5. Ingin Mati

108 70 253
                                    

JANGAN MENYERAH !
Jika kamu sedang di uji itu artinya kamu sedang disempurnakan oleh Allah.

•••

"Papa, besok Abi ikut olimpiade! Papa temanin Abi besok yah! "

"Kamu bisa sendirikan!" bentak pria paruh baya itu membuat anak lelaki itu gemetar.

"Tapi kata bu guru harus ditemanin sama orang tua, Abi pengen papa yang datang."

"Nggak bisa, saya sibuk! "

"Sebentar doang, Pa! "

"Saya bilang nggak bisa yah nggak bisa. "

"Kenapa kalau sama Abi papa selalu bilang sibuk padahal papa nggak sibuk. Tapi, kalau sama Depa papa nggak pernah bilang enggak. Apapun yang dia minta pasti papa akan jawab iya dengan lembut. " ucap Abidzar sambil tertunduk.

"Berisik! Kamu kan bisa berangkat sama mama kamu! "

"Papa.... " teriak seorang bocah laki-laki sambil berlari kepangkuan pria itu, "Besok kita pergi ke pantai yah, Depa pengen jalan-jalan, pa! "

"Iya, besok kita berangkat yah! " ucapnya kemudian berlalu meninggalkan Abidzar sendirian.

Dia menatap kehangatan hubungan ayah dan anak di antara mereka. Tetesan air mata itu berhasil terjatuh di sela wajahnya yang tampan. Dia meremas ujung bajunya, menahan isak tangis yang hendak keluar.

"Woi, Abi! " suara itu mengejutkan Abidzar yang tengah asik melamun di tepi danau.

"Ngapain sih disini sendirian? " gadis itu duduk di samping Abidzar.

Pria itu hanya diam menatap air danau, gadis yang baru saja duduk di sampingnya ini benar-benar menganggu suasana hati Abidzar. "Kalau punya masalah jangan dipendam sendiri, kalau sakit bilang, kalau capek istirahat, kalau bingung, tanya gue, atau Zahra, Habib sama Naufal kek. Karena emang beberapa waktu kita butuh tempat curhat sekedar berbagi masalah, meskipun jika nanti lo nggak nemuin solusinya seenggaknya lo bisa lega karena lo udah ungkapinnya. "

"Emang ada yang peduli? "

"Gue peduli, Bi. Gue, Zahra, Habib, sama Naufal. Kita itu peduli sama lo, kita sayang sama lo. Selama ini kita berusaha buat lo tersenyum, meski kita tau ada luka di dalam hati lo itu. Kita berusaha buat lo terbuka sama kita, meski kita tau kalau lo enggan berbicara sama kita. "

"Sebenarnya gue pengen mati aja! " balas Abidzar santai.

"Wowowowwoow, lo gila, Bi? " timpal seseorang yang baru saja bergabung dengan mereka.

"Ya ampun Zahra, lo bisa nggak kalau datang itu ucapin salam. Jangan bikin jantung gue ketar-ketir kayak gini! " Keyla mengelus dadanya.

"Sorry, lagian gue kaget aja gitu denger Abi pengen bunuh diri! " balas Zahra sambil cengegesan.

Nih cewek bar-bar amat, nggak bisa kalem dikit kenapa? - batin Keyla.

"Bi, lo serius mau bunuh diri? Lo nggak kasihan apa liat kita nanti bakal nangis kejang-kejang? Gimana hidup kita tanpa lo, Bi? Kalau lo mati, nanti siapa yang bakal ngasih kita contekan waktu ulangan, siapa nanti yang ngasih jawaban tugas kita, terus siapa yang masakin kita makanan enak-enak? Oh my god, nggak kebayang gue, Bi! Nggak kebayang seberapa hampanya hidup gue tanpa lo! " ucap Zahra dengan sangat dramatis belum lama setelah itu sebuah sendal milik Keyla melayang ke atas kepalanya dan pelakunya adalah Abidzar.

Ruang Kosong (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang