Prolog

1.5K 67 9
                                    

Flashback On.

“Kau akan pergi?”

“Iya sayang, maafkan aku”

“Tidak bisakah kau kuliah disini saja?” tanya gadis itu yang matanya sudah berkaca-kaca.

“Aku tidak bisa melawan perintah ibu, tolong mengertilah” kata sang lelaki yang mencoba memberi pengertian kepada gadis itu.

Sedangkan gadis itu memilih untuk tidak mendengar apapun lagi dari lelaki yang ia cintai itu.

“Terserah! Kau bisa pergi!” bentak gadis itu.

“Ta–“

“PERGI!! Hiks..”

Lelaki itu pun berjalan mundur dan pergi meninggalkan gadis itu dengan berat hati, langkahnya sangat berat, ingin sekali ia memeluk kekasihnya itu.

Namun, perintah sang ibu lebih penting dari segalanya. Ia tidak ingin jadi anak durhaka.

Merasa tidak ada orang, gadis itu pun menoleh ke belakang dan benar saja, sang kekasihnya sudah tidak ada lagi.

“Hiks.. hiks.. kenapa? Hikss..”

Ia pun jatuh terduduk dengan lutut sebagai alasnya, ia menangis dengan kencang di taman itu.

Beruntung taman itu sepi, tidak ada orang yang akan mendengar isak tangisnya.

Teman-temannya segera datang dan memberikan dukungan kepada gadis itu, salah satu sahabatnya yang berambut indigo pun memeluk gadis itu dengan erat.

“Tenanglah.. kita ada disini untukmu, jangan bersedih ya?” ucapnya seraya mengelus rambut sahabatnya.

Flashback Off.

“Kau melamun lagi” ucap sahabat bersurai indigo itu.

“Tidak, aku tidak melamun” ucap gadis bersurai coklat pendek.

“Bohong! Aku tau kau memikirkannya lagi”

Gadis itu tak menghiraukan ucapan sahabatnya dan memilih untuk pergi masuk ke dalam kamarnya.

“Oh tuhan.. kapan semua ini akan berakhir?” ucap gadis bersurai indigo tersebut.

TBC.

HEYY YOO GUYSS.. MANA NI YANG NUNGGU²IN SQUEL DARI CERITA 'YOU ARE MINE' ?

Kebetulan juga lagi gabut ye kan, jadi ya udah deh bikin Squelnya aja mwehehe :)

Ini baru Prolog, jadi masi pendek dulu wkwk.

Jangan lupa Vote dan Komennya ♡.

Semakin banyak yang Vote semakin cepat Upnya!.

See You Next Chapter guyss :).

This Is Our Story [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang