Haruto.

158 32 3
                                    

Kondisi Yoshi mulai membaik, keadaannya tidak se mengkhawatirkan seperti kemarin walau masih Rewel karena tidak mau di tinggal Chanyeol tapi dia sudah kembali ke Sekolah

Sekolahnya itu sedang gempar sekali karena ada Murid empat belas tahun yang menjalani kelas Akselerasi ke tingkat dua

Yoshi sih sebetulnya sedikit tidak peduli tapi Ocehan Jaemin dan Jeno di meja kantin siang ini sedikit menganggu

Lagipula kenapa mereka berdua suka sekali menggosip sih?

"Ehh tapi ya anak Genius itu katanya Putra tunggalnya Pengusaha Kim Hanbin dan Lalisa itu." Lagi lagi Jaemin memulai percakapan dengan mulut penuh Kimchi Jiggae dan Kimbab segitiga

Jeno mendengus, menendang kecil kaki Jaemin "Tutup mulutmu saat sedang makan Bodoh!"

Dan Jaemin hanya mengejek Jeno, dengan acuh melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda

Sementara Yoshi diam, padahal ia yakin kemarin Jantungnya berisik sekali jika bersama Jaemin tapi sekarang? Kenapa rasanya biasa bisasa saja? Ah tidak tahu yang jelas Yoshi Senang jika tidak jatuh cinta pada Jaemin

"Iya memangnya apa urusan sama kita?" Sahutan Yoshi serta Tos dengan Jeno membuat Jaemin mendelik, kesal

"Ya ampun Yoshi sekali kali kita juga perlu membicarakan Orang." Remaja itu mendesah, hampir mencakar wajah So polos Yoshi. Menurutnya

Yoshi bergidik ngeri "Tidak bermutu." Kemudian ia Tos lagi dengan Jeno

"Tapi yang aku dengar dia suka—— membully." Suaranya Jaemin mencicit diakhir kalimat, Siswa akselerasi yang di bicarakan ternyata memasuki kantin

Dengan tampang Angkuh dan terlampau datar, beriringan bersama Taehyun dan Hueingkai. Si tukang Tindas di kelas sebelas

Kai Dan Taehyun itu seharusnya ada di kelas tiga, tapi mereka tertinggal kelas di tahun ini persoalan tentang mengapa mereka tidak keluarkan karena tentu saja. Mereka punya kedudukan

Di tambah Si anak baru Akselerasi yang anak tunggal pemilik Agensi terbesar itu, tidak heran kalau ke depannya mereka akan sulit di tandingi

"Minggir! Haruto mau duduk disini." Begitu saja Kai menggebrak meja yang Yoshi dan Jeno Jaemin tempati, sampai Jaemin terbatuk batuk dengan wajah memerah karena tersedak

Remaja itu mendengus, berdiri sembari menggebrak meja "Heh! Kau buta Atau bagaimana? Meja ini sudah di tempati." Yang lain menatap Jaemin terkejut, Serius Jaemin mau melawan mereka?

Hueingkai mendecih "Kau tidak tahu siapa kami hah?!"

Jaemin balas tertawa, bersedekap dada kemudian menarik Jeno dan Yoshi berdiri "Perkenalkan dua Putra keluarga Jung, Keluarga tersohor seantero Negara mau apa?"

Taehyun menarik tangan Kai untuk mundur "Sudahlah."

Jaemin tertawa sarkas "Dengarkan kata temanmu itu, lagipula Fokus saja pada Kenaikan kelasmu jangan sampai tertinggal Lagi, The Real beban keluarga."

Sial! Hueingkai benar benar emosi, dia ingin sekali mencabik cabik wajah Jaemin, si Miskin yang beruntung berteman dengan dua anggota keluarga Jung.

Siswa Akselerasi itu —Haruto— berdecih sinis, menatap Yoshi benci "Bukankah dia hanya anak pungut?"

Dan selanjutnya hanya terdengar seruan Jaemin dan Yoshi yang berusaha menahan Jeno yang ingin membunuh Haruto saat itu juga.

________________

Yoshi sedikit menyesal tidak menerima tawaran Jeno tentang menunggunya mengambil beberapa buku untuk persiapan ujian tengah semester

Sebab Sekolah sudah benar benar sepi, ini sudah lebih jam sepuluh malam hanya terdengar suara Jangkrik dan hewan malam lainnya

Security sekolah juga tidak ada mungkin sedang mencari makan atau kemana, Yoshi tidak tahu

Sebenarnya dia bukan Tipe orang yang percaya hantu dan semacamnya, tapi jika keadaannya begini tak salah kan Yoshi panik?

"Apa aku Telpon Supir Ayah saja ya? Atau Jeno? Tapi ini sudah malam mereka pasti sudah Istirahat." Ia bimbang, sangat susah menemukan kendaraan di jam segini

Biarpun ada dia harus berjalan cukup jauh dulu, mencari stasiun Bis dan memilih lagi jalur menuju rumahnya

Tungkai kakinya semakin cepat menuruni tangga, salahkan sekolahnya yang harus memiliki kelas bertingkat begini

Cahaya Sekolah remang remang walau beberapa Koridor dan sudut gelap tanpa cahaya

Dia tersentak kaget tiba tiba seseorang menarik kerah bajunya, dia di seret masuk ke dalam kelas yang cukup gelap

Tawa lirih terdengar menggema, sedetik kemudian kelas terang menunjukan Haruto, Kai Dan Taehyun berdiri angkuh di hadapannya

"Kenapa ya keluarga terhormat Seperti keluarga Jung mau menampung sampah sepertimu?" Hueingkai berjongkok, mengelus rambut Yoshi kemudian menjambaknya

Yoshi diam, memejamkan mata. Enggan menanggapi apapun

"Ya dan bisa bisanya Jaehyun menyayangimu Seperti dia menyayangi Mark dan Jeno, aneh apa kau pakai ilmu hitam?" Taehyun ikut berjongkok bersama Kai, menepuk bahu Yoshi kencang. Sangat kencang

Satu hantaman keras menyapa dada Remaja itu saat Hueingkai melempar buku paket Kimia tebal mengenai dadanya "Ups maaf aku tidak lihat."

Taehyun terkekeh, menarik keras baju Yoshi kemudian mengelus pipinya pelan "Aku tahu kau itu seorang Dominan, tapi kalau dilihat lihat kau manis juga haruskah aku melakukannya?"

Hueingkai mendesis, tidak percaya "Jangan bercanda si lemah ini Dominan? Pantas tidak ada yang mau padanya."

'Salah, aku punya Hyunsuk! Setan kecil itu walau menyebalkan juga sangat manis.'

Dan Yoshi hanya diam, tidak mau melawan walau ia bisa ia terlalu malas berurusan dengan orang orang ini. Kalaupun ia membalas maka tak ada bedanya kan ia dengan mereka? Iya kan?

"Takut?" Suara datar Haruto menggema sepanjang kelas, di Tangannya ada Beberapa butir Pil Ekstasi

Mata Yoshi membola, dia mulai berontak saat Haruto ingin memasukkan benda Terkutuk itu ke mulutnya "Jangan! Tolong jangan libatkan aku dalam apapun urusan kalian aku tidak akan mengganggu."

"Sayangnya sudah terlambat, jadi mau mencoba?" Tangan Haruto semakin dekat

Refleks Yoshi menendang kaki Remaja itu, berontak kuat hingga terlepas dari cengkraman Taehyun

"Sial! Dia kabur, tangkap atau dia bisa melaporkan kita pada pihak sekolah!"

Keempat orang itu berlarian Sepanjang koridor, Yoshi yang pertama berhasil mencapai gerbang sekolah

Kakinya masih bergerak cepat, mendengar tiga orang di belakangnya masih berteriak sembari mengejar

Tangan kanannya di tarik memasuki sebuah Rumah, entah berada di Distrik mana. Dia tak tahu, sepertinya ia tersesat

"Ssst diam, disini aman."

Yoshi baru bisa mengela nafas lega saat tahu bahwa Hyunsuk yang membawanya, lampu rumah itu padam keseluruhan benar benar gelap

Mata Sepekat malam Yoshi menatap dalam diam Haruto, Hueingkai dan Taehyun yang masih mengejar dirinya

Setelah tiga orang itu benar benar pergi, Yoshi menghela nafas menatap Hyunsuk di sampingnya "Terimakasih." Dia tersenyum, lebar

Mata Hyunsuk berbinar, mengangguk semangat "Apapun untuk Calon pacar!"

Benar kan? Hyunsuk itu seperti setan tapi menggemaskan disaat bersamaan.















To Be Continue.....

IridescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang