CHAPTER #1

21.4K 1.4K 36
                                    

Stranger: What is bestfriend? "That person who enters your life out nowhere, and suddenly means the world to you."
Nana: Nggak, bestfriend is the most fucking merepotkan!
Arie: Gue nggak merepotkan, Na.
Prav: Apa lagi gue:)
Raphael: I am, out of the zone.

***

CHAPTER #1

***

VERY, too much, lebai, dan menyebalkan. Julukan mana lagi yang pas dijabarkan untuk seorang Raphael dan tunangannya Intan? Bisa-bisanya hanya memusingkan dirinya saja. Sesudah mengurus Raphael, Nana didatangi secara langsung oleh Intan, tunangan sahabatnya itu yang datang langsung ke Opera Orchestra ketika Nana sedang latihan bersama Dirigen. Kaget? Jelas kaget dong.

Ya maksudnya, tolong dong.. Apa nggak ada lagi manusia di bumi ini selain Nana yang harus selalu menjadi mediator hubungan Raphael dan Intan? Lama-lama, Nana juga kesal dong, ketika kegiatan pribadinya diganggu seperti ini? Terlebih, besok adalah konser utama Nana.

Mungkin, Raphael dan Intan menganggapnya sepele karena mereka memang tidak memiliki jiwa-jiwa musik, tapi bagi Nana? Musik adalah segalanya, musik lah yang membuat Nana hidup, musik juga yang membuat Nana mengerti apa rasa kasih sayang, karena terkadang bagi Nana musik adalah obat sekaligus penyembuh yang tidak bisa Nana dapatkan dari lingkungan terdekatnya sendiri.

"Sori banget.." wajah Asia Intan yang begitu kental sangat membuat Nana breathing.

Intan ini cantik, dia bukan cewek sembarang cewek. Ya jelas sih, memang kapan seorang Raphael Naryama Arjanta dapat cewek jelek? Kayaknya, semesta alam pun selalu mendukung lelaki itu dalam setiap hal. Nama tengah Raphael adalah keberuntungan, jadi jangan bisa-bisanya berpikir Raphael tidak pernah beruntung, kecuali kalau dia dapat kutukan, dan rasanya Nana ingin mengutuk Raphael!

"Ada apa, Intan? But I am sorry before, look?" tunjuk Nana pada panggung opera yang kini tirainya sudah ditutup. "Gue masih latihan, dan akan masih latihan sampai malam. Jika memang kalian berdua ingin mediasi, gue harap kalian bisa mendatangi gue lusa, okay?"

Nana ini ibaratkan sudah jadi pakar cinta untuk Raphael dan Intan. Raphael bisa apa selama lima tahun ini? Jika ribut, yang dicari Nana melulu kok!

"Iya, gue tahu. Konser ini penting buat lo, tapi gue dan Raphael nggak bisa dibiarin gitu aja, Na." rengek Intan kepadanya.

Nana akhirnya membawa Intan ke halaman belakang gedung opera, nggak enak juga kalau nanti didengar oleh rekan-rekannya. Dalam setiap klub musik, jelas usianya beragam dan Nana adalah talent satu-satunya pemegang Cello yang masih muda dan bahkan tergolong langka. Sama seperti sahabatnya Regyta pemegang harpa, dan Noah si Master Piano.

Membelikan minuman kaleng dingin dari mesin minuman, Intan berterimakasih dan mengambil duduk di sisi Nana yang kini tengah menikmati kopi susu dari kaleng tersebut.

Wajah Nana memang terlihat kalem menurut Intan, pembawaan Nana pun selalu tenang dan tegas. Nggak salah, Nana mengambil dan memiliki passion dalam bidang Cello, karena tidak semua orang bisa memiliki kesenangan, dan ketelitian, kehalusan, kelembutan penuh penghayatan seperti Nana saat memainkan Cello-nya.

Bumerang | TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang