🎀
Terhenti di gedung hotel , Jimin dan Jungkook sama sama diam . Sampai beberapa menit berlalu akhirnya Jimin memutuskan untuk menghubungi Taehyung .
"Odia Tae?". Suara lembut Jimin terdengar menahan getaran . Sebelah tangan si cantik mengepal seolah mengatakan pada dirinya untuk tenang.
'sayang aku sedang bertemu dosen pembimbing . Bisakah ku hubungi nanti ?'.
Entah apa yang membuat Jimin harus tersenyum walaupun dia tau kekasihnya berbohong . Mata coklatnya yang mulai ber air tidak tau kapan akan mengalir , "ahh begitu? Baiklah maaf mengganggumu".
Jimin terdiam sebentar sebelum akhirnya kembali berbicara.
"Saranghae Taehyung ah". Suara diseberang tak terdengar lagi dan Jimin yang memutuskan panggilan . Dia menaruh handphone di atas dasbor . Mencoba menarik nafas yang entah mengapa terasa panas memasuki paru parunya, jimin merasa sesak sekarang .
Jungkook tidak bisa diam lagi , dia menegur Jimin dengan suara pelan . "Putuskan saja . Kau bisa mendapatkan yang lebih baik dari dirinya".
Si pemuda cantik yang sedang tersakiti tersenyum miris. Mudah bagi jungkook mengatakan itu.
"Taehyung, Pernah membantuku melewati sulitnya menerima sentuhan orang lain , dulu hanya keluarga ku yang bisa mengatasi beban berat itu. Tapi Taehyung dengan sangat lembut membantuku menerima jabatan tangan orang lain , atau tepukan dari teman teman dekat , atau belaian di kepala . Dia membantuku bersosialisasi dengan baik. Aku tau, aku yang bersalah . Dia laki laki normal yang membutuhkan itu".
"Cinta bukan tentang berhubungan sex. Jika memang seperti itu berarti dari awal dia tidak tulus padamu". Jungkook menyela , matanya melihat Jimin meraih seatbelt kemudian si cantik Tersenyum manis , walau jungkook sekarang bisa membedakan senyum palsu dan senyum ketulusannya.
"Sudah sore Hyung. Kau lapar? Aku ingin pergi ke taman kota".
Tidak masalah menjadi sopir dan merangkap pengawal sekaligus . Sungguh tidak masalah bagi seorang jeon Jungkook . Yang menjadi masalah adalah hatinya tidak ingin melihat Jimin menangis , walau nyatanya si cantik itu tidak meneteskan air matanya Jungkook tetap tidak nyaman. Dia tidak tau mengapa hatinya juga merasa sedih.
Perjalanan mereka tidak begitu lama , Jimin yang turun lebih dulu meninggalkan Jungkook di parkiran .
pria bertubuh kecil itu tersenyum melihat kawanan anjing yang sedang di bawa oleh beberapa pemiliknya . Sepertinya Jimin sangat tau bahwa komunitas pencinta hewan itu sering berkumpul di waktu tertentu. Biasanya di hari tertentu dan jam tertentu karena hari lainnya pengunjung taman tidak memperbolehkan mereka membawa hewan peliharaan .
Jimin mendekati beberapa anjing berjenis mini pom , dia terlihat gemas melihat anjing berbulu yang terlihat sangat lucu itu.
"Tikuuu aaaa tiku tiku . Unchhh unchhh". Jimin memajukan bibirnya gemas ketika anjing tersebut di pelukannya bahkan lidah si makhluk mungil itu menjulur .
Jungkook tanpa sadar tersenyum gemas . Entah gemas pada Jimin , entah gemas pada anjing itu. Dimata jeon Jungkook seorang Jimin sangat luar biasa .
Gelak tawa dari Jimin membuat Jungkook menarik sudut bibirnya , namun saat Jimin melihatnya secepat itu juga dia merubah eskpresi di wajahnya. Jimin terheran apa sebenarnya yang tadi dilihat nya ? Dia tidak yakin bahwa Jungkook tersenyum padanya . Benar benar tersenyum si wajah flat itu , bahkan terlihat sangat manis. Jimin mengalihkan pandangannya, tidak tau saja karena melihat Jungkook yang salah tingkah membuat dirinya salah tingkah juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ily my bodyguard✅(jikook)
Fanfictionpark jimin mempunyai kehidupan yang sempurna , memiliki hati yang tulus , pribadi yang ceria , dan selalu suka membantu. jika ada yang membutuhkan dirinya dia tidak pernah berpikir panjang . meski terkadang dia di manfaatkan karena memiliki sifat ya...