"Diinginkan seseorang memang
sangat menguntungkan, tapi─
ketika seseorang lebih membutuhkan-
mu, tanpa syarat dan tapi, itu
akan menjadi hal yang paling indah."─Nana
***
CHAPTER #27
***
TERBANGUN dalam pelukan yang hangat, dengan deburan ombak yang sejak tadi menyapa gendang telinga, dan campuran harum feromon pria membuat Nana tersenyum dan terbangun lebih dulu daripada Raphael.
Out of the box, semalam, tidak ada hal yang lebih berat selain perdebatan kapan Nana akan jatuh cinta kepada Raphael. Pertanyaan bodoh itu, terus ditanyakan berulang kali oleh Raphael dan berhasil membuat Nana muak dan jatuh tertidur lebih dulu setelah drama Nana yang tidak ingin Raphael tidur satu kamar bersama Bella.
Nana mengusap kening Raphael yang memiliki garis t-zone yang indah, turun menuju hidung bangir namun tak berlebihan itu dan terus turun menuju bibirnya. Siapa yang sangka? Sahabat kecil yang mengajarkan Nana untuk kencing dengan cara berdiri itu malah tertidur dengannya semalaman dan saling memeluk satu sama lain?
Nana geli, sungguh. Terlihat lebih tidak masuk akal jika Nana merasakan jatuh cinta lagi, sendirian kepada Raphael.
"Hai," suara raspy berat dan serak bariton itu mengejutkan Nana. "Good morning,"
Nana mengulas senyuman. "Good morning too,"
"Tomorrow is your birthday." kata Raphael menarik lengan Nana kembali tidur di sisinya.
"... Iya,"
"Mau hadiah apa?" tawar Raphael.
Nana menggeleng. "Nggak tahu,"
"Mmm?"
"I have no idea, Raf."
"And then.." Raphael mengangkat kepalanya dan menarik selimut menutupi tubuh mereka hingga atas kepala. "Give me a kiss."
"What?"
Kini mereka sudah sepenuhnya terkurung oleh selimut. "Morning kiss, Na."
"Cringe abis!"
"Bodo!" balas Raphael nyolot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumerang | TAMAT✔
RomanceSama seperti lagu Tulus, "sibuk merakit bumerang untuk menyerangmu." itu yang Antonova Katarina lakukan kepada mantan gebetan cinta monyetnya saat dulu. Jangan salah sangka, perasaan itu sudah tidak ada kok. Hanya saja, kenapa semuanya setelah dewas...