Hi guys! Aku update lagi nih.
Sebelum baca, jangan lupa follow akun wattpad dan ig aku ( ada di link bio ) yaa! Yakali gak di follow sekalian?😚
Kalo ada typo atau salah dalam cerita, tolong ingetin di comment yaa! Aku bener - bener seneng dan berterimakasih banget kalo ada orang yang nyempetin waktunya buat ingetin.❣️
• • • • • •
"Udah jangan nangis."
Sion menepuk pelan puncak kepala kedua adiknya dengan tangannya bergantian.
Saat ini, Flora dan Jelly sedang mengantar Sion di bandara. Sion memang hari ini harus terbang ke Inggris, tempat dia kuliah.
"Janji setiap liburan kesini ya bang?" Ujar Jelly saat tangisannya mereda pada abangnya itu.
"Of course baby! Yang rajin ya belajarnya." Sion mencubit gemas kedua pipi mulus Jelly. Jelly mengangguk pelan.
"Flora! Heh, kemana muka garang lo itu? Tambah jelek kalo lo nangis."
Flora tak menjawab, dia hanya memalingkan wajahnya dari abangnya. Sion yang melihat itu pun terkekeh geli. Kemudian dia menangkup pipi lembut Flora dan menghadapkan wajah adiknya agar menghadap padanya.
Kekehan geli Sion berubah menjadi tawa. Tawa yang lumayan kencang.
"Babe? muka lo jelek parah kalo nangis gini!" Ejek Sion pada Flora tanpa menghentikan tawanya itu.
Sion memang jahat pada adiknya yang padahal sedang menangisinya itu. Mata sembab, hidung merah ditambah cairan bening mengalir dari situ, rambut sedikit acak - acakan, ya memang kondisi nya membuat wajahnya berbeda. Tapi itu tak mengurangi kecantikan Flora.
Flora memelototi matanya. "Fuck off! Lo tuh ya ngeselin banget." Kesal Flora sambil memberi pukulan kencang pada bahu Sion. Jelly hanya tertawa kecil melihat interaksi kedua nya.
Sion yang menerima pukulan itu pun menahan sakitnya. Dalam hitungan detik kemudian tersenyum.
"Jagain adek lo ya Flor, yang rajin belajarnya, kalo ada yang gangguin kalian berdua langsung call gue aja. Terus kurangin ya tenaga lo kalo mukul!"
"Gue pergi dulu ya, jaga diri kalian baik - baik."
• • • • • •
Kringg Kringg
Jam istirahat telah tiba, rata - rata semua murid keluar kelas entah menuju kantin, lapangan, uks ataupun yang lain - lain.
Tak terkecuali Jelly dan teman - temannya. Sekarang, mereka bertiga sudah duduk manis di salah satu kursi kantin yang tersedia.
"Lyr, kayak biasa ya hehehe." Pinta Veli pada Lyra. Yang diminta pun hanya membalas dengan dengusan.
Lyra memang terbiasa memesankan makanan, tetapi tidak gratis. Dia meminta makanannya juga ikut dibayarkan. Walaupun Lyra terlahir di keluarga yang mampu, bahkan sangat mampu, tetapi dia lebih menyukai makan gratis.
Setelah beberapa menit, makanan pun datang. Lyra tidak membawa makanan itu sendiri tetapi juga dibawakan oleh seorang pemuda yang pasti mereka kenali.
"Dah sono lo!" Usir Lyra pada pemuda itu saat makanannya sudah selesai dibawakan dan terhidang di meja.
"Apaan sih gue ada urusan ama dedek gemoi!" Balas pemuda itu yang tak lain adalah Pur.
"Hah dedek gemoi? Sejak kapan gue dipanggil dedek gemoi sama lo?" Sinis Lyra pada Pur.
KAMU SEDANG MEMBACA
JELLY
FantasyMia Ivy Shevanka, seorang gadis remaja yang tewas karena memiliki penyakit mematikan. Namun saat dia bangun, dia menjadi seorang gadis kecil berusia tiga belas tahun yang bernama Jelly Areya Sander. Saat itu, dia pikir kesamaan nama-nama orang disek...