5- Perdebatan

47 8 1
                                    

Tap tap tap

Derap langkah kaki Taufan yang sedang berlari tergesa-gesa bergema di sepanjang lorong sekolah dan perhatian seluruh siswa teralihkan sepenuhnya padanya.

Namun ia tidak memperdulikan itu, yang penting dirinya bisa sampai di kelas dengan cepat dan menemui seseorang yang ia cari untuk meminta bantuan.

BRAK

Untung saja pintu kelas itu tidak hancur berkeping-keping setelah ia dobrak dengan tidak santuy, Taufan segera berlari menuju Gopal dan mengguncang-guncang kan bahunya.

Gopal yang tadinya sedang minum hampir saja tersedak jika dia tidak segera menepis tangan Taufan dari bahunya, lalu setelah mencoba menghentikan batuknya karna tersedak tadi.

Gopal menatap Taufan tajam dan mengomelinya, "Lo gak liat gue lagi minum apa?!"

"Liat kok liat! Tapi ini penting Gopal!" balas Taufan sambil mencari sesuatu di dalam tasnya.

"Apanya yang penting?"

"Sekarang gue tanya, lo udah ngerjakan tugas bahasa Inggris?"

"Tugas bahasa Inggris?"

Hening sejenak saat Gopal mencoba mengingat-ngingat namun sedetik kemudian ia refleks menghantam mejanya dan mengguncang-guncang bahu Taufan yang ada di sampingnya seperti yang Taufan lakukan padanya tadi.

Gopal berteriak panik sedangkan kedua mata Taufan sudah melingkar akibat pusing karna guncangan Gopal, karna tidak tahan.
Taufan pun mendorong Gopal hingga terduduk dan memegang kepalanya yang masih terasa pusing.

"Kenapa gak bilang dari tadi sih Fan!? Tahu gitu, tadi gue gak habisin waktu cuma buat minum doang, elah!" ujar Gopal dengan kalang kabut ia mengeluarkan alat tulis dari dalam tasnya.

"Ya kan lo gak nanya!"

"Gimana gue mau tahu kalau gue gak nanya bujang!?"

"Ya gitu! Makanya peka dikit!"

"Hubungannya apa Udin!? Dah cepet! Nomor satu apaan?"

"Astaga, lo belum ngerjakan semuanya sama sekali!?"

"Ya belumlah ngab! Lo emang udah? Gue nyontek ya?"

"Udah kok, nulis soalnya doang, jawabannya kagak."

"Ah! Setan lu!"

"Mulutnya mohon di filter brader."

"Bomat! Cepet cari jawabannya!"

"Iya iya! Ini lagi nyari! Lo juga bantu dong!"

"Oke! Gue bakal bantu!"

"Bagos!"

"Bantu liat!"

"Sialan lo!"

"Woi!"

Pak

Gadis ber-kupluk kuning yang menjadi pelaku penghasil suara hentakan tadi, menatap Taufan dan Gopal tajam secara bergantian dengan penggaris panjang di tangannya.

"Bisa diam gak!? Dari tadi suara kalian itu berisik banget kek orang tawuran sumpah! Kalian gak tahu apa, ini disekolah!?" omel Ying.

"Yo ndak tahu, kok tanya saya?" timpal Taufan dan Gopal kompak lengkap dengan logat Jawanya.

Ying sweatdrop dan memutar kedua bola matanya dengan malas lalu saat melihat ke arah meja keduanya, Ying pun menggelengkan kepalanya.

"Ck, ck, ck pantesan dari tadi ribut. Gara-gara gak ngerjakan tugas toh," ucap Ying.

Different Situation✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang