Semalam kuhabiskan waktu berbagi cerita bersama seorang wanita
Lembar kisahnya kubaca,
Beberapa kalimat bisa kubayangkan sayu di matanya
Tak ada warna, buram
Tak ada cahaya, gelapKembali kubaca lembar cerita yang belum sempat kupahami
Kulihat bagian dirinya terkapar, mati
Bagian itu mati, ia terbawa, terkunci
Ku berada di dunia yang penuh dengan sekat
Tanpa sebuah cahayaSorot mata, terpanggil oleh sebuah cahaya pada sebuah ruangan
Tepat di sebelah kiri, kurasa itu sebuah tahanan
Penasaran membawa ku pada sel itu
Kau bilang ruang itu tak pernah ada yang mengetahui
Aku menemukannya, tidak terkunciMarah, kecewa, silu, rintihan, keikhlasan, aku melihatnya
Penjara rahasia itu tak lagi rahasiaLangkah ku membawa pada lubang cahaya
Yang kulakukan hanya mengintip ruang itu, luas
Cahaya kerlipan terbentang sepanjang lorong ruang
Warna warni terlukis di langit-langitnya
Di sebelah timur terdapat telaga, sejukSebuah keindahan dan aku tersenyum padanya
Warna, warna, warna
Cahaya, keindahan
Sial, terkunci
Aku harus membukanyaBagian 1 #Warnadindingwaktu