33. Ratu marah

3.9K 392 25
                                    

Di kantin Ratu memesan es teh panas satu dan mie rebus begitupun dengan Naima tiba-tiba para cewek-cewek di kantin menatap ke arah ambang pintu yang nampak ada Galaksi, Umang, Wiliam serta Vian yang berdiri di sana apalagi ketampanan Galaksi yang sangat-at sempurna tanpa lecet sedikitpun

Sedangkan di meja Ratu, gadis itu terlihat biasa saja dan memilih untuk fokus ke ponselnya saja di banding harus melihat keempat hama itu apalagi Galaksi yang sok dingin dan datar padahal kalau di rumah kayak cacing kepanasan saja. Begitupun dengan Naima yang menatap Umang dengan tatapan datarnya

Galaksi berjalan menuju meja yang kosong dan sialnya hanya di meja Ratu saja yang kosong membuat Galaksi mau tidak mau harus duduk di sana. Umang dan Wiliam menyusul Galaksi sedangkan Vian memesan makanan untuk mereka bertiga, Ratu yang melihat Galaksi Langsung menahan suaminya itu

"Mau apa Lo?" Tanya Ratu

"Duduk."

"Nggak-nggak. Lo cari meja kosong yang lain, jangan di sini." Tolak Ratu

"Penuh."

Galaksi mendudukkan tubuhnya di hadapan Ratu dan Umang mendudukkan tubuhnya di sebelah Galaksi membuat Naima ingin Sekali menendang Umang yang sedari tadi mencari perhatian terus. Ratu mengambil gelas dan menuangkan air ke dalamnya namun Galaksi langsung menahan tangan Ratu

"Nggak. Lo jangan minum air es."

"Kenapa? Air es kan kesukaan gue."

"Gue bilang ya nggak!"

"Lah kok lo marah? Lagian gue nggak bakal sakit kalau minum air dingin."

"Terserah."

Ratu yang emang orangnya semakin dilarang semakin dia lakukan. Ratu memelankan meneguk airnya dengan tujuan untuk memanasi Galaksi yang tidak bisa minum air dingin terlalu banyak. Umang perlahan memegang tangan Naima namun di tepis kasar oleh gadis itu

"Nggak usah sentuh-sentuh tangan gue! Tangan lo itu kotor nggak bisa sentuh tangan gue yang sangat steril."

Umang menutup mulut Naima menggunakan tangannya. Naima tak tinggal diam dan menggigit telapak tangan Umang membuat cowok itu meringis kesakitan sedangkan Galaksi diam-diam memperhatikan Ratu yang sedang fokus dengan ponselnya

"Tangan lo bau terasi."

"Emang gue habis pegang terasi."

"Mending lo cuci tangan gih."

"Cie mantan gue perhatian banget, balikan yuk, Nai."

"Ogah! Mending gue sama Ujang atau Wiliam dari pada harus sama cowok yang nggak bisa ngehargain perasaan ceweknya lagian di dalam kamus kehidupan seorang Naima tidak ada yang namanya balikan sama mantan apalagi mantannya itu lo, Umang Saripuddin."

"Heh Naima Juleha! Nama gue Umang nggak pakai Syarifuddin."

"Nama gue juga nggak pakai Juleha, yang Juleha itu ibu gue Bambang."

Seketika Vian tertawa dan tiba-tiba saja Gibran mendudukkan tubuhnya di hadapan Ratu dan memegang dagu gadis itu dengan cepat Ratu menepisnya dan memutar tangan Gibran membuat cowok itu meringis kesakitan karena ulah Ratu dan semua tatapan tertuju padanya

"KURANG AJAR BANGET LO SENTUH-SENTUH DAGU GUE!"

"Santai aja kali, Rat." Celetuk Felisa

"Santai lo bilang? Dia itu udah kurang ajar ke gue, tapi kalau lo diperlakukan seperti itu pasti lo bakal diam karena apa? Karena lo itu cewek gatal juga sama kayak Gibran."

Saat Felisa ingin melayangkan tangannya tiba-tiba Galaksi menahan tangan gadis itu dan menatap wajah Felisa dengan tatapan datar dan dingin. Felisa meringis kesakitan saat Galaksi memegangnya dengan sangat keras dan merah. Ratu tak memperdulikannya dan membiarkan Galaksi untuk memberi Felisa pelajaran

GARA : COLD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang