🎀
Dalam ruangan dominan berwarna abu , bahkan tidak membiarkan cahaya masuk dari luar . Jackson menyembulkan rokoknya , dia duduk di atas sofa panjang dan matanya sesekali mengedar.
Seseorang masuk membawakan amplop padanya . Menjatuhkan amplop tersebut di atas meja kaca tepat di hadapan Jackson .
"Itu semua gambar foto yang ku ambil dua hari . Berikan uang ku".
Jackson tertawa terbahak bahak . Membuat seseorang yang berdiri di sampingnya itu menaikkan satu alisnya . Tangan pria yang masih tertawa itu menepuk membuat beberapa anak buahnya masuk dari ambang pintu . "Urus dia".
Setelah melakukan itu Jackson tertawa sekali lagi ketika pengawalnya menggeret pria yang memberinya sesuatu dalam amplop yang kini di pegangnya . Teriakan dan kata umpatan keluar dari pria tersebut namun sepertinya Jackson tidak terganggu.
"Dia minta bayaran padaku ? Hahahaha dasar bodoh !". Pria itu tidak lagi menghiraukan , dia malah asik mengambil amplop dan mengeluarkan isinya.
Beberapa lembar foto Jimin sudah ada di tangannya. Gambaran Jimin yang tersenyum cantik , yang diambil secara diam diam oleh Fotografer yang di perintahkan untuk mengikuti Jimin . Jackson gila, sangat gila . Bagaimana bisa dengan sebuah foto saja dia begitu sangat bernafsu . Tiba tiba senyum seramnya terukir.
Jackson menyandarkan punggung pada sandaran sofa . Foto Jimin yang tengah mengenakan kaos putih terlihat sangat cantik. Namun bukan itu yang Jackson lihat , satu foto di mana Jimin tengah tersenyum mengangkat tangan hingga baju nya tersingkap membuat Jackson menutup matanya dan menghela nafas panjang. Dengan lirih dia memanggil nama Jimin seraya mendesah pelan .


"Ah, Bagaimana rasanya sekarang ? Aku benar benar tidak kuat lagi. Aku akan mencari cara agar mendapatkan dia . Jimin, Tunggulah aku". Tidak juga membuka mata , tangannya turun dari atas wajahnya. Dia menyeringai ketika mengingat sesuatu .
Flashback on
Jackson muda dengan pakaian SMA sedang berjalan santai bersama ke lima sahabatnya . Mereka melihat anak kecil yang sedang terlihat kebingungan di pinggir jalan.
Satu sahabatnya berjalan lebih dulu mendekati si kecil yang hampir terisak Karena mungkin saja tersesat . "Hai adik kecil apa yang kau lakukan disini ? Kenapa sendirian?".
"Hikssss a. Aku mau pulang".
"Woahhh lihat dia sepertinya tersesat". Kata para pemuda lainnya . Jackson berjalan mendekati si kecil itu . Matanya berbinar cerah entah karena apa jantungnya juga berdetak kencang .
"Lihat kulit putihnya , siapa namamu manis?". Kata salah seorang temannya .
Yang satu lagi tergelak . "Heiii dia itu masih kecil".
"Ayo kita coba dengan si anak kecil ini".
Jackson menyeringai ."aku akan mencobanya lebih dulu , setelah itu lakukan sesuka kalian".
para pemuda itu tidak sedang dalam pengaruh alkohol mereka hanya anak anak nakal yang tidak bisa di atur dan bebas , segala hal bentuk kenalan sudah mereka lakukan dalam bentuk apapun itu . dan jackson bertindak sebagai ketua dalam genk atau perkumpulan remaja nakal itu , dan ini sebabnya tidak ada sedkitpun yang menolak keinginan pemuda itu .
"siapa namamu adik kecil?". jackson berjongkok menyamaratakan tingginya dengan jimin yang masih menangis , matanya melihat piyama jimin yang melorot dan menunjukkan pundak putih mulus itu . sesuatu miliknya berdiri , belum apa apa jackson merasa ereksi . bahkan dia tidak pernah secepat itu bereaksi pada gadis jalang yang selalu tidur dengannya .
KAMU SEDANG MEMBACA
ily my bodyguard✅(jikook)
Fiksi Penggemarpark jimin mempunyai kehidupan yang sempurna , memiliki hati yang tulus , pribadi yang ceria , dan selalu suka membantu. jika ada yang membutuhkan dirinya dia tidak pernah berpikir panjang . meski terkadang dia di manfaatkan karena memiliki sifat ya...