Malam ini Kelvin mendatangi kediaman Nadira dengan membawa sebuah makan untuk makan malam Nadira. Ia yakin kalau perempuannya itu belum makan karna disibukkan dengan sekolah dan kerjaan. Sesampainya di rumah Nadira, Nadira sudah duduk manis menunggu kehadiran sang kekasih.
"Malam"
Nadira langsung memeluk erat tubuh Kelvin tanpa menunggu waktu lama, Kelvin langsung membalasnya. Nadira sangatlah merindukan Kelvin karna sejak pagi hingga malam Kelvin tidak ada kabar sama sekali, katanya Kelvin ada urusan di kantor ayahnya dan membuatnya tidak bisa masuk sekolah dan mengabari Nadira.
"Kangen banget?"
"Banget, aku cariin kamu dimana-mana tapi kata teman kamu, kamu enggak masuk katanya enggak tau kenapa terus mereka bilang kamu bolos, jadi aku kesal karna kamu bolos mulu. Vin, bolos itu enggak baik apa lagi bolos yang berlebihan sama sekali enggak baik buat nilai kelulusan kamu. Kamu mau enggak lulus?" Balas nadira melingkari kedua tangannya di leher Kelvin sedangkan Kelvin melingkari tangannya di pinggang kecil milik Nadira.
"Tenang ada papah ini" balas Kelvin, santai tanpa rasa takut kalau misalnya ia tak lulus.
"Vin, aku tau papah dan mama kamu orang kaya dan bisa membayar semua hal dengan uang. Namun apakah mereka akan senang kalau kamu lulus karna uang mereka? Enggak sama sekali. Mereka malah akan marah dan benci sama kamu, karna kamu nakal dan selalu bikin mereka emosi. Coba sekarang bayangin deh aku sama kamu udah nikah terus punya anak nakal, apakah kamu enggak akan marah? Kalau aku sih bakalan nangis, terus apakah kamu bisa terima kalau aku nangis? Enggak kan? Yah udah karna itu kamu jangan bolos lagi, rajin-rajin ke sekolah kalau bisa belajar juga" balas nadira panjang lebar untuk memberi semangat kepada Kelvin untuk berubah menjadi jauh lebih baik.
"Enggak sia-sia pacaran sama perempuan pintar kaya kamu, nad. Kamu kok bisa sih selalu bikin aku kagum sama pola pikir kamu, tutur kata kamu, keindahan wajah kamu, bahkan attitude kamu Nadira?" Tanya Kelvin menatap dalam Nadira.
"Karna kamu sayang sama aku, ketika kamu sayang sama aku maka kamu akan selalu terkagum-kagum dengan apa yang aku punya didalam diri aku. Coba deh kamu liat Helen, dia kan pintar banget sama dengan aku tapi apakah kamu pernah merasa kagum berlebihan pada sosok Helen, seperti kamu kagum dengan sosok aku?" Tanya balik Nadira dan mendapatkan jawaban sebuah gelengan kepala.
"Nah, karna kamu enggak sayang sama dia jadi kamu enggak terkagum-kagum dengan sosok dia. Ini namanya jatuh cinta, selalu dia buat kagum dengan segala hal yang ada didalam diri pasangan kita. Sama halnya dengan kamu, aku juga selalu di buat kagum sama kamu Vin. Dari cara kamu selalu ada di sisi aku, kenyamanan yang kamu berikan, perhatian yang selalu kamu kasih ke aku dan waktu yang selalu kamu berikan dengan tulus padaku" Lanjut Nadira lalu Kelvin langsung memeluk erat tubuh perempuan nya dan mencium puncak kepala Nadira.
"Kita nikah yuk" ajak Kelvin.
"Apaan sih Vin! Masih kecil tau, masih SMA! Pikiran dulu UN kamu gimana? Kuliah mau dimana? Jurusan apa? Masa sih kamu nikahin aku pakai uang mama dan papah kamu, enggak malu emangnya? Terus kamu mau nikahin aku tanpa kamu punya pekerjaan? Kamu kira aku mau? Hidup bukan cuman tentang cinta, dan pernikahan bukan hal yang bisa dilakukan dengan begitu saja, butuh waktu lama untuk mempertimbangkan nya! Sekalipun aku dan kamu udah bertahun-tahun bersama, menerima ajak pernikahan kamu harus di pertimbangkan dengan matang. Karna impian aku adalah, menikah sekali seumur hidup. Jadi harus cari yang benar-benar bisa menuntut aku ke jalan benar, dan selalu memberikan hal positif ke aku" Balas Nadira.
"Dibuat kagum lagi, sialan".
Disisi lain Carles tengah menyantap kopi hitam hangat buatan Anna sedangkan Anna menatap Carles penuh arti, ada hal yang mau ia katakan namun tak mudah untuk dibicarakan. Carles orang yang gampang terbawa emosi dan hal yang akan ia bicarakan pasti langsung membuat Carles emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILTED FLOWER
RomanceTentang sebuah keluarga besar yang selalu di pandang harmonis namun kenyataannya tidak sama sekali. Anna adalah seorang ibu yang selalu merasa bersalah karna tak mampu membawa anak-anak nya jalan ke jalan yang benar. Anak-anak yang terjun ke dalam p...