tidak tuhh~ kau terlambat 5 menit!" Athanasia menyilangkan kedua tangan nya, membuang muka.

"Ya-ya, baiklah. Ayo, sebelum malam semakin larut" Lucas memutar mata ke arah lain dengan malas, lalu menjulurkan tangannya kepada athanasia.

"Mau pergi teleport langsung atau pakai kendaraan?" Athanasia sedikit tersentak. Dengan malu-malu menerima uluran tangan Lucas, mendekatkan jarak dirinya dengan pemuda itu.

"K-kurasa mobil lebih baik" jawab athanasia. Sekarang salah satu tangan Lucas mengenggam salah satu pinggang athanasia, membuat si pirang harus berpegangan erat.

"Baiklah kalau begitu. Huh, padahal lebih cepat motor. Tapi seterah kau sajalah" salah satu tangannya lagi menenggelamkan jari-jarinya di rambut athanasia, menarik nya kedalam pelukan Lucas.

Syuut

Mereka berdua berteleport di depan mansion rumah megah Lucas. Di sana ada satu mobil lamborghini juga sepeda motor sport milik Lucas terpakir tidak terlalu beratur.

Lucas tidak memperkejakan salah satu pembantu manapun yang berkerja di dalam rumahnya. Dia hanya mengandalkan sihir untuk menyiapkan semuanya.

"U-uuh, pakai motor pasti kau ngebut"  Lucas tertawa kecil, berjalan ke mobil dan membuka pintu mobil tepat di hadapan athanasia.

"Silahkan masuk tuan putri~" ucap Lucas membungkuk sedikit.

Athanasia tersenyum, merasa terhibur oleh drama yang dimainkan oleh Lucas.

"Dengan senang hati, penyihir ku.." athanasia menjawab dengan anggun, dan dia mengangkat kedua tangannya seolah-olah sedang menarik gaun pesta.

*****

"Lucas, R-restoran ini bukankah terlalu mahal?" Lucas berbalik, menatap Athanasia yang sedang memandang dirinya dengan ketidakpercayaan.

"Kenapa? Memangnya semahal apa menu restoran disini? Ayo, jangan kek orang bodoh aja berdiri di sana" Lucas mengangkat bahu, lalu menarik lengan athanasia yang harus terpaksa ikut masuk ke dalam restoran itu.

...

"Tuh kan, kubilang apa? Menu disini mahal-mahal" athanasia berbicara pelan.

"Hah? Mau pesan apa sih? Yang ini..?" Lucas berseru, menunjuk ke salah satu menu dessert makanan manis, bisa dibilang harganya sangat mahal bagi athanasia. Tapi bagi Lucas, itu hanyalah hal kecil yang bisa dia beli dengan hanya satu koin emas.

"I-ini begitu menggoda' athanasia tergiur dalam hati. Berusaha tidak mengeluarkan air liur keluar, si pirang menyapu wajahnya dengan lengan miliknya.

·̩͙ ₊ ᨦ Lσʋҽ Iɳ Sραƈҽ Tιɱҽ ᨩ ໋₊ ·̩͙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang