4. Pagi

90 61 176
                                    

Malam itu panjang, maka jangan kau pendekkan dengan tidurmu
Siang itu terang, maka jangan kau keruhkan dengan dosamu

•••

Malam membangunkan Zahra yang terlelap lelah. Tangannya meraih ponsel yang tidak jauh terletak di samping tubuhnya. Zahra menatap layar ponsel itu yang menyatakan pukul 03.00 WIB. Zahra beranjak dari tempat tidurnya, gadis itu mengambil wudhu di tengah gemerlap malam yang sunyi, air yang dingin membasahi wajahnya.

Sajadah itu tergelar, dan kali ini Zahra menghadap Allah dengan hati yang lelah. Mengadu kepada Rabbnya melepas semua kelelahan. Bersujud di antara para manusia yang tertidur lelap, meminta agar Allah permudahkan semua urusannya. Meminta agar Allah menguatkan lagi hati, berharap beberapa masalah dapat menemukan jalan keluarnya.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu,

"Wahai Allah, dzat yang Maha Pengampun, ampunilah dosa-dosaku. Ampunilah dosa kedua orang tuaku, lapangkanlah kuburan bunda Ya Allah. Jauhkan bunda dari siksa kubur Ya Allah, pertemukanlah aku dan kedua orang tuaku di surgaMu kelak Ya Allah. Ya Allah, ampunilah dosa saudara hamba, jagalah bang Abun dari siksa kubur, lapangkanlah kuburannya, tempatkan dia bersama orang yang Engkau cintai Ya Allah, dan pertemukanlah hamba dengannya di syurga-Mu kelak "

"Wahai Allah, dzat Yang Maha Membolak-balikkan hati hambaNya. Lunakkan hati ayahku yang telah mengeras ya Allah, jernihkanlah fikiran ayah yang telah menghitam ya Allah. Kembalikanlah setiap yang ada pada diri Ayah Ya Allah. "

"Ya Allah, aku titipkan semua harapanku padaMu. Sebab aku hanyalah seorang hamba yang rapuh yang dapat bersimpuh kepadaMu. Dan Engkaulah tempat sebenar-benarnya bergantung. Maka istiqomahkanlah aku agar selalu taat kepadaMu. "

"Rabbana Attina Fiddunya Hasanah, waqqina adzabannar. Aamiin!! "

Zahra mendekap kedua telapak tangannya di wajahnya. Kemudian mengambil mushaf. Alunan suara Zahra menggema dengan merdu di dalam kamarnya. Suara yang membuat suasana sunyi itu menjadi sangat damai, bahkan anginpun menyapanya dengan amat lembut. Ditemani bintang dengan bulan purnama yang masih setia menerangi malam. Malam ini, semua keluh kesah Zahra telah lepas. Seperti telah lepas dari ikatan tali yang kuat, memang benar sholat tahajjud itu mendamaikan hati yang lelah, menenangkan hati yang kacau, dan menghangatkan hati yang dingin.

Shadaqallahul'adzim (Maha Benar Allah dengan segala FirmanNya).

Zahra menutup Mushafnya, kemudian melipat dan merapikan mukenahnya. Dia beranjak ke tempat tidur memilih merobohkan tubuh sejenak, sebab waktu subuh masih ada sekitar 30 menit lagi.

•••

Selamat Pagi...

Dan itu artinya satu hari yang lelah telah terlewati. Pagi, berarti hal baru akan menanti, pagi berarti hal indah akan menemuimu. Entahlah, tapi kadang hal buruk selalu ikut menyelip membuat skenario yang kita anggap indah malah berakhir menjadi buruk. Tapi, itu skenario Allah, skenario yang jauh lebih indah dari pada skenario hambaNya.

Seragam SMA telah terpasang rapi, lengkap dengan hijab yang menutupi seluruh rambut Zahra. Dia berdiri di depan kaca sambil tersenyum mengamati dirinya, tersenyum kikuk tapi terlihat tenang.

Semoga hari ini adalah hari yang indah - batin Zahra meyakinkan dirinya.

Dia bergegas mengambil tas menghampiri meja makan yang sudah di penuhi dengan sarapan pagi. Tapi ruangan ini masih sepi, tak ada satu orang pun yang ikut duduk menikmati nasi goreng yang di masaknya. Zahra mengambil nasi goreng dengan senyuman pahit, menelan beberapa nasi hingga menghabiskan satu piring. Oh iya, Zahra ada tipekal wanita yang suka makan banyak tapi tidak pernah gemuk.

Ruang Kosong (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang