👔Il

2.7K 222 23
                                    







🎀










ingin sekali protes tapi Jimin tau sepertinya itu tidak akan menghasilkan apa apa. Jimin lebih memilih diam saja di belakang memperhatikan bagaimana taehyung dan Sahabatnya bercanda satu sama lain. Jimin tau bahwa mereka berdua hanya berteman, Jimin cemburu. wajar saja dia merasakan sedikit rasa cemburu dalam dadanya karena terabaikan.

sesekali Jimin akan tersenyum ketika Jennie menoleh kebelakang dengan tawa yang memekakan Telinga tak lupa tangannya yang sesekali memukuli lengan kekasihnya. Jimin saja tidak pernah melakukan itu, dia tidak pernah bercanda sebebas itu dengan taehyung. dia memilih diam , diam Adalah pilihan terbaik .

Pemandangan diluar lebih menarik Dari pada apa yang di lihatnya di mobilnya sendiri . Jimin adalah pemuda yang tidak mudah menangis , namun entah mengapa hatinya merasa tidak nyaman menghasilkan mata yang sedikit berkaca-kaca.

'hilangkan pikiran buruk itu Jimin . Mereka hanya berteman'. Tiba tiba Jimin seperti mengenyahkan pikiran buruk itu , bayangannya ada seorang peri kecil dengan wajah dirinya sendiri dengan pakaian putih mengatakan untuk jangan pikirkan hal itu. Taehyung sudah lama berpacaran dengannya tidak mungkin kan dia berpaling ? Jennie juga adalah sahabat terbaik tidak mungkin juga melakukan hal buruk padanya.

Tetapi baru saja memejamkan mata dan berusaha untuk tidak memikirkan hal buruk . Suara gelak tawa dari makhluk beda gender di hadapannya membuat Jimin mengerutkan keningnya .

'hahahahha kau masih yakin mereka tidak ada hubungan? Kau seyakin itu? Kau tidak tau saja apa yang mereka lakukan di belakangmu'. Kata si merah di sebelah kirinya , seperti dirinya dalam versi mungil duduk di pundak sempitnya menyeringai setan .

'jimin. Jangan dengarkan setan bicara . Mereka berdua adalah teman terbaikmu'.

'kau akan sangat menyesal'. Kata yang satu lagi.

Jengah jimin tanpa sadar berteriak . "ANDWEEE!!!".

Dan kedua manusia di hadapannya terkejut , bahkan Taehyung sampai mengerem mendadak . Tidak masalah tertabrak itu juga bukan mobilnya . Tapi masalahnya adalah Jimin yang tersadar suaranya mengejutkan kedua orang yang sekarang beralih atensi padanya .

Jimin bingung , dia tidak tau harus mengatakan apa . "Itu. Aku".

"Sayang kau mengantuk ? Apa aku terlalu kencang menyetirnya ?".

Jimin seketika blank , bagaimana cara menghindari situasi seperti ini?. Dia tidak tau .

"Ahhh itu. Eomma ku mengatakan hal yang sedikit menyebalkan dan yah begitulah". Diiringi dengan tertawa . Terimakasih pada handphone yang tak berguna dan hanya ada di tangannya sejak tadi . Taehyung dan Jennie jadi ikut tertawa , pria berkulit Tan itu menunjukkan senyum kotaknya kemudian kembali menyetir.

sebentar lagi area kampus mulai terlihat di depan sana . Hanya tinggal beberapa lagi tapi kenapa harus sepelan itu menyetirnya? . Jimin mencoba menghela nafas panjang. Pada akhirnya si peri baik berhasil membujuknya untuk berpikir positif.

Memasuki area parkir mobil Jimin memelan , Taehyung membukakannya pintu dan Jimin tersenyum menyambut itu , lalu dia meraih kunci mobilnya dengan perlahan .

"Kau tidak ada mata kuliah lagi Sayang? Aku harus pergi karena Jin gu sedang menungguku di perpustakaan".

Jimin mencoba melebarkan senyumnya . Benar , dia harus merelakan Taehyung sibuk sekali lagi .

dia memutuskan untuk beralih ke kursi kemudi setelah Taehyung mencium keningnya. Jennie tidak turun karena rumahnya satu arah dan Jimin akan mengantar. Tidak masalah , Jimin sungguh tidak masalah karena dia suka membantu siapapun . Tetapi dia tidak tau sejak kapan hatinya merasa tidak tulus pada sahabatnya ini .

ily my bodyguard✅(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang