Hari menjelang siang, namut hujan tetap turun dan tidak redah sama sekali, membuat empat makhluk yang berada di dalam sebuah sebuah bangunan bernama pet shop bergabut ria didalammya karena tidak ada pengujung yang datang sama sekali.
Ada yang memberi makan kelinci dan hamster, ada yang bermain dengan kucing dan anjing, ada yang lagi kayang bareng anjing dan yang satunya lagi sedang rebahan dengan kucing yang berada diperutnya.
Merasa bosan hanya rebahan Chifuyu berinisiatif untuk mengajak para babunya ini bermain sebuah permainan.
"Para babu-babuku tercinta daripada bergabut ria mending kita main permainan yuk!"seru Chifuyu.
"Main apa tuh man?"tanya Kazutora.
"Main yang ada di squid game aja bos, palang merah palang ijo itu"tawar karyawan 1, kita sebut aja Putra.
"Lampu merah lampu ijo Panjul, palang merah lu kata pengen donor darah!?"koreksi Karyawan 2, kita sebut saja Rahmat.
"kita bakal Main TOD!"seru Chifuyu lagi dengan semangat.
"Apaan tuh TOD? Taman Out Door kah?"tanya Kazutora.
"Truth Or Dare, Jing!"bentak Chifuyu.
"Gini nih kalo pas remaja bukannya belajar malah ngedekem 12 tahun di penjara, jadinya gaptek kan Lo" lanjut Chifuyu yang membuat Kazutora tersulut emosi.
"Apa lu bilang!?"Kazutora menggulung lengan bajunya bersiap baku hantam dengan Chifuyu.
"Stop stop!...jadi main TOD nggak nih?" Tanya Rahmat sambil melerai mereka berdua.
"Iya jadi, ayo kita mainnya sambil duduk di lantai aja"ajak Chifuyu.
.
.
."Kita mulai dari siapa?" Tanya Putra.
"Pake botol aja, nanti kita puter terus yang di tunjuk kepala botol itu,dia yang kita kasih TOD"tawar Rahmat yang disetujui mereka bertiga.
Sekarang sudah ada botol di tengah mereka berempat, Chifuyu memutar botol tersebut dan botol itu mengarah ke Putra.
"Oke Putra, truth or dare?" Tanya Chifuyu.
"Truth aja deh"jawab Putra yakin, soalnya kalo dia milih dare takut di kasih yang aneh-aneh.
"Apa rahasia terbesar Lo selama Lo masih di sekolah?" Tanya Kazutora, dia udah tau cara main nih game ceritanya🗿.
"Gw punya khodam yang ada di dalem tubuh gw, kata orang tua gw sih buat jaga-jaga aja"jawab Putra jujur sejujur jujurnya.
"Pantesan Lo disekolah sering kesurupan, mana sering ngejar gw lagi pas kesurupan, bikin merinding tau nggak!?"ucap Rahmat sedikit menjauh dari Putra, takut tiba-tiba khodamnya keluar lagi dia nggak bisa lari kemana-mana soalnya di luar lagi ujan.
.
Botol pun di putar lagi, kali ini mengarah ke rahmat.
"Truth or dare?"tanya Putra.
"Truth"jawab Rahmat.
"Apa ketakutan terbesar Lo pas masih sekolah?"tanya Chifuyu.
"Guru gw yang sering banget bikin gw emosi, dia sering banget ngasih tugas ke muridnya tapi nggak pernah ngejelasin materinya ke murid malah ditinggal nyantet orang, udah gitu sering ngejahilin gw lagi"balas Rahmat menujukan wajah tertekan.
"Guru yang mana Mat?"tanya Putra.
"Itu yang namanya Pak Fajar"jawab Rahmat.
"Diamah nggak usah ditanya lagi gw aja hampir mokad di ruqyah dia, coba kalo nggak ada Bu Mei? Dah tinggal nama gw pasti"Putra juga memasang tampang tertekan yang lebih tertekan lagi.
.
Lanjut ke permainannya, kali ini Kazutora yang kena.
"Truth or dare"
"Dare lah! gw mau yang lebih menantang!"jawab Kazutora sambil bersedekap dada.
"Sikap lilin lima menit!"ucap Chifuyu.
"Lah kok sikap lilin!? Lama amat lima menit! Lu mau leher gw encok!?"ucap Kazutora tak terima.
"Nggak ada penolakan! Lu sendiri yang bilang mau yang lebih menantang kan? Sekalian gw ngehukum Lo karena udah buang-buang perban tadi pagi!" Perintah Chifuyu tegas.
Mau tidak mau Kazutora harus menuruti perintah Chifuyu, dia benar-benar memperagakan sikap lilin selama lima menit, sepertinya habis ini dia harus cek ke dokter tulang untuk mengecek keadaan tulang lehernya.
.
Setelahnya mereka memutar botol lagi, dan kali ini Chifuyu yang kena.
"Truth or dare!?" Tanya Kazutora semangat, dia ingin balas dendam ke Chifuyu, karena Chifuyu lehernya sekarang keram.
"Dare deh.."Jawab Chifuyu.
"Gw tantang Lo pulang nanti ujan ujannan, gw bawa payung Lo!"ucap Kazutora sambil tersenyum licik.
"Gila Lo!? Lo mau gw sakit!?" Chifuyu tak habis pikir dengan yang dikatakan oleh temannya ini.
"Pokoknya lu harus mempertanggungjawabkan pilihan Lo, tadi pagi gw juga ujan-ujanan kesini"setelahnya Kazutora langsung pergi untuk memberi makan siang kepada para peliharaan di sana.
Chifuyu, Rahmat & putra : 👁️👄👁️❓
.
.
.Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam namun hujan belum juga redah, Chifuyu memutuskan untuk menutup pet shop lebih awal, lagi pula tidak akan ada pengunjung yang datang jika hujan begini.
Kazutora, Putra & Rahmat sudah pulang duluan, kini Chifuyu tengah mengemasi barang-barangnya, setelah selesai diapun berjalan keluar pet shop itu tak lupa membawa kucingnya yang mengikutinya tadi.
"Kazutora sialan, beneran di bawa kabur payung gw ternyata..", Chifuyu pun terpaksa pulang hujan-hujanan.
Sesampainya di apartemen.
Chifuyu berniat ingin langsung mandi, tetapi baru juga sampai di ruang tamu kepalanya sudah terasa amat pusing, hingga titik dimana dirinya jatuh pingsan.
"Meow!"
Terdengar seruan dari Kei yang masih bisa didengar oleh Chifuyu, dirinya merasa tubuhnya di angkat oleh seseorang, namun Chifuyu tidak bisa melihat orang itu, dia sepenuhnya tak sadarkan diri.
TBC
Hayoo~ siapakah yang menggendong Chifuyu?
Apakah setan? Kazutora? Atau tetangganya?
Atau Chifuyu di gondol tikus!?😱
Kita lihat kelanjutannya di chapter selanjutnya! Hehe~ (‾▽‾)√✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Living With a Demon Cat!? - Bajifuyu [DISCONTINUED]
Fanfiction[DISCONTINUED] Sinopsis : Matsuno Chifuyu adalah seorang pemilik tokoh Pet Shop. Malam ini dia baru saja menutup tokonya dan sedang berjalan pulang ke rumah untuk istirahat, namun dia melihat seorang nenek yang sepertinya kesusahan menyebrangi lamp...