Selamat membaca guys :)
.
.
.
.
.
Tandai jika ada typo ya ><
.
.
.
.
.
Koreksi nya juga boleh 😃👍.
.
.
.
.Di sebuah pusat kota di malam hari, tepatnya di kost yang terbilang kecil, seorang pemuda yang tengah sibuk mengerjakan tugas proyek yang akan dikumpulkan besok.
Pemeran utama kita di cerita ini.
Ia menghela nafas sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, mendongak menatap langit-langit kamar kost yang berwarna putih, tapi ternodai dengan bekas pipis musang.
Decakan pun keluar dari mulut nya, lihatlah keadaan kost nya ini. Mau tau? Nih.
Pertama, luas nya hanya 7×7 meter.
Ruang tamu, tempat tidur, dapur, di gabungkan dalam satu ruangan. Kamar mandinya di luar rumah, kali pertama ia datang ke kost ini, ia kira itu toilet umum, tapi tidak, pemuda itu tersenyum penuh tekanan.
Ia kira kost yang akan ditempati ini bagus, soalnya di brosur nya, seperti gaya kost-kostan kecil bergaya minimalis gitu kan.
Pas dia masuk, behhh, beda.
Cat dinding udah ada yang terkelupas, atap bocor, sehingga tiap hujan datang, ia harus sedia minimal 5 baskom kecil untuk nampung tu air biar nggak kemana mana, bisa berabe kalau ia terpeleset.
Beberapa bulan yang lalu, ia sudah lulus dari tingkat terakhirnya, karena nilainya bagus, ia mendapatkan undangan di salah satu universitas ternama di kota A.
Tak ingin menyiakan kesempatan ini, pemuda itu langsung setuju, setelah meminta izin , ia pun langsung berangkat dan menyewa kost. Karena duit nya pas-pasan, dan memilih berhemat, ia pun memutuskan untuk memilih kost ini.
Mata cokelatnya melirik jam yang melekat di dinding.
03.15
Segera bangkit dan berjalan menuju kasur nya, menghempaskan tubuh dan langsung menutup mata, tubuhnya sangat lelah. Sebelum benar-benar tertidur, ia bergumam.
"Gue ingin jadi holkay...."
Tepat saat terlelap pulas, dinding kost perlahan memudar, begitupun dengan pintu dan perabot lainnya.
》》.《《
Kelopak mata nya pun terbuka, menampilkan netra hitam legam tajam nan kosong, menundukkan kepalanya.
1...
2......
3........
Bola mata pemuda itu pun seakan ingin keluar, cepat-cepat ia mengendalikan diri, dan membawa mundur tubuhnya. Jantung nya hampir turun ke betis.
Bagaimana tidak? Dibawah sana terdapat mobil dan jalan raya, tapi kali ini beda, mereka semua terasa kecil.
Yap, ia berada diatas gedung berlantai 50, parah nya lagi, duduk pembatas gedung, malah tu kaki pake di julur-julurin segala.
Kek doi yang ulurin tangan nya waktu kamu jatuh kan.
Eh 🤭
Skip ye.
Ia melihat sekeliling, LHA!!!??
Kenapa ia bisa berada disini? Ia yakin sedang tidur di kost, kenapa sekarang malah berada disini?
Saat sedang asyik memikirkan alasannya, pandangan tertuju pada pantulan seseorang yang wajahnya masyaa allah tampan di bekas genangan air.
Dan lagi...
Ia mengikuti setiap gerak-gerik yang ia lakukan, mulai dari senyum, bibir berbentuk ikan, mata juling, kayang, gaya lilin, sal--- oke makin ngawur.
Nambah lagi satu beban pikirannya.
Deg!
Tapi tidak ada angin, tidak ada doi, kepalanya mendadak terasa sakit dan mau pecah. Tubuhnya oleng dan berakhir dengan satu tangan yang memegang dinding pembatas guna menumpu tubuhnya agar tidak jatuh.
Kilasan-kilasan ingatan itu menerobos layaknya air bah. Tak lama, sakit yang di alaminya berkurang.
Mencoba mengatur nafas yang tak beraturan, berdiri tegak dan menyibak rambut yang menghalangi.
"Ha ha h- ASEMMONYET LAH!!"
"INI NGGA MUNGKIN KAN??!!"
---------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Become a Brother
General Fiction[ Libur bentar yaw ] ִ ࣪𖤐 𝔹𝕝𝕦𝕣𝕓 Pemuda yang sebentar lagi menginjak usia 20 tahun, tengah disibukkan dengan tugas proyek besar-besaran yang di berikan oleh sang dosen. Ketika membuka mata, ia malah disambut dengan mobil yang lalu lalang di b...