33- Menjelaskan

22 6 12
                                    

KRRRRIIIIITTTT

Suara ban mobil yang bergesekan dengan jalanan beraspal melaju begitu cepat di pagi hari yang begitu cerah, mobil dan motor berlalu-lalang di sepanjang jalan untuk mengantar sang tuan menuju tempat mencari nafkah.

Seharusnya mereka hari ini bersekolah namun karena apa yang mereka alami berbeda dengan yang orang lain alami beberapa hari lalu maka terpaksa mereka harus menyelesaikan masalah mereka terlebih dahulu sebelum memulai aktivitas seperti biasa lagi.

Blaze memarkirkan mobilnya di samping mobil Thorn yang berada diluar medan busur milik Yaya. Blaze, Thorn dan Yaya segera berlari menerobos dan menyerang kumpulan zombie yang ingin memakan daging segar mereka.

Segala teknik serangan dan pertahanan mereka lakukan demi saling menjaga satu sama lain agar tak ada yang terluka, setelah selesai membereskan beberapa zombie yang berada diluar markas.

Mereka bertiga segera berlari menuju pintu masuk markas untuk naik ke lantai dua.

"Ying! Buka tangga lantai dua sekarang," bisik Yaya di jam tangannya.

"Oke!"

Tangga dari lantai dua pun turun ke bawah secara otomatis setelah Ying menekan tombol di dekat rekaman CCTV-nya. Blaze, Thorn dan Yaya segera menaiki tangga tersebut dan setelah ketiganya menaiki tangga itu.

Ying kembali menekan tombol di dekat rekaman CCTV agar tidak ada zombie yang bisa memasuki ruangan CCTV-nya.

"Kalian bertiga gak apa-apa?" tanya Ying dan Shielda.

"Kami baik, huft ... capek," balas Yaya mendesah lelah kemudian menjatuhkan tubuhnya dengan posisi telentang.

Setelah menjatuhkan tubuh mereka dengan posisi telentang. Blaze, Yaya dan Thorn kembali ke posisi semula lalu duduk melingkar bersama yang lainnya.

"Mau makan?" tawar Rey.

"Boleh," balas ketiganya kompak.

Rey pun memberikan roti dan ubi rebus pada Blaze, Yaya dan Thorn serta dua air mineral untuk keduanya.

"Cuma ada ini?" rengek Thorn cemberut.

"Ya ... mau gimana lagi?" ujar Rey. Menggaruk tengkuknya tidak enak.

Blaze yang berada di sebelah Thorn pun menyenggol lengan sahabat karibnya itu pelan dan melotot ke arah sahabatnya, Thorn yang paham maksud Blaze pun meneguk ludahnya kasar dan mengangkat dua jarinya membentuk tanda peace.

Sambil memakan ubi rebus miliknya, Yaya bertanya, "Shiel? Alexa mana?"

°^°

"WOI! BUKA WOI! BUKA!" seru Alexa berteriak sehingga membuat Rana harus menutup telinganya.

Ceklek

"Sabar bambang! Kalau lo teriak-teriak gitu, entar zombienya pada ke sini," tegur Claudia.

"Bomat! Minggir! Bidadari mau masuk." Mendengar perkataan Alexa yang sangat narsis membuat Claudia dan Rana memutar bola matanya dengan malas.

Rana dan Alexa pun sudah masuk ke dalam lab dan memberikan bunga enchantress kepada Claudia untuk membuat ramuan penawar zombie bersama Solar.

°^°

"Gue dah nyuruh dia ke ruang lab sama Rana buat ngasih bunga enchantress ke Solar sama Claudia," ujar Shielda.

Different Situation✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang