A Truth (2)

142 29 3
                                    

Yoshi bersandar pasrah pada Dinding kesal, menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan begitu terus berulang kali

"Kau ini kenapa? Sejak pesta kelulusan Kak Mark kemarin kau jadi pendiam begini."

Remaja itu melirik singkat pada Jeno yang memasuki kelas dengan Stik Es Krim di tangan, beberapa orang memperhatikan mereka

Ada yang mengghibah bicara betapa tidak miripnya Jeno maupun Yoshi dari sisi manapun lantas memunculkan spekulasi negatif yang terus menyebar jadi Gosip murahan merugikan.

"Jeno kalau suatu hari aku harus keluar dari rumah jangan Rindu padaku ya." Dia tersenyum tipis, sedangkan Jeno mengerutkan dahinya. Kesal

"Kau pikir kau mau kemana sialan!" Jeno menyentak, sedikit emosi. Ayolah siapa juga yang mau saudara sepermainan semasa kecil harus pergi begitu saja, tidak jelas pula alasannya

Yoshi Tertawa kecil, cukup tahu saja jika memang Hanbin dan Lisa adalah Orang tua kandungnya. Secara logika ia tak punya hak apa-apa lagi dalam menjadi bagian keluarga Jung

"Kau ini sudahlah lupakan, cepat duduk pelajaran terakhir segera di Mulai."

Jeno sudah ingin menyela namun kedatangan Miss Camilla menggagalkan niatnya, dia kembali duduk tenang di samping Jaemin yang mengerut bingung "Kau kenapa? Ingin buang air besar lagi? Makanya kan sudah ku bilang jangan makan makanan yang terlalu pedas, lagi kau aneh masa Makan Roti Coklat campur Kimchi yang pedas."

"Kau diam itu namanya Cita rasa baru kau sih sudah ku tawari tak mau mencoba." Jeno membalas, ikut berbisik

Tidak sadar saja Miss Camilla memperhatikan mereka sejak tadi dengan penghapus papan tulis di tangannya siap melayang entah pada Jeno atau Jaemin

Yoshi yang sadar menyenggol kaki Jeno, berharap pemuda itu sadar "Jung Jeno Astaga lihat ke depan." Dia ikut berbisik dari belakang, sedikit mencubit tengkuk Jeno

Tapi nampaknya saudaranya itu terlalu fokus pada perdebatan tidak bermutu bersama Jaemin, sampai sebuah penghapus berukuran sedang melayang tepat mengenai meja yang di tempati Jeno dan Jaemin

"Bagus Jung Jeno dan Na Jaemin kalian bisa lanjutkan pembicaraan diluar silahkan." Miss Camilla membuka kacamata, berkacak pinggang sembari mengarahkan tangannya pada pintu

Jeno berkedip, saling pandang dengan Jaemin "Lho tapi Miss-"

"Cepat!"

Jaemin lebih dulu melangkah pergi "Gara gara kau tahu!" Dan perdebatan mereka tidak berakhir bahkan sampai duduk bersama di Bangku Permanen depan kelas

Yoshi menyemat senyum tipis, siapa yang tahu bahwa mungkin besok dan besoknya lagi hal hal semacam ini mungkin tak akan ia temui lagi

Jika boleh, hanya jika Bunda mengijinkan Yoshi ingin sekali tidak kemana mana hanya diam di rumahnya yang sekarang

Kalaupun di suruh memilih, Yoshi ingin sendiri, pergi kemanapun yang ia ingin jelasnya Yoshi terlalu tak mau bersama orang tua kandungnya

Ada bagian dalam hatinya yang masih tak bisa menerima mereka, sebab ada satu pertanyaan yang terus terputar di otaknya "Kenapa baru sekarang? Untuk apa aku diinginkan sekarang, kenapa aku tidak di musnahkan saja dulu?"


_________________

Di gerbang rumahnya, Yoshi tertahan tak mau masuk ke dalam menghampiri seseorang yang menunggu sembari duduk di teras bersama Bundanya

IridescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang