Sebelumnya...
"Diam! Kamu lebih milih ikut kakak, atau ikut mereka!?" bentak Sai. Semakin menggenggam erat tangan Shielda hingga membuat Shielda meringis.
"A-aku...."
______________________________________"Aku...." Shielda masih menggantungkan kalimatnya hingga hal itu membuat Sai merasa geram.
Mereka semua kecuali Varo yang melihat Sai membentak Shielda pun juga merasa geram dan akhirnya Yaya mengambil alih, meski ia dan Shielda sebenarnya bermusuhan dalam hal organisasi tapi Yaya tidak bisa membiarkan sahabatnya disakiti.
"Cukup! Ini bukan tentang kepada siapa kita harus berpihak! Kita harus segera membuat penawar untuk menghentikan seluruh zombie-zombie itu! Varo! Lo yang akan paling bertanggungjawab dalam hal ini!" bentak Yaya. Menunjuk wajah Varo.
"Kenapa gue? Gue gak ada sangkut pautnya dengan keinginan kalian yang ingin menghentikan ini semua ya, justru gue yang bakal menghentikan kalian!" Varo segera berlari meninggalkan yang lain.
"Varo! Tunggu gue!" Sai juga segera berlari meninggalkan yang lain dengan menarik tangan adiknya secara paksa.
"Kyaaa...!" Shielda yang belum siap pun berusaha menyeimbangkan laju larinya.
Meski ia sudah berusaha namun tetap saja ia tidak bisa lepas dari genggaman kakaknya, ia tidak tahu ingin berpihak kepada siapa. Ia tidak ingin kehilangan sahabatnya tapi ia juga tidak ingin ditinggal oleh kakaknya.
"Ck! Lebih baik kita bagi tugas sekarang! Solar! Cari tahu apa ramuan penawar untuk membuat mereka kembali menjadi manusia! Ying! Rey! Jangan biarkan seluruh pemain keluar dari kamar asrama! Tetap suruh prajurit kalian awasi mereka!" titah Blaze.
"Baik!" seru Ying dan Solar sedangkan Rey hanya mengangguk.
"Thorn! Ajak Alexa dan Claudia untuk mencari jalan keluar. Gue dan Yaya akan mengikuti Varo, Sai dan Shielda," titah Blaze lagi.
"Tunggu! Elo gak nyuruh Thorn untuk melaporkan markas gue kepada pihak berwajib kan?" ujar Ying.
"Entahlah, itu tergantung. Jika ketahuan ya terima nasib tapi jika tidak ketahuan itu masih bisa dibicarakan," timpal Blaze. Mengangkat bahunya cuek.
"Tunggu! Gue anak IPA kelas XII dari SMA Highest, gue tahu tentang berbagai ramuan. Gue bakal bantu Solar buat bikin ramuannya," ucap Claudia yakin.
"Apa!? Gak bisa gitu Clau! Gue gak mau pisah dari lo!" bantah Alexa.
"Gue bakal baik-baik aja, gue bisa jaga diri. Lo tetap sama Thorn, gue janji bakal ketemu sama lo setelah ramuan yang gue buat bersama Solar selesai," ucap Claudia lagi berusaha meyakinkan Alexa.
"Beneran janji?" tanya Alexa mengangkat jari kelingkingnya dengan tatapan penuh harap.
"Iya, gue janji. Thorn! Jaga Alexa, kalau sampai ada luka lecet di kulitnya, kepala lo jaminannya!" ancam Claudia.
"Ya, ya, ya gue tahu Raisa Anataya Claudia...!" balas Thorn gregetan.
"Sudah! Semuanya cepat bekerja! Gue dan Blaze bakal kejar mereka bertiga," titah Yaya.
"Baik!"
Semuanya pun berpencar untuk melakukan tugas mereka masing-masing, Rey dan Ying bersama prajuritnya mengawasi seluruh area markas jika saja ada manusia yang sudah jadi zombie berkeliaran tanpa diketahui.
Solar dan Claudia menggunakan alat gawai mereka untuk mencari tahu tentang bahan ramuan penawar sekaligus mencari-cari bahan penting di lemari dan laci markas Rey dan Ying.
![](https://img.wattpad.com/cover/289728668-288-k832622.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Situation✔️
Action𝐒𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬𝐡𝐢𝐩 𝐎𝐫 𝐌𝐢𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧 𝐅𝐫𝐨𝐦 𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐨𝐨𝐤 𝐎𝐧𝐞 𝐒𝐡𝐨𝐭 𝐒𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 Cerita tentang ketiga sahabat yang di mana dua di antara mereka berseteru tanpa diketahui secara langsung dan salah satu dari mereka m...