Twenty Five

8.7K 1.1K 214
                                    

Happy Reading :)



Taeyong tersenyum saat memasuki rumah Jaehyun. Ia menoleh ke arah Jaehyun yang menggendong David yang kini sedang tidur. Sejak dari rumah sakit tadi, hingga kini kembali ke rumah, Jaehyun tidak banyak berbicara. Wajah pria Jung itu juga terlihat sangat murung, dan Taeyong tentu saja tahu apa penyebabnya. 



"Sayang, sini biar aku yang membawa David ke kamarnya. Lebih baik kau istirahat saja. Kau terlihat kelelahan." ucap Taeyong, menghampiri Jaehyun.



"Tidak Taeyong. Aku tidak kelelehan. Kau ke kamar, setelah itu aku menyusul." ucap Jaehyun, tersenyum tipis dan setelah itu berjalan menaiki tangga menuju kamar David, dan meninggalkan Taeyong.



Taeyong menghela nafasnya melihat reaksi yang Jaehyun berikan. Ia kemudian berjalan menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya. Dia tahu jika Jaehyun pasti merasa sedih dan terluka, tapi inilah kenyataan pahit yang harus mereka hadapi. Tapi ini tidak akan lama, karena luka dan rasa sakit yang Jaehyun rasakan sekarang akan tergantikan saat Taeyongie kecil lahir. Ia duduk di atas ranjang, dia kembali menghela nafasnya pelan. Setidaknya dia merasa bebannya sedikit berkurang karena saat ini Jaehyun sudah mengetahui penyakitnya.  



Suara pintu terbuka, membuat Taeyong langsung menoleh dan melihat Jaehyun masuk. Ia tersenyum manis, dan kemudian membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Ia menggeserkan tubuhnya agar Jaehyun juga berbaring di sampingnya, "Sayang sini." ucapnya. 



Jaehyun membuka jas dan sepatunya dan setelah itu berbaring di samping Taeyong. Taeyong langsung mendekatkan tubuhnya, meminta Jaehyun untuk memeluknya. Dan tentu saja Jaehyun langsung memeluknya dengan erat sambil mencium rambutnya.



"Sayang, jangan ke kantor lagi ya. Temani aku tidur." ucap Taeyong, mendongakan wajahnya menatap Jaehyun.



"Iya." ucap  Jaehyun. Setelah itu Jaehyun tidak berbicara apapun. Pria Jung itu hanya mengeratkan pelukannya sambil mencium rambut Taeyong. 



Taeyong merasakan sikap Jaehyun berbeda, menjadi lebih pendiam. Ya, dan tentu Taeyong sangat tahu apa penyebabnya. Ia kemudian mendongakan wajahnya, menatap wajah kekasihnya, "Sayang, usap perutku. Taeyongie kecil ingin diusap oleh daddy." ucapnya sambil menggerakan tangan Jaehyun untuk mengusap perutnya. 



Jaehyun terdiam, ia menatap ke arah tangannya yang ada di perut Taeyong. Dia sama sekali tidak menggerakan tangannya. Perasaannya berkecamuk. Rasa sakit dan sedih memenuhi hatinya.



"Kenapa sayang? Dulu kau selalu mengusap perutku, bahkan selalu menciuminya." Ucap Taeyong, menatap kepada Jaehyun dengan tatapan nanar. Jaehyun menghela nafasnya pelan, dan kemudian menggerakan tangannya perlahan. Mengusap lembut perut Taeyong.

President Jung IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang