CHAPTER #44

8K 640 16
                                    

"I have a mantra's:
that, being able to loved
by you, is a healthy for
my heart."

─Nana

***

CHAPTER #44

***

DIOMELI, sampai rasanya kuping Nana panas itu membuat Nana jengkel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DIOMELI, sampai rasanya kuping Nana panas itu membuat Nana jengkel. Jane, Mamanya saja tidak separah ini, tapi Antonova Klarinna Sie Damarys bukan Mamanya, melainkan kakaknya yang sangat kejam dan berhati batu. Sudah jelas di sini Nana adalah korban, tapi masih saja diomeli habis-habisan. Memang ya, Ina punya mulut yang lebih kejam daripada Mamanya.

Arjun, adalah pengarah produksi ketika Nana membuat MV untuk musiknya. Awalnya, Arjun memang selalu mendekati Nana, basa basi biasa, dan Nana pun menanggapinya dengan santai karena merasa tidak ada yang salah dari bersikap baik kepada Arjun.

Dia tampan, gagah, tapi mendengar bagaimana buruknya reputasi Arjun yang hanya ingin mendapatkan wanita untuk teman tidurnya jelas membuat Nana takut.

Bagaimana kerasnya usaha Arjun menunjukkan bahwa dia bersungguh-sungguh tetap tidak membuatnya terkesima. Dia mencintai Raphael, dan lagipula dalam kurun waktu mendekati satu tahun ini dia sudah bersama Raphael. Hubungannya baru terbongkar ketika Intan sudah memberitahu kelahiran putrinya dan siapa Ayah kandung dari anaknya.

Lalu, apa Nana salah jika dia tidak merespon Arjun? Tentu saja tidak.

Nana tahu kok, bagi sebagian pria, dia hanya perempuan yang pantas untuk dijadikan challenging, hanya sebagai tantangan dan bagaimana respon Nana ketika berhasil didekati oleh para pria-pria yang penasaran kepadanya.

"Itu kebiasaan lo, Na! Gue bilang apa?! Jangan terlalu baik sama semua cowok!" gerutu Ina kepada Nana.

Nana manyun, dia mendelik pada Raphael yang kini juga ikut dalam perubahan mood. Kalau begini, Nana rasa dia salah sudah memberitahu Raphael. Nana yakin, bagaimana pun Raphael semakin yakin kalau bekerja di Label dan meneruskan kontrak setelah menikah nanti bukan pilihan yang baik.

"Ya wajar dong, masa gue mau jahatin orang gitu aja, Kak? Gila kali ya, awalnya dia baik kok sama gue. Makanya, gue baik sama dia. Gue kasih feedback sama dia."

"Tapi feedback dia sama lo kayak gini kan, sekarang? Marcell bilang, nggak semua staf di Label bakal tutup mulut. Dia langsung ngadain rapat dadakan jam dua malam setelah Raphael kasih tahu dia."

"Rapat dadakan di kantor?!"

Ina memutarkan bola matanya. "Menurut lo?!"

Bumerang | TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang