Puisi tentang senja dan kopi

21 2 0
                                    

Puisi tentang senja dan kopi
Ini hanya opini pribadi
Kau mau tau?
Sejujurnya puisi tentang senja dan kopi
Ialah puisi paling basi

Jangan kau tanya,
Mengapa bisa demikian?
Karena,
Semua orang menggunakannya terus-terusan, mengekploitasi

Seakan-akan hanya dua hal itu yang membuat orang terinspirasi
Oh senja, oh kopi
Maka digunakanlah ia mentah-mentah
Senja kopi senja kopi, muak rasanya

Semuanya jadi sama
Segalanya seakan senada
Tapi tak punya makna

Puisi kehilangan senapannya yang paling jitu, metafora
Senja dan kopi yang dulu teman puisi berubah jadi serigala
Apapun yang ditulis tentang keduanya jadi busuk dan basi
Tak semua demikian, kau paham poin di sini?

Tugas puisi yang sudah berat jadi semakin berat
Setiap orang hanya peduli senja dan kopi, senja dan kopi
Bukan maksud dan tujuan dari isi sebuah puisi
Apa yang sebenarnya dijual di sini?

Janganlah sebab senja dan kopi,
Puisi jadi kehilangan esensi
Jadi tidak boleh menuliskan senja dan kopi?
Silahkan saja

Senja pun bisa berdarah, kopi pula bisa murahan
Tidak menjelekkan serta mengecilkan hati
Puisi tentang senja dan kopi kalo tidak musnah
Ia harus benar-benar melampaui pemikiran

Ku beri tau,
Jika kau tak memahami pesan puisimu
Kedua hal itu tidak ada romansanya
Romansa pun bermasalah
Seolah puisi tercipta hanya untuk menyuarakan itu aja
Patah hati, ditinggal kekasih, cinta yang diam-diam atau bahkan cinta yang tak terbalaskan

Tidakkah kau punya keresahan lain?
Takut mati misalnya
Tidakkah kita pikir dunia ini disusun dari banyaknya cikal bakal untuk ditulis menjadi sebuah puisi?
Maaf-maaf saja, puisi tentang senja dan kopi telah mati

Ia hanya bisa hidup kembali jika seorang penulis baik hati
Tau caranya, meminum secangkir senja
Tau caranya, menyaksikan kopi terbenam

Secangkir Hujan: BerpuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang