Sekitar lima belas menit akhirnya mereka semua tiga di rumah sakit dan nampak kedua orang tua Ratu baru saja tiba di rumah sakit
Niva, Dan Rama berjalan menuju Ratu yang sedang melepaskan helm dari kepalanya lalu Ratu menatap Niva dan Rama secara bergantian
"Kalian kok ada di sini semua? Bukannya lagi sekolah?" Tanya Niva
"Izin, Bunda." Sahut Saski dan menyalimi tangan Niva dan Rama secara bergantian begitupun dengan mereka yang lainnya
"Kita ke ruangan oma sekarang." Celetuk Ratu yang berjalan paling depan dan Mereka yang sedang duduk menatap ke arah Ratu
Bagaimana tidak gadis itu memakai jaket dan lambang geng Rucika tak lupa Boy, Ujang, dan Saski memakai jaket yang sama dengan Ratu
Tatapan Ratu yang begitu dingin dan datar itu membuat orang-orang tak ada yang berani berbicara sedikit Karena Rara merupakan anak pemilik rumah sakit ini
"Pagi kak." Sapa Ratu saat melihat dokter Kenan yang baru saja keluar dari ruangannya
Kenan yang menyadari keberadaan Ratu langsung membalikkan badannya dan menatap gadis cantik itu, "pagi juga Ratu." Balasnya
"Mau kemana kak?" Celetuk Saski sambil memeluk lengan Ratu
"Mau ke ruang lab dulu."
"Oh gitu ya."
"Iya."
"Kalau begitu kita berdua pamit ya kak." Pamit Ratu yang di angguki oleh Kenan
Saski dan Ratu berlari mengejar mereka semua yang kini berdiri di depan ruang UGD
"Bunda, Oma nggak papa kan?" Tanya Saski yang memeluk tubuh Niva
"Oma nggak bakal kenapa-napa kok sayang." Niva mengelus rambut Saski dengan sangat lembut
Ratu yang melihatnya itu hanya tersenyum tipis karena selama ini dia tak bisa merasakan kasih sayang sang mama tapi berbeda dengan Saski yang sangat-sangat di sayangi oleh Niva dan Rama
Sakit? Pasti, itulah yang kini di rasakan oleh Ratu hatinya sangat sakit dengan apa yang dilihatnya
Kedua orang tuanya lebih menyayangi Saski di banding dirinya dan alasan mereka hanya satu karena orang tua Saski meninggal saat gadis itu berumur empat tahun
Ratu selalu Sabar dan mengalah tapi entah kenapa dia tak menyukai perilaku sang mama yang terlalu berlebihan ke Saski
Pernah waktu Sd kelas tiga saat itu kelas Ratu dan Saski di suruh membawa empat sehat lima sempurna tetapi Niva hanya membuat untuk Saski sampai-sampai Ratu harus di hukum karena tak membawa apa yang di suruh oleh gurunya
Setetes butiran kecil turun membasahi pipi Ratu dan gadis itu pun menyeka air matanya namun Boy menarik tangan Ratu ke suatu tempat
Boy mengajak Ratu ke taman rumah sakit sambil menikmati udara yang sejuk dan matahari yang sangat hangat itu
"Lo ngapain nangis?" Tanya Boy
"Gue iri sama Saski."
"Iri karena apa?"
"Gue iri karena dia bisa ngerasain kasih sayang orang tua gue di banding gue anak kandung tapi serasa anak tiri."
"Jujur ya gue itu agak sereg sama Saski yang carper di depan bunda walaupun dia keponakannya tapi gue nggak suka cara dia yang sengaja panas-panasin lo dengan cara seperti itu."
"Gue capek seperti ini, Boy."
"Sabar aja Rat."
"Gue harus sabar gimana lagi? Lebih baik gue pergi dari sini dari pada harus melihat semuanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
GARA : COLD HUSBAND
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ratu Glensya Kusuma gadis yang terlahir dari keluarga yang bisa di katakan serba berkecukupan dan semua apapun yang di inginkan akan terkabulkan Kalau menurut kalian rumah adalah tempat paling ternyaman itu benar tapi tidak...