5. Kecelakaan

2.8K 276 1
                                    

* Jangan Lupa Vote dan Koment *
🌱 Happy Reading 🌱

~ 5 Tahun kemudian ~

Calista tidak menyangka sudah 5 tahun dia menjadi Calisa hari hari nya sangat lah sengsara setiap hari dia di bully sama anak anak panti.
Calisa kecil yang baru berumur 10 tahun sudah menampakkan kecantikannya. Kulitnya putih bersih, mata bulat yang bercahaya serta rambut hitam yang lembut.

Anak anak panti banyak yang iri dengan dia karena wajahnya yang hampir sempurna itu sehingga dia menjadi korban bullyan apalagi dia bisa melihat dunia lain atau hantu sehingga anak anak panti membully nya dan menjauhinya.

Dia mulai menghela nafas sambil melihat keluar jendela.
" Hah, aku merindukan kak Raymond apakah dia mengingatku " Gumamnya dan mulai berjalan keluar rumah panti dia berniat ingin bermain dengan hantu hantu yang menemani nya selama ini.

Saat dia berjalan ke arah taman tiba-tiba dia lemparin tepung dan telur busuk anak anak lain
" Hei, dukun sebaiknya kamu pergi dari sini " Olok mereka sambil melemparkan telur busuk beberapa kali berserta tepung.

Calisa yang mendapatkan bullyan hanya terdiam dan tersenyum tipis dia sudah biasa mendapatkan itu setelah Raymond pergi dia mulai di bully sama anak anak panti lain di karenakan dia bisa melihat hantu.

Iya, dulu Calista di kehidupan lamanya dia bisa melihat hantu dan keistimewaannya itulah ikut serta di kehidupan sekarang.
Sekarang dia hanya pasrah saat anak anak panti membully nya dia merasa dia tidak perlu membalasnya toh itu hanya anak kecil menurutnya.

Setalah anak anak panti mulai bubar dia masuk lagi ke panti asuhan untuk membersihkan diri.
Ibu panti hanya diam saja. dia berpura-pura tidak melihat saat Calisa di bully karena yang di pikirkan uang uang dan uang.

Semenjak Raymond beserta keluarganya pindah ke Jakarta panti asuhan yang di tempati Calisa kekurangan uang karena mereka tinggal di desa jadi hanya beberapa yang mau membantu panti asuhan tersebut.

Setelah selesai mandi Calisa berjalan ke tempat tidur dan merebahkan diri.
Dia hanya berdiam dan merenungkan nasibnya tapi apa boleh buat sudah terlanjur jadi yang dia bisa hanya diam dan tersenyum tipis.

" Kak Raymond apa disana kakak bahagia? Apa Mama kakak sudah mau menerima kakak? Aku harap Mama kakak sudah bisa menerima kakak " Monolognya sambil memegang kalung pemberian Raymond.

Di lain tempat di kamar yang bernuansa dark blue tampaklah seorang remaja yang bersiap siap untuk berangkat sekolah.
Ya, dia Raymond dia masih bersekolah di SD Darmangwasa.
Dia sekarang sudah berumur 12 tahun sosoknya yang berpostur tinggi dan tegap meskipun baru beranjak 12 tahun dia sudah banyak di sukai semua kaum hawa.
Wajahnya yang tampan, hidung yang mancung, kulit yang putih dan mata biru langit yang tajam tapi nampak kekosongan meskipun Mama nya sudah mulai sayang tapi dia masih merasa kosong karena dia udah berpisah lama dengan sosok peri kecilnya.

" Sudah 5 tahun aku tidak bertemu denganmu apakah kamu baik baik saja gadis kecil " Gumamnya sambil melihat pantulan dirinya di kaca.

Tok tok ~

pintu kamarnya di ketuk dan di buka sosok anak laki-laki lain dia adalah adik angkat Raymond yaitu Reyhan Alexis James mereka terpaut 1 tahun. Mama dan papa Raymond mengangkat nya agar Raymond punya teman selama ini Raymond tidak mempunyai banyak teman maka dari itu kedua orang tuanya mengangkat Reyhan yang saat itu kabur dari panti asuhan karena pembullyan seperti Calisa.

" Kak, ayo turun Mama sama Papa udah menunggu di bawah " Reyhan mulai bicara ke arah Raymond.

Raymond hanya menjawab dengan deheman setelah itu mereka turun ke bawah untuk menemui orang tua mereka yang sudah duduk di meja makan.

" Pagi Ma Pa " Sapa mereka berdua barengan.

" juga sayang / Boy " Jawab mereka berdua.

Raymond dan Reyhan duduk di tempat masing-masing setelah itu Mama Aurelia bertanya kepada mereka berdua untuk sarapan apa.

" Kalian ingin makan apa biar Mama ambilkan? " Tanyanya dengan suara lembut. Semenjak dia di ceramahin dengan gadis kecil yang di panti asuhan atau Calisa dia mulai memikirkan semuanya dan mulai lagi dari awal memberi kasih sayang ke Raymond dan suaminya.

Suaminya yang melihat istrinya berubah dia sangat bahagia dan bersyukur waktu itu dengan beraninya gadis kecil menyandarkan istrinya untuk memberikan kasih sayang kepada dirinya dan Raymond.

" Aku ingin nasi goreng ma " Jawab Reyhan sementara Raymond menjawab.

" Roti " Dengan wajah datarnya

Ya, semenjak dia berada di jakarta dia di didik atau di gembleng kakeknya untuk tegas, dingin dan pemberani maka dari itu sifatnya yang dulu konyol, ceria sekarang tidak ada di gantikan dengan wajah dingin dan datar.

Mama yang mendengar anaknya bicara mengangguk dan mengambilkan roti buat Raymond dan nasi goreng buat Reyhan.

Reyhan Alexis James adalah anak angkat kedua orang tua Raymond dia mempunyai sifat 11 12 seperti Raymond di luar tapi di keluarganya dia akan bersifat cerewet, manja dan banyak tingkah.
Dia sangat menyanyangi keluarga James begitupun dengan keluarga James mereka juga sangat sayang sama Reyhan di karenakan Reyhan anak panti yang di bully.
Wajah yang tampan 11 12 sama Raymond, hidung yang mancung, kulit yang putih, rambut berwarna silver dan ada tahi lalat di bawah matanya dan mata berwarna green tosca yang menyejukkan.

Selesai acara sarapan Raymond dan Reyhan berangkat ke sekolah di antar Papa nya sekalian Papa nya berangkat ke kantor.

Balik lagi ke Calisa.

Calisa yang mulai bosan di kamar terus karena acara pembullyan tadi akhirnya dia keluar untuk berjalan - jalan.
Saat dia tidak sengaja melihat mobil berkecapatan tinggi yang akan menabrak anak panti lain dia langsung berlari menolongnya dan dia akhirnya yang tertabrak mobil tersebut.

Dia di bawa kerumah sakit terdekat dan mengalami koma selama 1 bulan dan setelah 1 bulan dia koma akhirnya dia terbangun.

" A-air " Pintanya ke ibu panti dan ibu panti langsung memberikan air kepada Calisa.

Calisa mulai bicara lagi dengan suara seraknya.
" Ibu, kenapa disini gelap apa disini mati lampu "? Tanyanya ke ibu panti.
Ibu panti yang mendengarnya mulai terisak beserta anak anak panti lain yang menangis karena pertanyaan Calisa.

Calisa yang merasa suasananya aneh bertanya lagi.
" Kenapa kalian menangis kenapa aku tidak bisa melihat kalian? "

Anak panti yang di tolong sama Calisa mulai bicara
" Hiks.. Maaf hiks Calisa gara-gara aku kamu kamu kecelakaan dan tidak bisa melihat lagi " Jawabnya sambil menangis hebat.

Calisa yang mendengarnya langsung tertegun dan terdiam dia tidak tau harus berkata apa tenggorokan nya tercekat dan matanya memanas dia menangis dalam diam.

Ya, karena kecelakaan itu dia kehilangan penglihatan nya dan sebagian memorinya bersama Raymond di panti asuhan.

Yeah balik lagi bersama aku sampai jumpa lagi.

Stay with me CalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang