Yoshi sendirian lagi, duduk di bawah pohon Kelapa di belakang bangunan panti sambil sesekali menyanyikan lagu Bintang kecil dari bibir kecilnya
Pensil yang sudah pendek, buku gambar Kecil dan Krayon yang sudah tidak lengkap menemani kesendirian anak itu
Alat alat menggambar itu hadiah ulang tahun dari Taeil, walau hanya beberapa dan tidak lengkap Tapi Yoshi tetap bahagia
Mungkin juga karena sering di nyanyikan Senandung Bintang kecil sebelum tidur oleh Ibu panti, lagu itu jadi membekas di ingatan Yoshi. Semacam lagu wajib yang akan selalu ia senandungkan
"Adik kakak sedang apa?" Mata Yoshi mengerjap, menengadah menatap dengan mata berkaca kaca Park Chanyeol disana. Kakak tertua yang sudah menjalani hidupnya sendiri, sukses sebagai penulis Dongeng anak anak. Meski begitu Chanyeol tak lupa tempat asalnya, dia masih sering mengunjungi panti Seperti sekarang
"Kak Chanyeol!" Tubuh kecil Yoshi menerobos masuk pelukan Chanyeol, menangis keras. Rindu, Chanyeol salah satu kakak yang paling dekat dengannya selain Jinhwan dan Taeil atau mungkin semua Kakak panti memang menyayanginya, wajar Yoshi memang malaikat
"Rindu kakak hmm? Sedang menggambar apa hayo." Pria tinggi itu mencolek hidung memerah Yoshi, memangku Si Anak lelaki lalu mengambil buku gambar kecil yang sempat terabaikan
"Ini siapa sayang?" Tanya Chanyeol, menunjuk seorang Laki Laki dan anak kecil di gambar Yoshi
Bocah itu memegang sisian buku gambar "Ini Paman Doyoung yang ini Jeno." Senyumnya merekah, mengingat teman main baru yang dia temui beberapa jam lalu
Chanyeol tersenyum tipis, dia tahu bahkan lebih dari tahu siapa Doyoung yang di maksud Yoshi. Laki laki itu Donatur tetap di Panti bahkan membantu dirinya menerbitkan banyak buku dongeng Seperti sekarang
"Yoshi suka Paman Doyoung dan Jeno?" Pupil mata Bocah itu membesar, ia berkedip lucu lantas mengangguk senang "Suka, mereka baik." Cengirannya lebar hingga deret gigi putih yang rapi terlihat
"Jadi Yoshi tidak suka sama kakak lagi?" Wajah Chanyeol berubah sedih, dia menekuk bibir mengundang pekikan panik dan gelengan kuat dari Anak Lelaki di pangkuannya
"Ihh bukan begitu." Yoshi menggeleng keras, memeluk erat erat Kakak Chanyeol nya. Sedikit merasa bersalah "Maafkan Yoshi ya? Kakak Chanyeol tetap yang terbaik."
Lantas Chanyeol tertawa gemas, kedua lesung pipi manisnya terlihat jari mungkl Yoshi terulur. Menusuk di lubang pipi itu "Pipinya berlubang hehehe."
Chanyeol enggan menjawab, alih alih semakin merapatkan pelukan pada tubuh Ringkih Yoshi yang terlihat kedinginan "Malaikat kecil kakak, kamu pasti bisa merasakan kasih sayang Ibu dan Ayah, kakak yakin kamu bahagia." Ia bergumam. Tak mau di dengar Yoshi
"Lho, kita gak diajak nih." Dari kejauhan Taeil dan Jinhwan berjalan beriringan. Sontak mengundang binar bahagia dari mata Yoshi kecil
"Sini kakak! Ada Kak Canyeol tahu."
Lantas begitu terus, satu orang dewasa, dan dua orang remaja lain hanya bisa tertawa gemas mendengar celotehan riang dari Yoshi kecil
Chanyeol tak habis pikir, anak sepandai ini mengapa bisa dianggap sebagai aib bahkan di buang ke pinggir Hutan?
Tapi tak apa Toh Yoshi punya dia, punya Jinhwan, Punya Taeil, ke Ibu panti dan teman temannya yang lain—
Chanyeol tidak akan segan melukai siapapun yang mencoba menghilangkan senyum Yoshi.
Bahkan jika itu dirinya sendiri.
_______________
Kaki kecil Yoshi menendang batu kesal, masih merajuk rupanya pada Chanyeol yang menolak memberikan permen kapas warna warni di Pasar Malam tadi
Dan itu cukup membuat Chanyeol gemas sedikit menghal nafas juga, karena Yoshi itu sangat susah di bujuk jika sudah begini
"Ihh itu boneka milik Cici tahu!" Yoshi berkedip lucu, melihat seorang anak laki laki Manis (?) Seusianya yang sepertinya sedang di ganggu oleh anak anak SMP di bawah Pohon Beringin
Dia menarik tangan Chanyeol tapi Chanyeol berjongkok "Kenapa? Mau sesuatu?"
Telunjuk kecil Yoshi terarah ke anak kecil yang sedang di tindas "Ayo bantu anak itu kakak!"
"Tapi Nanti Yoshi maafin kakak ya?" Pinta Chanyeol dengan senyum mengembang Apalagi ketika Yoshi mengangguk cepat
Pria tinggi itu pasrah saat tangannya di tarik kencang menuju seorang anak manis yang sedang di tindas "Heh! Pergi pergi, jangan ganggu."
Sontak anak-anak SMP yang sedang menjahili berlari pontang panting mendengar teguran Chanyeol. Terlebih Pria itu kan sangat tinggi, mereka pikir Chanyeol jelmaan Slender Man
"Kamu gak papa anak manis?" Chanyeol berjongkok, Yoshi mengangguk entah untuk apa
Anak itu mengangguk sembari memeluk boneka berbentuk Doraemon seukuran tubuhnya "Makasih ya Kakak tinggi sudah membantu Cici, Ihh senang Cica nya sudah kembali."
"Cica?"
Anak itu mengangguk, menyodorkan boneka di tangannya "Namanya Cica, oh iya nama kamu siapa?"
Yoshi berkedip, nyengir lebar lalu meraih tangan Anak manis itu "Yoshi, kamu?"
"Aku Hyunsuk, salah satu anggota keluarga Khong Guan."
Chanyeol menahan tawa "Maksudnya?"
"Iya kan papa Hyunsuk hilang."
Ohh...... Chanyeol menyesal hampir tertawa
"Kita berteman?" Mata cerah Hyunsuk kecil menatap Yoshi, nyengir lebar saat Yoshi mengangguk semangat
Chanyeol ikut tersenyum, menarik tangan Yoshi pelan "Nahh kamu pulang ya? Kakak sama Yoshi juga mau pulang."
Hyunsuk mengangguk, melambai lalu berlari masuk ke rumah bercat ungu tak jauh dari sana
Sepanjang jalan menuju panti Yoshi bersenandung bintang kecil lagi dan Chanyeol ikut melengkungkan senyumnya
Masih terlalu dini tapi bahkan benang merah itu sudah mulai terikat walau tak terlalu kuat, takdir memang tak akan pernah ingkar pada setiap manusia yang menjalaninya.
To Be Continue......
KAMU SEDANG MEMBACA
Iridescent
FanficSebelum baca ceritanya, baca dulu Peringatan di awal Chapter Yaa. Supaya gak ada pertanyaan atau kecewa ke depannya, baca dan cermati isi peringatannya. Kalau gak suka Kalian bisa langsung Leave tanpa meninggalkan jejak apapun yang bisa bikin Mental...