Little Angel.

618 53 21
                                        

Malam itu tidak ada yang istimewa, sama seperti malam malam sebelumnya. Dingin dan sunyi sesekali terdengar suara Burung hantu cukup berisik dari Beberapa arah

Wanita itu memeluk bayinya yang menangis kencang, menepuk-nepuk berusaha meredakan tangisnya

Sebuah bangunan Kuno di sisi hutan yang hampir runtuh karena tidak terawat menjadi tujuan wanita itu

Dengan kotak Kardus besar di letakkannya Bayi mungil yang masih memerah juga meninggalkan Surat dan Beberapa tumpukan uang

"Maaf Nak, kamu hanya akan menjadi beban untuk keluargaku." Tanpa tangisan atau tatapan sesal, wanita itu menyimpan bayinya. Satu Cincin Emas kuno di selipkan diantara suratnya

Lalu benar benar pergi tanpa melirik ke belakang lagi, tempat dimana bayi itu menangis kencang entah karena hawa dingin atau ditinggal sang Ibu.

Derap langkah kaki buru buru beberapa orang di tengah dingin malam terdengar samar tak jauh dari tempat Bayi manis itu

Tangisan semakin kencang kini tubuhnya hampir berguling ke sisi rumput basah sebab Kardus yang menampungnya basah dan sobek disana sini

Hap!

Tubuh mungil bayi itu di tangkap cepat oleh seorang anak Lelaki sekitar sepuluh tahun "Ibu Panti! Aku menemukan Bayi."

Selaras pekikan berisik itu, seorang wanita paruh baya berlari tergopoh-gopoh menghampiri, Beberapa anak mengekor di belakang "Astaga Taeil bagaimana bisa ada Bayi disini?" Ibu panti memangku Bayi yang menggigil kedinginan dengan wajah pucat. Kurang ajar sekali yang meninggalkannya disini pikirnya

Anak yang di panggil Taeil menggeleng tidak tahu "Aku tidak tahu, tadi aku hanya sedang mencari Jinhwan tapi aku malah menemukan Bayi ini."

Ibu panti mengangguk mengerti "Sekarang panggil Jinhwan dan segera kembali ke Panti ya? Sudah hampir hujan."

Taeil mengangguk, berlalu mencari Jinhwan yang katanya mau beli Obat Nyamuk di warung tapi belum kembali setengah jam lalu

"Taeil! Kenapa menyusul? Aku kan bilang kalau aku bisa sendiri." Itu Jinhwan, anak laki laki pendek dengan obat nyamuk di tangan

Taeil menarik lengan Jinhwan, kedua anak lelaki itu saling beriringan kembali ke Panti Asuhan "Tadi aku menemukan Bayi tahu!"

"Hah? Laki laki atau perempuan?"

Anak lelaki bermarga Moon itu melirik Jinhwan, Taeil salah satu anak ceria di Panti Asuhan. Orang Tuanya Korban kecelakaan Pesawat, sejak umur dua tahun di kirim ke Panti Asuhan oleh Paman dan bibi yang tidak mau mengurusnya

Sedangkan Jinhwan, sudah ditemukan di depan panti Asuhan. Masih merah dan hanya di tutupi kain panjang tebal untuk menutupi tubuhnya

Miris. Kadang Ibu Panti masih tidak mengerti kenapa Anak Anak seperti Jinhwan yang tidak berdosa harus menanggung beban sebegitu kuat

Taeil dan Jinhwan. Anak ceria yang kadang menyendiri merindukan sosok Ayah dan Ibunya, setidaknya Taeil pernah merasakan tetapi Jinhwan..... Tidak tahu mungkin Tuhan membencinya

"Laki laki, ayo cepat Ibu panti pasti mau memberinya nama."

Panti asuhan sudah ramai dengan anak anak yang berkerumun Demi melihat sosok Bayi Tampan di gendongan Ibu Panti

Binar mata bahagia dari tatap mata polos itu berhasil menarik senyum Siyoung -ibu panti- dia selalu suka bagaimana anak anaknya yang lain menerima dengan tangan terbuka kehadiran tiap anggota baru

"Ibu, namanya siapa?" Salah satu anak menyahut senang, mencolek pipi si Bayi yang tertidur pulas

Siyoung nampak berfikir "Coba kita pikirkan, dia laki laki yang tampan... Bagaimana kalau Yoshi?"

IridescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang