Seperti merasakan luka baru di atas luka yang belum sembuh jelas Jimin merasa ini terlalu sakit . Tapi sebelum semua berlanjut dan menyakiti setiap orang atau bahkan orang tersayangnya Jimin yakin bahwa dia bisa menghilangkan perasaannya . Seyakin itu ketika dia bangun pagi dan melihat dunia lagi.
Matanya merah dan bengkak , jelas jejak kesedihan masih ada disana . Dengan sisa tenaga karena semalaman menangis Jimin berusaha bangkit. Ini hari yang baru. Sebentar lagi Jungkook akan menjadi kakak ipar nya, itu harus di tanamkan dalam otaknya sebagai satu kata mantra agar Jimin bisa membatasi perasaannya .
Atau lebih baik dia meminta sang ayah mengganti bodyguard ? Itu tidak akan merubah apapun . Biarlah semua keputusan ada di ayahnya jika memang penjaganya harus di ganti dia bersyukur , jika tidak pun tak masalah . Toh selama ini dia benar benar terbantu banyak hal selama Jungkook di sampingnya .
Pergi ke kamar mandi. Membersihkan diri , kemudian bersiap . Karena jadwalnya hari ini memang sedang libur . Seperti yang di rencanakan sebelumnya dia akan ikut kampanye keluarga . Lebih tepatnya memberi dukungan pada park Jung suk , hari ini semua keluarga tak terkecuali meluangkan waktu untuk sang ayah karena kurang lebih dalam waktu beberapa hari lagi akan masuk Minggu tenang . Pagi mereka dijadwalkan hadir dalam wawancara stasiun televisi sebagai contoh keluarga harmonis . Siang hari mereka akan berkampanye di lapangan terbuka. Lalu malam mereka akan makan malam bersama .
Kaos berwarna Lilac menjadi pilihan keluarga park . Polos tanpa tulisan berarti , hanya satu kata bertuliskan 'heart' di bagian depan dada. Jimin berulang kali memutar badannya di depan kaca full body . Memadu kaos tersebut dengan celana skinny jeans dengan belel satu di lutut itu pun tidak memperlihatkan kulit mulusnya. Kaos tersebut tidak terlalu besar tidak juga berukuran sempit . Cukup untuk tubuh Jimin yang mungil . Agar terlihat rapi dia memasukkan ujung baju , menyisakan sedikit di bagian belakang . Karena dia agak terganggu dengan gundukan besar alias bokongnya.
Selanjutnya Jimin memilih binie berwarna senada Lilac, tak lupa kacamata bening berbentuk sedikit bulat dan besar . Itu bertujuan Menutupi mata bengkak dari anggota keluarganya. Terakhir jam tangan , jangan menggunakan aksesoris berlebihan , itu pesan ibunya. Dirasa cukup dia meraih kardigan motif kotak kotak berwarna milo, kemudian melangkah keluar kamarnya .
Jimin menuruni tangga dengan lemah , dia berusaha mengukir senyuman lebih tepatnya belajar Tersenyum , senyum mana yang cocok untuk di jadikan topeng hari ini . Karena sungguh keadaan hatinya tidak baik baik saja . Dia perlu menata ulang semua mood dan pikirannya .
Saat berbalik untuk menaiki tangga lagi suara ayahnya mengejutkan Jimin. Jadi Niat mari belajar tersenyum dulu tiba tiba batal .
Tuan Park dengan kaos yang sama di padu kardigan hitam menuruni tangga , tersenyum hangat pada Jimin yang sudah berdiri di tengah tangga .
"Kau sudah siap sayang?".
Jimin mengangguk lucu , ayahnya sudah berada di dekatnya kemudian merangkul pundaknya . Dengan langkah pelan mereka berdua menuruni tangga.
Sudah ada nyonya Park dengan kaos yang sama dipadu rok span panjang selutut berwarna putih , ibunya Jimin terlihat sangat muda saat ini . Ada juga sang kakak kedua yang kaosnya di padu jaket jeans belel berwarna biru langit .
Mata Jimin memandangi kakak perempuannya yang memakai kacamata bening juga , jelas sepertinya sang kakak menangis juga entah karena apa . Jejak kesedihan masih terlihat jelas. Sesaat mereka berdua saling berpandangan satu sama lain. Sampai Jimin memutuskan untuk menunduk kemudian hanya menurut ketika tarikan tangan ayahnya terasa pada pergelangan tangannya . Jimin menghela nafas panjang sebelum melangkahkan kakinya mendekati meja makan .
KAMU SEDANG MEMBACA
ily my bodyguard✅(jikook)
Fanficpark jimin mempunyai kehidupan yang sempurna , memiliki hati yang tulus , pribadi yang ceria , dan selalu suka membantu. jika ada yang membutuhkan dirinya dia tidak pernah berpikir panjang . meski terkadang dia di manfaatkan karena memiliki sifat ya...