Jeno terhenyak dari lamunannya, dia melirik pada Doyoung dan Jaehyun yang menepuk pundak dari belakang
Wajahnya bingung dengan mata menyipit Seperti hampir hilang "Kenapa Bun?"
Bundanya menggeleng, dia melanjutkan acara memasak sedang Jaehyun duduk di kursi paling ujung di meja makan. Mark sendiri hanya melamun dengan tatapan kosong pada meja, Sepertinya sedang ada yang di pikirkan
"Yoshi mana?" Doyoung bertanya, menyimpan beberapa piring makanan keatas meja di bantu Jaehyun
Jeno menggeleng "Masih di kamar Bun, Jeno belum lihat sejak tadi siang."
Lantas Mark menghela nafas, sedikit banyak Pikirannya bahwa Yoshi mendadak tidak mau bergabung makan malam "Biar aku yang lihat Bun."
Lantas Ruang makan itu kembali hening, sejujurnya Jeno mendengar apa yang di katakan teman teman Mark tadi siang
Dia sengaja bersikap biasa agar suasana tidak semakin keruh, mana tahu sekarang jadi secanggung ini.
Sedangkan Mark menghela nafas, berdiri di depan pintu kamar Yoshi yang lampunya masih menyala terang "Yoshi, makan malam dulu ayo."
Tidak ada sahutan, Mark sedikit khawatir beruntung sekali pintunya tidak terkunci. Lelaki itu melangkah masuk dengan pelan
Menemukan Yoshi berbaring sembari membelakanginya, Mark menghela nafas lega. Setidaknya Yoshi sudah tidur
Bukan sedang memikirkan hal hal aneh karena kejadian tadi siang "Kakak sayang kamu, gimanapun kondisinya."
Mark mengelus lembut helaian Rambut Yoshi dari samping, membenahi selimutnya lantas mematikan Lampu dan kembali ke bawah
Tidak sadar Yoshi mendengar dan merasakan semua yang Mark lakukan padanya, kasih sayang Mark terasa hangat dan nyaman. Sama seperti Kak Chanyeolnya dulu merawat dan menjaganya ketika di Panti
Sama ketika Kak Jinhwan dan Kakak' Taeil selalu mengajaknya bermain tiap pulang sekolah, Yoshi rindu Kakak Chanyeol dia menghilang sejak terakhir kali mereka main bersama
Yoshi Rindu bagaimana ia harus menengadah menatap Chanyeol yang tinggi menjulang, Rindu merengek minta Gendong sampai tidak mau lepas kalau Kakak Chanyeol harus pergi
Entah kapan lagi Yoshi bisa bertemu dengan kakak Chanyeolnya dan lagi Yoshi rindu makan berempat diatas Tikar bersama Kakak Chanyeol, Kak Jinhwan dan Kak Taeil
Bercanda bersama, sesekali menggoda Kakak Jinhwan.
Yoshi mungkin sudah beranjak remaja, tapi bagi orang orang di sekelilingnya bahkan Bunda dan Ayah sekalipun Yoshi hanya anak Kecil lugu yang belum mengerti apa apa
Tetapi sekali lagi, Yoshi sangat bersyukur tumbuh di keluarga ini
Keluarga yang benar benar mejadi Rumah paling nyaman untuknya.
_________________
Pagi ini ada yang berbeda dari meja makan Keluarga Jung, ada satu kursi kosong di tengah tengah Mark dan Jeno
Jung Doyoung menghela nafas, menyendok nasi dan beberapa lauk untuk Jaehyun kemudian Mark dan lebih banyak untuk Jeno "Yoshi kenapa?"
Jeno menggeleng lesu, Sumpit yang semula terangkat dan siap melahap makanan Kesukaannya turun perlahan "Kamarnya terkunci, saat Jeno panggil dia tidak menjawab."
"Bukannya ada Kunci cadangan? Doie berikan kuncinya biar aku lihat Yoshi." Jaehyun berdiri, membuka jas lalu menerima uluran Kunci dari Istrinya
Dia berderap membuka pintu Coklat itu, lampunya belum padam tapi matanya melihat Gundukan besar berada di tengah-tengah ranjang. Putranya masih tidur
Jaehyun membuka gorden kamar, membuat cahaya matahari menerobos masuk memperlihatkan wajah pucat Yoshi
"Hey, bangun sudah siang. Yoshi nggak mau sekolah Hmm?" Dia menepuk pelan pipi Yoshi, sedikit meringis khawatir merasakan Panas menjalar dari seluruh wajah Putranya
"Kamu sakit Sayang? Butuh sesuatu? Biar Bunda nanti buatkan bubur ya." Jaehyun mengelus lembut kepala Yoshi
Mata anak itu terbuka pelan, sayu dan lelah "Ayah...."
"Hmmm, kenapa?"
"Kak Chanyeol...."
Jaehyun kurang tahu siapa yang di sebut anaknya saat sedang demam begini, tapi dia hanya tersenyum mengusap kening Yoshi sebentar lantas mengecupnya juga "Mau bertemu Kak Chanyeol? Rindu? Nanti Ayah bawa dia kesini ya."
Dan Hasilnya Yoshi Tersenyum tipis, merapatkan selimut dengan tubuh menggigil kedinginan.
Kepala Keluarga Jung itu menarik nafas pelan, merapatkan selimut Lalu kembali ke bawah
"Yoshi panas dia mengigau ingin bertemu Kak Chanyeol, kau tahu siapa dia Sayang?" Jaehyun kembali, merangkul pinggang Doyoung yang sibuk dengan makanannya yang baru ia bawa dari Dapur. Mark dan Jeno hanya menyimak
"Chanyeol itu.... Anak panti yang dulu sangat dekat dengan Yoshi, mereka sudah seperti Saudara Kandung tapi Chanyeol sekarang tinggal dan menetap di Inggris." Doyoung menjawab, memakan makanannya sendiri
Begitupun dengan Jaehyun yang sudah kembali ke tempat duduknya.
Jaehyun terdiam, menyuap makanan lalu mengangguk pelan "Biar nanti aku bicara pada Chanyeol."
"Aku ingin melihat Yoshi." Mark berdiri dari duduknya, berlalu pergi ke kamar Yoshi
Sementara Jeno menghela nafas, kalau Yoshi sakit tidak ada yang bisa dia ajak membolos dong "Bunda kenapa Yoshi bisa sakit?"
Doyoung berpikir, mulutnya terbuka "Dia Kan manusia Jeno, Astaga Jung Jeno ini!" Memekik gemas seraya mencubit pipi Putranya "Sudah ah Bunda mau buat bubur dulu."
Jaehyun tertawa, tangannya terulur mengelus rambut Jeno sayang "Jangan cemburu kalau Bunda atau Ayah terlihat lebih memperhatikan Yoshi ya? Sayang kami sama besar pada kalian bertiga."
Jeno mendengus geli "Ayah aneh, aku mana mungkin berpikiran begitu."
"Syukurlah kalau begitu."
Sementara Mark hanya menatap Yoshi Khawatir, melesak masuk selimut Adiknya lantas memeluk dari belakang sembari mengelus Surai sang Adik
Entahlah tapi Mark merasa bersalah sejak kejadian kemarin saat ia membawa Hyunjin dan Felix ke rumah, karena sejak saat itu sikap Yoshi sedikit berubah "Kakak bakal jagain kamu."
Faktanya untuk menyayangi seseorang setulus itu tidak harus memiliki hubungan darah atau ikatan tertentu
Yoshi itu hanya seperti Malaikat, Malaikat yang tersesat dan terbuang dari keluarganya. Tetapi menemukan orang orang yang jauh lebih peduli pada dirinya
Seperti sekarang, secara sadar Mark menyayangi Yoshi sebesar ia menyayangi Jeno, adik kandungnya sendiri.
To Be Continue.....
Edisi Rindu kak Chanyeol..

KAMU SEDANG MEMBACA
Iridescent
FanfictionSebelum baca ceritanya, baca dulu Peringatan di awal Chapter Yaa. Supaya gak ada pertanyaan atau kecewa ke depannya, baca dan cermati isi peringatannya. Kalau gak suka Kalian bisa langsung Leave tanpa meninggalkan jejak apapun yang bisa bikin Mental...