Gevandra mengangguk, matanya seolah menyuruh Jelly untuk mengikutinya. Jelly berlari kecil, berusaha untuk menyamakan langkah kaki Gevandra yang terbilang cepat.
Gevandra berhenti tepat di depan sebuah ruangan yang Jelly tangkap adalah ruangan kepala sekolah. Gevandra segera berbalik dan pergi. Namun belum sampai tiga langkah dia berjalan, terdengar panggilan yang... menghangatkan hatinya(?)
"Thank you so much Gege!" Ujar Jelly sedikit meninggikan nadanya. Jelly menetapkan Gege sebagai nama panggilan Gevandra. Karena hanya ada satu kalimat di halaman pertama diary kakaknya kemarin, yang tertulis
Dia Gevandra, murid baru yang sekelas sama gue.
Jelly pun menjadi tahu bahwa Gevandra adalah teman sekelas kakak nya. Itu artinya dia adalah kakak kelas Jelly. Menurutnya, panggilan Gege sangat cocok untuk Gevandra.
Fyi, Gege (哥哥) adalah panggilan untuk kakak laki - laki dalam bahasa Mandarin.
Gevandra berhenti sebentar saat ia dipanggil oleh perempuan tadi, kemudian melanjutkan kembali langkahnya.
Dingin amat tuh orang, untung cogan. Batin Jelly sedikit kesal.
Jelly pun memasuki ruangan kepala sekolah.
Terlihat seorang pria yang sudah terlihat berumur, rambutnya pun sudah beruban, serta kacamata yang bertengger di hidungnya namun terlihat tegas dan seorang perempuan berseragam guru sedang berbicara. Jelly tebak, pria berumur tersebut adalah kepala sekolah. Karena ia duduk di kursi yang dikhususkan untuk kepala sekolah.
"Apa kamu Jelly Areya Sander?" Tanya pria itu.
"Benar pak itu saya." Jawab Jelly sopan.
"Oke, kamu masuk kelas XI IPA 1 ya." Terangnya kemudian memanggil seorang perempuan yang berseragam guru di sampingnya.
"Dia wali kelas kamu, Bu Nara. Bu Nara, tolong antar murid baru ini ke kelasnya ya." Suruh pria itu pada Bu Nara.
"Baik pak, yuk Jelly mari saya antar kamu ke kelas, Mari pak saya duluan." Ajak Bu Nara pada Jelly sembari menundukkan kepala dan badannya pada pria berumur tersebut diikuti oleh Jelly.
Bu Nara berhenti di depan pintu kelas yang tertulis XI IPA 1. Ia menoleh ke belakang, tempat Jelly berada kemudian mengangguk sembari membuka pintu tersebut.
Kelas yang tadinya sangat ramai menjadi hening karena kedatangan Bu Nara dan seorang perempuan yang mengekori Bu Nara, Jelly. Jelly menundukkan kepala nya karena merasa banyak mata yang memperhatikan dirinya.
"Good morning children! kita kedatangan murid baru nih dari Jerman, tolong perkenalkan diri kamu." Ucap Bu Nara sembari tersenyum kepada Jelly.
"Halo semua, gue Jelly Areya Sander biasa dipanggil Jelly. Gue emang dari Jerman, tapi gue lahir di Indonesia. Salken semua!" Ujar Jelly memperkenalkan diri dengan senyum manisnya. Banyak dari mereka yang terpesona dengan kecantikan Jelly.
"Jelly! Lo udah punya pacar belom?" Tanya seorang lelaki tampan berkulit putih, berambut keriting namun terlihat tengil.
"HUUUUU DIRGA MODUSS!" Sorakan teman sekelas pun langsung tertuju pada lelaki yang bertanya tentang pacar pada Jelly tadi.
"Apaan sih kalian? suka - suka gue dong mau nanya apa. Sewot amat lo semua sama gue, kasian banget si gue diginiin mulu." Ucap lelaki yang disoraki oleh teman sekelasnya, Dirga. Dirga pun memasang raut wajah seolah di dunia ini ialah orang yang paling tersakiti.
Jelly pun tertawa pelan. "Lucu banget. Lumayan juga si Dirga kalo gue jadiin koleksi cogan." Pikir Jelly dalam hatinya.
"Sudah kalian semua. Jelly, kamu bisa duduk di kursi belakang situ, sebelah Velian." Suruh Bu Nara pada Jelly sembari menunjuk kursi belakang tersebut. Jelly mengangguk. Ia duduk di sebelah perempuan yang bernama Velian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JELLY
FantasíaMia Ivy Shevanka, seorang gadis remaja yang tewas karena memiliki penyakit mematikan. Namun saat dia bangun, dia menjadi seorang gadis kecil berusia tiga belas tahun yang bernama Jelly Areya Sander. Saat itu, dia pikir kesamaan nama-nama orang disek...