Twenty Six

8.8K 1.1K 243
                                    

Happy Reading :)


Taeyong menggeliat perlahan, dia kemudian membuka matanya, menatap jam dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Waktunya makan malam. Pria mungil itu kemudian beranjak bangun, ia mengedarkan pandangannya ke lantai. Dia sama sekali tidak menemukan pakaiannya. Sepertinya Jaehyun sudah merapihkannya. Ia kemudian berjalan masuk ke dalam kamar mandi tanpa mengenakan pakaian.


Setelah mandi dan berendam, Taeyong keluar dari kamar mandi. Ia tersenyum ketika melihat Jaehyun duduk di atas ranjang. Jaehyun beranjak bangun, dan berjalan menghampiri Taeyong. Pria Jung itu membalikan tubuh Taeyong, dan kemudian memeluknya dari belakang. Ia sedikit mendorong tubuh Taeyong ke arah lemari. Tangannya kemudian membuka lemari, dan memilihkan baju yang sangat ia sukai.

"Pakai yang ini sayang." ucapnya.


"Baju kesukaanmu." Taeyong terkekeh pelan.


Jaehyun mengangguk. Ia mengeratkan pelukannya, sambil menciumi pundak Taeyong. "Taeyongie kecil pasti akan sangat cantik sepertimu." gumamnya.


"Dan kau pasti akan menjadi over protective kepada Taeyongie kecil." Taeyong terkekeh pelan. 


"Ya, aku tidak akan membiarkan Taeyongie kecil menjalin hubungan dengan seseorang sampai usianya sudah cukup dewasa. Aku juga akan memasang wajah sinis kepada siapapun yang berani mendekati Taeyongie kecil. Dan aku yakin jika David akan menjadi kakak yang sangat baik untuk Taeyongie kecil." ucap Jaehyun.


"Aku akan memperhatikan kalian bertiga di atas sana." ucap Taeyong, tersenyum. Entahlah, itu adalah senyuman bahagia atau senyuman yang penuh luka. Bahkan Taeyong sendiri tidak bisa mengartikannya.


Jaehyun menghela nafasnya pelan. Ia memejamkan matanya, berusaha untuk menangkan dirinya sendiri. Ia kemudian membalikan badan Taeyong, "Ayo sini aku yang pakaikan bajunya," ia berjalan ke arah ranjang sambil menarik tangan Taeyong. 


Jaehyun duduk di ranjang, ia menarik tubuh mungil Taeyong untuk berdiri di depannya. Tangannya mengusap lembut perut Taeyong. Ia menghela nafasnya pelan, dan menatap kepada Taeyong yang juga kini menatap ke arahnya, "Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu."


"Aku tahu. Aku sudah merasakan bagaimana besarnya cintamu kepadaku. David dan Taeyongie kecil adalah bukti cintamu kepadaku." Taeyong mengusap lembut pipi Jaehyun.


Jaehyun mengangguk dan tersenyum. Ia kemudian mulai memakaikan celana Taeyong. Sesekali dia mengusap bagian-bagian sensitif tubuh Taeyong membuat pria mungil itu langsung merengek sambil memukul pelan dada Jaehyun. Jaehyun hanya terkekeh pelan, dia kemudian mendekatkan wajahnya dan menciumi dada Taeyong.


"Ih sayang. Nanti David masuk." Taeyong mengerucutkan bibirnya sebal sambil mendorong tubuh Jaehyun.


"Kau sangat menggemaskan." ucap Jaehyun. Ia kemudian memakaikan baju ke tubuh mungil Taeyong, setelah itu menarik tubuh Taeyong untuk duduk di pangkuannya. Jaehyun menggenggam tangan Taeyong dan menciuminya.


Taeyong tersenyum melihat bagaimana Jaehyun menciumi tangannya. Dia tahu, sangat tahu jika Jaehyun sangat mencintainya. Dan dia bisa merasakan hal itu. Jaehyun tidak pernah berubah dari dulu, selalu saja mencintainya tanpa henti. Dan dia juga bahagia, karena dia sudah memberikan hadiah terindah untuk Jaehyun yaitu David dan calon anak kedua mereka.

"Terimakasih sudah mencintaiku, Jaehyun."


Jaehyun menoleh, menatap manik mata Taeyong yang sangat indah itu. Ia kemudian tersenyum, dan menjawab ucapan Taeyong dengan sebuah kecupan di kening Taeyong. 


President Jung IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang