Hi guys! Aku update lagi nih karena lagi senengg banget dagangan aku laku (・∀・)
Sebelum baca ini, jangan lupa follow akun wattpad dan ig aku ( ada di link bio ) yaa! Yakali gak di follow sekalian?😚
Kalo ada typo atau salah dalam cerita, tolong ingetin di comment yaa! Aku bener - bener seneng dan berterimakasih banget kalo ada orang yang nyempetin waktunya buat ingetin.❣️
️♥️♥️♥️♥️
Berduaan dengan Gevandra di taman ini memang berbahaya.
Iya, berbahaya bagi jantung Jelly. Lihat saja sekarang jantungnya berpacu dengan sangat cepat. Daripada berlama - lama disini, akhirnya Jelly memutuskan untuk ke kelasnya lebih dulu.
"Gue ke kelas dulu deh! Bye Ge!" Pamit Jelly kemudian bangkit dari kursinya. Namun belum sempat dia bangkit, Gevandra menarik tangan Jelly yang menyebabkan Jelly jatuh terduduk di pangkuan Gevandra.
"Watch out shawty."
Refleks kedua tangan Gevandra memegang pinggang ramping Jelly dan kedua tangan Jelly berada di bahu Gevandra. Mereka bertatapan lumayan lama. Deru nafas keduanya saling bersahutan.
Bahkan nafas hangat Gevandra terasa di leher Jelly. Setelah sadar, Jelly mulai melepaskan tangannya dari bahu tegap Gevandra namun belum bangkit dari pangkuannya.
"Kenapa lo narik tangan gue Ge? Gue mau ke kelas!" Protes Jelly pada lelaki tampan itu walaupun debaran jantung nya semakin tak karuan.
Gevandra hanya tersenyum menyeringai. Kemudian tangan kirinya yang tadi memegang pinggang Jelly terangkat untuk mengusap lembut pipi halus Jelly.
"Karena mau aja. Kenapa?" Balas Gevandra yang belum menghentikan usapannya itu.
"Gevandra."
Mendengar suara itu Jelly refleks bangkit dari pangkuan Gevandra. Suara itu, benar Jelly mengenalnya. Dia adalah Ruby. Tatapan Ruby pada mereka berdua terlihat kaget bercampur gelisah.
Ah iya, bagaimana Jelly bisa melupakan nya? Ruby adalah tokoh utama wanita yang seharusnya bersama Gevandra.
"Lo dipanggil Pak Hadi." Lanjut Ruby sembari menormalkan ekspresinya.
Jelly yang mendapat kesempatan untuk kabur pun langsung berlari keluar dari area taman. "Gue duluan ya, Bye kalian berdua!"
Gevandra yang melihat Jelly kabur pun terkekeh. Lihat cara larinya, sangat lucu.
Ruby yang melihat itu mematung kaget. Gevandra sangat jarang tersenyum, apalagi tertawa.
"Dimana?" Tanya Gevandra pada gadis yang sekarang ada di depannya itu, Ruby.
"Di ruang kesenian satu."
Mendengar itu, Gevandra langsung bangkit dan pergi dari area taman meninggalkan Ruby sendiri.
Ruby yang melihat kejadian itu terlihat sangat gelisah.
"Gak, Ini gak boleh terjadi! Gimana nasib gue nanti? Dia pasti bakal marah dan habisin gue." Ucap Ruby dalam hati sambil menggigiti ujung jarinya.
♥️♥️♥️♥️♥️
"Nih jantung berisik banget sih! Dag dig dug mulu."
Jelly saat ini sedang berjalan menuju ke kelas, namun jantungnya tidak berhenti berdebar karena kejadian tadi. Dia merasa bingung, kenapa Gevandra memperlakukannya begitu? Setaunya jika mengikuti alur novel, Gevandra saat ini merasa tertarik dengan Ruby.
KAMU SEDANG MEMBACA
JELLY
FantasyMia Ivy Shevanka, seorang gadis remaja yang tewas karena memiliki penyakit mematikan. Namun saat dia bangun, dia menjadi seorang gadis kecil berusia tiga belas tahun yang bernama Jelly Areya Sander. Saat itu, dia pikir kesamaan nama-nama orang disek...