1. Pertemuan Tak Terduga

251 74 372
                                    

Almeera Mecca Putri berlari mati-matian mengejar bus yang biasa membawanya ke sekolah. Entah ada angin apa, pagi ini gadis dengan paras cantik itu telat bangun. Padahal biasanya dia akan duduk anteng di halte 10 menit sebelum bus datang.

"Woi, Pak. Berhenti dong, gue capek tau lari-larian." Teriak Almeera kesal.

Bukannya berhenti, bus tersebut malah melaju semakin cepat membuat gadis itu tertinggal semakin jauh di belakang.

"Sial!" Umpat Almeera.

Masih dengan napas yang ngos-ngosan. Almeera berhenti sambil mengacak rambutnya fruatasi. Dia berpikir bagaimana caranya agar bisa sampai sekolah dengan cepat.

Di keluarkan hape dari saku bajunya. Sesegera mungkin dia menghubungi Albi. Sang Dewa penyelamat.

"Halo, Bi. Tolongin gue dong. Jemput gue di halte deket rumah. Gue ketinggalan bus, tau." Cerocos Almeera.

"Lah, tumben tumbenan lo telat. Biasanya juga paling pagi sampai di sekolah."

"Kagak usah bacot lo! Buruan jemput gue."

Almeera mematikan sambungan telponnya sebelum Albi mengiyakan permintaannya. Dia terlalu malas jika harus adu bacot sama makluk yang ngakunya memiliki ketampanan di atas rata-rata itu.

Ting...

Terdengar suara notif dari hape Almeera. Sesegera mungkin dia mengeceknya. Ternyata dari Albi.

My Bestie

Tunggu bentar.
Temen gue yang nyamperin lo kesitu.
Nggak usah kemana-mana.

Ok
Thx. anak ganteng.😘😘

Emot lo.
Jijik gue.

😘😘😘😘😘😘😘😘😘

Saat Almeera memasukkan Hape ke dalam sakunya bersamaan dengan itu, seorang laki-laki dengan motor Beat bewarna putih tepat berhenti di depannya.

Tanpa basa-basi dan banyak tanya, Almeera langsung duduk di jok belakang.

"Hayuk. Gue udah siap." Ujarnya sambil cengengesan. Sedangkan laki-laki yang duduk di depannya, terlihat sedikit bingung. Namun detik berikutnya dia melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Laki-laki itu bisa tau kemana tujuan gadis yang tengah duduk di belakangnya. SMA Garuda, sekolah yang sama dengannya. Nampak dari seragam yang tengah di pakainya.

Kurang lebih sepuluh menit berlalu. Almeera dan laki-laki itu sampai di depan gerbang sekolah.

"Thanks, ya. Sampaiin juga makasih gue ke Albi." Almeera berlari meninggalkan laki-laki itu tanpa mendengar penjelasan darinya.

"Aneh. Albi sapa coba?"

🌻🌻🌻

Almarhumah

Lo di mana, njir!!
Temen gue udah nungguin lo woe!!
😈😈😈

Gue udah di kelas dong.
Lah, bukannya tadi temen lo yang udah jemput gue?

Temen gue masih nunggu lo di deket halte.

Lah terus, tadi yang bawa gue ke sekolah sapa?
Jangan-jangan penculik.
Duh, merinding gue.

My Destiny || Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang