Siklus

111 9 0
                                    


Pagi sekali disetiap hari adalah perjalan menuju abadi.

Sebuah cinta dengan berlatar pada kabut, pada embun, ia menari.

Pada senyum mu hati ku berlabuh dan pada mata mu, aku temukan hati ku tumbuh.

Berderap bersama tiap langkah mu.

Siapa sangka cerita kita lalu, masa kanak-kanak yang manis.

Romansa warna-warni itu menembus waktu.
Terbawanya hingga duduk di sini.
Aku dan kau adalah kita.

Bak butiran pasir dalam genggam ku, aku akan menjaga mu.

Berhati-hati supaya tetap utuh, tetap halus.
Dan, wahai riuh rendah ombak.

Dan, wahai kemarau merapuhkan dahan.

Kita masih terus bertahan.

Dalam dekapan mu, dan lembut tatap mu.

Dihalaunya kemustahilan.

Dieratnya genggam tangan, terlahirlah matahari.

Setiap pagi, setiap hari aku akan ada, kau juga sama.

Secangkir Hujan: BerpuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang