8 tahun kemudian….
Delapan tahun juga setelah Ray lahir hubungan Ratu dan Galaksi semakin dekat. Banyak suka dan duka mereka lalui bersama-sama untuk mencari jalan keluarnya. Ratu tak menyangka bahwa pernikahan yang berawal dari perjodohan bisa langgeng sampai sekarang.
Saat ini Ratu sedang menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya dan juga untuk Galaksi. Galaksi ingin sekali mencari ART namun Ratu tak mau membuat Galaksi mengalah saja. Ia merasa kasihan dengan Ratu yang selalu kerja sendirian dan pastinya wanita itu susah untuk membagi waktunya.
"MAMA! ABANG LAY GANGGU ALA!" Teriak Ara si gadis kecil yang kini berusia lima tahun
Arabella Naura Winata--anak kedua Ratu dan Galaksi. Ia memiliki sifat tak beda jauh dari sang mama, Bar-bar, petakilan dan ia sangat suka dengan yang namanya tantangan padahal umurnya masih terbilang sangat-sangat muda.
"Ray, jangan di ganggu adiknya." Ucap Ratu dari arah dapur
"Ray cuman bercanda kok, ma."
"NGGAK, MA! BANG LAY SUKA GANGGU NAU."
"Nama kamu sebenarnya siapa sih, Nau? Ara atau Nau?" Tanya Galaksi sambil mengatur botol minyak telonnya
"Papa nggak tau nama anak sendili?" Tanya Nau balik
"Bukan papa tidak tahu cuman papa bingung."
Naura mengetuk dagunya seakan-akan ia sedang berfikir. "Nau aja."
Ray yang memang orangnya usil dengan perlahan-lahan ia mengambil minyak telon sang papa yang berderet rapi di ata meja makan. Sampai sekarang Galaksi masih suka memelihara minyak telon padahal Ratu sudah menceramahinya namun Galaksi tak memperdulikannya.
"Ray simpan!" Pinta Galaksi dengan nada bicara sedikit tinggi
"Papa pelit, makan aja tuh minyak telon."
"Bang Lay nggak boleh gitu." Celetuk Naura
"Papa sama minyak telon di sayang, di manja. Sedangkan anaknya sendiri di cuekin." Ray memutar bola matanya malas
Ratu yang mendengar ucapan anaknya itu seketika tertawa kecil. Kemarin belanja Ratu hampir satu juta hanya membeli minyak telon saja dan itu di luar mainan Naura dan Ray. Ratu bingung bagaimana caranya biar Galaksi bisa melepaskan minyak telonnya itu. Tak lama kemudian masakan Ratu pun siap untuk ia berikan ke anak-anaknya yang sedari tadi menunggunya.
"MAKAN! MAKAN! MAKAN! MAKAN!" Teriak Naura sambil menggebrak mejanya
"Nau, nggak boleh kayak gitu!" Tegur Ratu yang di anggukki oleh Naura
"Ray, kamu sama Ara habis dari mana semalam?" Tanya Galaksi
"Habis nemenin Ara beli sate buat aunty Naima."
"Kalau keluar lain kali tanya orang rumah biar papa sama Mama nggak khawatir."
"Iya pa, aku minta maaf udah pergi nggak bilang-bilang."
Galaksi mengacak-acak rambut Ray dengan pelan. "Nggak papa kok tapi lain kali jangan di ulangi lagi."
"ADA SETAN, ADA SETAN, ADA SETAN! DI HATI MU." Nyanyi Naura dengan begitu keras
"Nau kalau sampai berteriak lagi siap-siap mainan kamu mama timbang."
"Iya."
"Sayang." Panggil Galaksi dan seketika ia mendapatkan tatapan tajam dari kedua anaknya itu
Ratu tak mempedulikan mereka bertiga. Wanita itu memilih untuk mengambilkan makanan untuk Galaksi, Naura dan Ray. Tak lupa ia sudah menyiapkan bekal untuk kedua anaknya. Sampai sekarang Ratu tak mengizinkan anaknya belanja di pinggir jalan malahan Ratu rela bangun pagi hanya untuk menyiapkan bekal saja. Ia sangat takut dengan makanan pinggir jalan yang belum tentu higienis.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARA : COLD HUSBAND
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ratu Glensya Kusuma gadis yang terlahir dari keluarga yang bisa di katakan serba berkecukupan dan semua apapun yang di inginkan akan terkabulkan Kalau menurut kalian rumah adalah tempat paling ternyaman itu benar tapi tidak...