Wallflower 5: Mr. Twenty

186 36 18
                                    

Sensasi Coffee masih ramai pengunjung, meskipun malam makin larut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sensasi Coffee masih ramai pengunjung, meskipun malam makin larut. Sampai beberapa menit pesanan disajikan di atas meja, belum ada percakapan di antara keduanya. Anye mengajak orang itu bicara dengan nyaman di sebuah kafe yang tak jauh dari kantornya. Ia hanya merasa tidak nyaman saat harus berada di kantor ketika jam kerja sudah lewat, ditambah suasana di sana juga tidak bersahabat baginya.

"Aku enggak akan menghindari pertanyaanmu kali ini." Lelaki itu membuka suara usai menyesap kopinya. "Tadi aku mencari ini," katanya seraya menunjukkan bolpoin dengan ukiran nama lelaki tersebut.

Anye berusaha menenangkan dirinya tentang fakta yang diketahuinya kini. Sejak tadi ia hanya diam karena masih terlampau terkejut. Benar kata Jeany, keberadaan si Twenty memang sangat dekat dengan mereka.

"Kenapa harus Mas Arga?" tanya Anye pada akhirnya.

"Apa kamu mengharapkan orang lain?" Anye tentu saja ingin marah. Apa maksud lelaki di depannya melakukan semua ini kepadanya? Namun, ia masih menahan diri demi sopan santun. Karena tidak ada jawaban dari Anye, Arga kembali berkata, "Sepertinya iya."

"Kenapa Mas Arga harus melakukannya secara diam-diam? Selama ini Mas Arga sudah membodohiku."

"Aku takut kamu langsung jatuh hati padaku saat aku memberikan perhatian secara langsung." Anye menyipitkan sebelah matanya. Ia tidak percaya dengan jawaban menyebalkan lelaki di depannya. Sepertinya, tingkat kepercayaan diri Arga memang sangat tinggi.

"Kita lagi enggak dalam posisi bercanda, Mas. Kumohon serius!"

"Itu faktanya, Anyelir. Kamu terlalu mudah jatuh hati. Kamu begitu mudah diperdaya seseorang, termasuk lelaki. Kamu terlalu naif. Yang ada di pikiranmu selama ini hanya melarikan diri dari lingkunganmu, terutama keluarga. Kamu selalu menilai negatif apa yang ada dalam dirimu. Apa kamu enggak cukup bersyukur?"

"Mas Arga kalau enggak tahu apa-apa mending enggak usah ngasih penilaian buruk tentangku sebelum aku benar-benar membenci Mas."

"Silakan, benci aku! Tapi sebelum itu, kamu harus mendengarkan alasanku lebih dulu."

"Maaf, tapi sepertinya aku enggak tertarik." Anye bangkit dari kursinya. Ia ingin segera pergi dari sini. Ia muak.

"Aku melakukannya demi Alden."

Langkah gadis itu berhenti. Arga memberikan tatapan serius seolah ingin membuat Anye percaya kepadanya. Namun, apa kali ini Anye harus percaya? Arga bahkan sudah membohonginya selama hampir dua tahun. Ia pura-pura menjadi orang baik, dan sekarang sampai harus menggunakan nama kakaknya.

Anye tidak akan tertipu lagi.

***

Anye keluar dari ruangan Camellia usai memberikan laporan lanjutan mengenai rencana event tahun baru di cabang Tokyo. Setelah berdiskusi dengan Tenant Relation beberapa waktu lalu, Anye mendapat informasi bahwa tema Ginza Mall bertajuk "Shopping of Joy" dan setelah menemukan titik sepakat, Anye dan timnya memutuskan mengadakan program potongan harga untuk beberapa produk yang Joyful tawarkan. Seperti produk busana dengan potongan harga 30%, sementara bahan makanan mereka memberikan promo beli satu gratis satu. Bagi pembeli yang memiliki member card Joyful ada penawaran menarik, yakni pembeli akan diberikan tiket parkir gratis dengan pembelian brand tertentu.

WallflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang