9. Adopsi

2.4K 225 1
                                        

❄ Jangan lupa vote dan koment ❄
🥀 Happy Reading 🥀

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Malam berganti dengan pagi, suasana di panti begitu hangat anak anak yang tidak memiliki ibu atau ayah telah bersemangat untuk memulai aktivitas nya begitupun dengan Calisa dan Anisa mereka telah bersiap untuk pergi bekerja di karenakan sekolah mereka telah di liburkan. Jadi mereka memilih untuk bekerja saja di kebun keluarga Reegan daripada gabut di panti menurut mereka.

Setelah bersiap siap mereka akan pergi ke kebun berjalan kaki padahal kebun keluarga Reegan lumayan jauh tapi merekmereka memilih berjalan kaki katanya lebih sehat berjalan kaki daripada naik angkot.

Saat mereka sedang asik berjalan kaki berdua dengan Calisa di tuntun oleh Anisa mereka di hentikan oleh para tuan muda keluarga Reegan. Para tuan muda keluarga Reegan yang melihat Calisa dan Anisa berjalan langsung menghentikan mobil mereka. Mereka berniat untuk ke kebun karena ingin melihat kebun dan para pekerja tapi mereka tidak menyangka bertemu dengan dua gadis cantik kemarin yang mereka klaim menjadi adik mereka maka dari itu mereka menghentikan mobilnya dan menghampiri dua gadis tersebut.

Edward, Elnino, Alejandro dan sebastian turun dari mobil dan menghampiri Calisa dan Anisa.

" Kalian mau kemana? Tanya Elnino penuh perhatian dan melihat ke dua gadis tersebut.

Ke dua gadis yang mendengarkan pertanyaan tersebut mulai jawab.

" Kami ingin ke kebun kak " Ucap Anisa sopan.

" Kebun? Kebun milik siapa? Tanya Sebastian dengan mengerutkan kening bingung.

" Ke kebun milik keluarga Reegan " Jawab Anisa lagi.

Kedua gadis itu tidak tau kalau di depan mereka adalah anak dari pemilik kebun yang mereka bekerja setiap harinya.
Para tuan muda yang mendengarnya jelas terkejut karena itu kebun milik keluarga mereka.

"Oh, begitu jadi kalian kesana mau ngapain? " Tanya Sebastian lagi sedangkan Edward dan Alejandro menyimak saja.

" Kami bekerja " Jawab Calisa yang sedari tadi hanya diam dengan suara merdu nya.

" Bekerja? " Kaget mereka dan menserukan suara barengan.

Calisa dan Anisa yang mendengarnya ikut terkejut karena suara bariton milik mereka ber-empat.

" I-iya bang kami bekerja di sana " Jawab Anisa setelah sadar dengan keterkejutannya.

" Kenapa kalian bekerja bukankah kalian masih sekolah? " Tanya Edward dengan wajah masih terkejut.

" Iya, kami masih sekolah bang tapi kami juga bekerja untuk biaya sekolah kami " Jawab Anisa sedangkan Calisa hanya berdiam diri sambil memegang tongkatnya dan memegang sebelah tangan Anisa.

Mereka ber Empat mendengarnya langsung terdiam dan melihat dua gadis itu dengan pandangan rumit mereka merasa sangat iba dan rasa ingin melindungi muncul di benak mereka ber empat.

Setelah hening beberapa lama Alejandro mulai bicara.

" Kalau begitu bareng kita saja kita juga mau ke kebun mau lihat lihat kebun di sekitar sini " Ucapnya dengan ramah.

" Tapi, apa kita tidak merepotkan bang" ? Tanya Calisa dengan wajah polosnya dengan mata buta nya tapi menampakkan keindahannya sendiri.

Mereka ber empat yang mendengarnya langsung menjawab barengan lagi.

" Tidak " jawab mereka serempak dan sedikit ngegas

Dua gadis tersebut yang mendengar mereka ngegas langsung tersentak dan Calisa yang sudah sadar dengan kagetnya langsung terkekeh pelan untuk pertama kalinya selama 6 tahun dia sudah lama tertawa semenjak dia kehilangan penglihatannya.
Sedangkan mereka Berlima yang mendengar suara kekehan merdu yang berasal dari Calisa langsung tertegun dan hening.

Mendengar hanya keheningan Calisa mulai bertanya.
" Kenapa kalian terdiam? " Tanyanya dengan suara kecil.

Mereka yang mendengar pertanyaan tersebut tersentak dari tertegunnya langsung menjawab.
" Tidak, ada dek kami hanya terkejut mendengar tawa mu " Jawab Edwin sambil menatap sendu ke arah Calisa.

Sedangkan Calisa langsung terdiam dan dia mulai melamun karena tiba-tiba dia mulai tertawa lagi meskipun hanya kekehan.

Melihat keterdiaman Calisa, Alejandro langsung menyela.

" Baiklah, ayo kita pergi keburu makin siang " Ucap Alejandro

Mereka langsung menganggukkan kepala dan berjalan ke arah mobil.

" Hati hati dek naiknya " Ucap Edward dan membantu Calisa naik mobil.

Calisa mengangguk dan menjawab.
" Terimakasih bang " Ucapnya dan Edward hanya bergumam mengiyakan.

Setelah mereka naik mobil mereka ber Enam mulai berjalan ke arah Kebun. Sedangkan Elnino mulai mengabari orang tuanya untuk mengurusi adopsi bagi Calisa dan Anisa. Dan di iyakan oleh ke empat orang tuanya. Mereka ke kebun semobil dan semobil lagi di pakai para orang tua mereka untuk ke panti mengurusi adopsi bagi kedua gadis tersebut.

Setelah menempuh perjalanan 15 menit mereka mulai sampai ke kebun milik keluarga Reegan dan mereka turun dari mobil. Calisa turun di bantu dengan Elnino dan Anisa turun dengan sendirinya meskipun Calisa tidak mau merepotkan orang tapi ke empat tuan muda keluarga Reegan tetap kekeh membantunya.

" Terimakasih bang memberi tumpangan buat kami " Ucap Anisa berterimakasih kepada mereka ber empat.

" Tidak masalah kami tidak keberatan santai saja " Ucap Edward.

Mereka berdua hanya mengangguk dan mulai pamit untuk pergi bekerja.
" Kalau, begitu kami pergi bekerja dulu bang " Ucap Anisa lagi dan berpamitan.

" Eh, tunggu dulu kalian tidak perlu bekerja " Cegah Elnino menghentikan dua gadis tersebut.

" Loh? Kenapa bang? Kalau kami tiadak bekerja kami tidak dapat uang biaya sekolah kami " Jelas Anisa kepada mereka.

" Tidak apa apa kami sudah mengizinkan kepada bos kalian bawa kalian tidak bisa bekerja hari ini " Ucap Edward dan melihat ke dua gadis tersebut.

Mereka berdua yang mendengarnya dan mengerutkan kening bingung apalagi Calisa menampilkan wajah bingungnya yang menggemaskan gadis yang berusia 16 tahun itu sangat menggemaskan di mata mereka Berlima.

" Kenapa begitu bang? " Tanya Calisa dan masih mempertahankan wajah bingungnya yang menggemaskan.

" Gemas sekali " Batin Elnino

" Lucu nya " Batin Alejandro

" Pengen cubit pipi nya " Batin Sebastian

" Karung mana karung? " Batin Edward dengan hebohnya.

Setelah sadar dengan kebingungan nya Anisa yang melihat Calisa begitu mulai ikut gemas karena baru pertama kali adeknya menampilkan wajah imut begitu meskipun sudah imut dan cantik tapi sekarang berkali-kali lipat imutnya.

" Itu, karena kami ingin mengajak kalian berkeliling. Kalian tau sendiri kami tidak tau daerah sini " Ucap Edward.

" Ah, begitu baiklah kami akan menemani para abang berjalan jalan ke tempat ini " Ucap Calisa dengan semangat dan binar mata nya sekilas memancarkan keindahan.

Sesaat sifat Calisa balik lagi seperti dulu dan Anisa yang melihatnya merasa tertegun begitupun para tuan muda yang melihatnya merasa hangat.

" Dek, aku senang kamu balik lagi seperti dulu " Batin Anisa sambil tersenyum bahagia melihat Calisa semangat seperti itu.

" Kalau begitu ayo pergi " Ajak Edward dan mulai menggandeng Calisa begitupun Elnino menggandeng tangan Calisa satunya. Sedangkan Anisa berjalan di belakang mereka bersama Sebastian dan Alejandro mereka semua sangat senang dan hangat berada di sekitar Calisa dan Anisa.

Di lain tempat di panti asuhan para orang tua keluarga Reegan mulai membicarakan tentang pengangkatan Anisa dan Calisa sebagai anak anak mereka. Dan ibu panti yang mendengarnya merasa senang akhirnya Calisa dan Anisa mempunyai keluarga yang mampu menghidupi mereka.

Keluarga Reegan juga berjanji akan selalu membantu panti asuhan yang pernah di tinggalin Calisa dan Anisa. Ibu panti langsung berterimakasih kepada keluarga Reegan untuk bantuan mereka nanti.


Halo semuanya akhirnya balik lagi aku dengan ceritaku.
Terimakasih semuanya sudah mau membacanya.

Stay with me CalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang