Chifuyu kini sedang mengantarkan wanita tua yang ia bantu untuk menyebrang jalan tadi.
Mereka sedang berjalan masuk ke kawasan hutan, entah kenapa sedari memasuki hutan tersebut dia merasakan hawa yang tidak enak.
"Apakah rumah nenek masih jauh?"tanya Chifuyu ke nenek itu.
"Sabar ya..Sebentar lagi kita sampai nak.."jawab sang nenek, dan benar Chifuyu bisa melihat sebuah rumah lebih tepatnya gubuk tua yang dikelilingi oleh semak semak.
Mereka pun akhirnya sampai kerumah nenek tersebut, sang nenek mempersilahkan Chifuyu untuk masuk ke rumahnya dan meminta Chifuyu untuk duduk di bangku yang disediakan oleh nenek itu.
Chifuyu pun menduduki bangku yang disediakan untuknya.
Chifuyu melihat nenek itu pergi ke dapur, nenek itu kembali dengan membawa sepotong roti isi lalu mendekati Chifuyu.
"Ini untukmu nak, kau belum makan kan?"tawar nenek tersebut kepada Chifuyu.
Memang benar Chifuyu belum memakan apapun sejak sore tadi, dengan berberat hati dia mengambil roti isi pemberian nenek itu.
"Terima kasih, nek"ucap Chifuyu seraya mengambil roti isi itu lalu memakannya segigit.
"Kau kerja apa sampai pulang tengah malam seperti ini,nak?"tanya sang nenek.
"Saya kerja di pet shop nek,tempat untuk merawat hewan-hewan yang terlantar atau sekedar menitipkan peliharaan, tadi pet shopnya emang sedang ramai pengunjung, jadi saya baru bisa pulang tengah malam"jawab Chifuyu sesopan mungkin.
"Ohh..kamu kerja di tempat perawatan hewan, pekerjaan yang sangat mulia, merawat makhluk ciptaan Tuhan yang terlantar dan tidak memiliki tempat tinggal maupun orang tua, sungguh pekerjaan yang sangat mulia"ucap sang nenek.
"Um...iya.."Chifuyu bergumam, entah mengapa sedari tadi Chifuyu merasa nenek ini berbicara menggunakan logat orang dari zaman kerajaan kuno.
"Tunggu sebentar ya nak, nenek ingin memberikanmu sesuatu"ucap nenek itu lalu pergi ke suatu tempat meninggalkan Chifuyu, lagi-lagi Chifuyu merasakan hawa yang tidak mengenakkan.
"Kok hawanya dingin banget ya? Perasaan tadi siang panas banget"batin Chifuyu sambil memegangi tengkuknya merinding.
Tak lama kemudian nenek tadi datang membawa sebuah kardus berukuran sedang lalu menghampiri Chifuyu dan menyerahkannya kepada Chifuyu.
"Ini untukmu nak,tolong rawat dia baik-baik ya... nenek sudah tidak bisa lagi merawat dia"ucap nenek tersebut.
"Maksud nenek?"Chifuyu bingung dengan perkataan sang nenek.
"Tempat nenek sudah bukan disini lagi, jadi...tolong gantikan pekerjaan nenek ya"ucap nenek itu.
Dalam sekejap mata nenek tersebut menghilang, bukan hanya nenek itu gubuk yang tadi nya Chifuyu kira rumah nenek tersebut juga menghilang dan ternyata sedari tadi Chifuyu duduki berubah menjadi batu besar, bahkan roti isi yang Chifuyu makan tadi adalah sebuah apel.
Chifuyu mematung di tempat mencoba memproses apa yang baru saja terjadi.
Setelah tersadar ternyata kardus yang diberi oleh nenek tadi tidak ikut menghilang.
Chifuyu membuka kardus itu untuk memastikan apa yang berada di dalamnya, ternyata kardus itu berisi seekor kucing hitam, dia melihat sebuah tulisan yang berada di kardus itu dan menggumamkannya.
"Baji Keisuke?ini nama kucing ini?"gumam chifuyu
"Jadi dia memintaku untuk merawat peliharaannya ya... eh-"Chifuyu sepertinya baru menyadari ada sesuatu yang janggal.
"Berarti....nenek tadi itu....setan dong..."setelah berkata seperti itu Chifuyu langsung berlari terbirit-birit untuk keluar dari hutan tersebut dengan membawa kardus beridi kucing itu.
Ternyata tempat dia berada tadi tidak terlalu jauh dengan jalan raya, berarti yang tadi itu hanya ilusi mata yang dibuat sang nenek agar Chifuyu merasa bahwa nenek tersebut benar-benar takut pulang sendirian.
"Ini sih gw yang takut,bukan dia!pantesan orang-orang pada ngeliat gw aneh pas nyebrang, ternyata gw nyebrang jalan bareng setan yang berarti mereka ngeliat gw jalan sambil ngobrol sendirian!"teriak Chifuyu dalam hatinya sambil terus berlari ke arah apartemen nya.
.
.
.Akhirnya Chifuyu sampai ke apartemennya dengan selamat sentosa, walaupun sampe ngos-ngosan.
Chifuyu membuka kunci apartemennya lalu masuk dan menguncinya lagi, Chifuyu langsung masuk ke kamarnya dan meletakkan kardus itu di atas kasurnya.
Dia berniat untuk mandi terlebih dahulu baru setelahnya tidur, jadi dia masuk ke kamar mandi, karena masih syok dia mandi dalam keadaan gemetaran.
Setelah selesai mandi dan memakai baju dia kini berjalan ke arah kasurnya lalu membuka kardus yang dia bawa tadi.
"Huft..ternyata masih ada, kukira jatoh di jalan tadi"ucap Chifuyu lega,
"Namamu baji Keisuke ya..jadi aku harus memanggilmu apa?...apa Kei saja, itu lumayan imut, baiklah aku akan memanggilmu Kei!"seru Chifuyu dengan wajah gembira, walaupun hatinya masih doki doki gegara kejadian tadi🗿.
"Baiklah aku tidur dulu ya Kei,selamat malam" Chifuyu menaruh kucing itu di sebelahnya dan langsung berniat tidur.
Tak perlu waktu lama Chifuyu sudah tertidur pulas di atas kasurnya.
Kucing tadi mendekati Chifuyu dan menatap chifuyu lekat.
.
.
.
.
."Jadi kau orangnya ya"
TBC
Ngeri ya kalau jadi Chifuyu, udah nyaman eh ditinggalin begitu aja...(╥﹏╥)
Intinya jangan terlalu percaya sama orang yang belum kita kenal, siapa tau orang itu hantu, ngerii(´-﹏-';)
Btw ni book gw up random hari aja, kesian buat yang nunggu(itupun kalo ada)
Gw tau rasanya nunggu itu nggak enak apalagi tanpa kepastian(jiakh)
See you next chapter (つ✧ω✧)つ

KAMU SEDANG MEMBACA
Living With a Demon Cat!? - Bajifuyu [DISCONTINUED]
Fanfiction[DISCONTINUED] Sinopsis : Matsuno Chifuyu adalah seorang pemilik tokoh Pet Shop. Malam ini dia baru saja menutup tokonya dan sedang berjalan pulang ke rumah untuk istirahat, namun dia melihat seorang nenek yang sepertinya kesusahan menyebrangi lamp...