Nak, bangunlah
Ayahmu ini telah hidangkan telur dadar kesukaanmu
Mumpung masih hangat di meja pilihanmu
Yang tersaji di piring warna cantikmu.Nak, cepat siuman
Ayah telah membelikan sepatu baru untukmu
Katanya kaki kecilmu ingin berlari
Menuju bangku bersama teman sebaya.Nak, bangunlah untukku
Aku sudah seperti petapa
Menunggu dirimu membuka mata pada dunia
Sering aku menangis di sini
Sampai kedua belah mataku menampung airnya.Nak, bangunlah bangun
Berapa lama kedua bola matamu terbuka
Aku ingin melihat jendela anakku bahagia
Dan bisa menggapai cita-citanya.Nak, ayahmu ini tidak bisa tidur
Menunggu dan menunggu tentang dirimu
Sampai kedua kakimu mungkin sulit bergerak
Kesemutan ini terus terasa di kursi ini