Seindah dan sebahagia apapun awalnya tidak menjamin akhirnya akan indah dan bahagia juga, sama halnya dengan Keluarga Santoso. Anna menunduk tak kuat menatap anak perempuannya di pukuli, ia sangatlah frustasi atas perilaku Aza dan akhirnya ia menyerah dan menyerahkan putrinya itu kepada sang suami agar Aza paham atas kesalahannya dan berubah menjadi jauh lebih baik lagi.
"DASAR ANAK NAKAL! KAMU ITU PEREMPUAN HARUS NYA KAMU BISA MENJAGA SIKAP DAN PERILAKU KAMU, BODOH?! ANAK DURHAKA!" Teriak Carles sambil menjambak rambut panjang milik azabella.
"Maafin aza, aza akui salah tapi tolong jangan sakiti aza kaya gini! Aza janji bakalan berubah menjadi jauh lebih baik. Tapi tolong lepasin aza ini benar-benar sakit, aza enggak sanggup, pak" Ucap aza merasa sangatlah nyeri di area kepala dan badannya, ini sangatlah menyakitkan dirinya.
"BIARIN BIAR KAMU BERUBAH! INGAT AZA! KAMU PEREMPUAN! JAGA BATASAN KAMU! PAPAH BISA AJA LEBIH PARAH DARI INI! TAPI PAPAH MASIH PUNYA RASA KASIHAN SAMA KAMU?!"
BRAK
Carles langsung mendorong dan menendang bagian perut aza, lalu lelaki itu meninggalkan rumah entah pergi kemana. Di sisi lain Anna hanya menatap sedih ke arah putrinya, ia tak menyangka kalau Carles akan segila itu kepada Aza.
"Puas Mak? Puas liat aza babak belur? Aku yakin sih mama belum puas karna aza belum mati, kan mama maunya aza mati baru deh mama puas! Mama tau enggak sih sakitnya jadi aza? Sakitnya di tendang, di dorong, dijambak, di pukul? Sakit banget maa! Dan dengan teganya mama biarin aku di pukuli sama papah! Gilaaaaaa tau enggak???" Ujar aza dengan nada tinggi penuh kekesalannya.
"Terus apakah kamu pernah mikirin sakitnya jadi luna, murid yang kamu bully di sekolahan? Kamu ludahin dia, kamu pukul dia, kamu tendang dia, dan kamu siram dia! Kamu pikir itu enggak sakit, aza? PIKIR! bayangin sekarang sesakit apa hati ibunya saat tau kalau putrinya di bully separah itu? PIKIR AZA?! GILA KAMU!" balas Anna tak kalah tinggi dan emosi. Anna langsung melempar piring di atas meja makan lalu pergi menaiki setiap anak tangganya menuju kamar.
Tubuh aza langsung terjatuh di lantai, ia menutup matanya dengan kedua tangannya lalu menangis histeris. Aza memukuli lantai dengan tangannya, ini sangatlah menyakitkan dirinya, bahkan ia tak sanggup dengan semua ini. Aza berjalan menuju kamarnya lalu masuk ke kamar mandi, ia membasahi badannya dengan air membiarkan air itu jatuh ke badannya.
"Aza benci keadaan ini! Aza enggak mau kek gini tapi semesta malah buat skenario kehidupan aza seperti ini! Kenapa? Kalian kira aza kuat? Tangguh? Enggak cengeng? Maka kalian salah! Aza cengeng, aza enggak kuat dan tangguh?! Aza mau hidup aza enggak seberat ini?!" Tangis aza pecah didalam kamar mandi. Ia memukuli dadanya yang merasakan sesak mendalam sekali.
Bell pulang di SMA Pelita Bangsa sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu namun murid dengan nametag Nadira Aura masih duduk menonton anak basket sedang latihan. Ini bukan kemauannya tapi ini paksaan seseorang yang membuat dirinya harus menurut. Nadira beberapa kali merasa kagum kepada kehebatan seorang pria yang sedang ia tonton, sekali-kali ia tersenyum bahkan menepuk tangannya, lelaki itu mampu membuat Nadira kagum.
"Hebattttt" Teriak nadira mampu membuat Kelvin melemparkan senyuman manis miliknya lalu melanjutkan permainannya lagi.
Setelah selesai latihan, Kelvin langsung ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan seragam putih abu-abu. Sedangkan Nadira menunggu di lapangan, ia sempat kesal karna Kelvin sangatlah lama ia tak menyukai menunggu.
"Ayuk pulang" suara berat itu mampu menyadarkan Nadira dari lamunannya lalu ia mengangguk dan berjalan dibelakang lelaki itu. Nadira tidak menyukai situasi dimana ia menjadi tontonan banyak orang, kini semua mata tertuju padanya ini semua karna ia sedang berjalan dengan lelaki terkenal di SMA nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILTED FLOWER
RomanceTentang sebuah keluarga besar yang selalu di pandang harmonis namun kenyataannya tidak sama sekali. Anna adalah seorang ibu yang selalu merasa bersalah karna tak mampu membawa anak-anak nya jalan ke jalan yang benar. Anak-anak yang terjun ke dalam p...