02.

39K 3.7K 156
                                    

Happy Reading
Hehe

Pintu utama mansion terbuka dengan kasar, seorang pria paruh baya yang masih nampak muda itu berlari menuju kamar sang ponakannya dengan langkah tergesa-gesa. Arsenio Arnovea Adik dari Ayah Vano & Lovly, bekerja sebagai dokter di rumah sakit keluarganya.

Saat tiba didepan pintu berwarna coklat yang bertuliskan nama Lovly<3 sang pemilik kamar, dia langsung membuka kamar tersebut dan matanya melihat Vano yang masih menangis dan menggumamkan kata maaf. Dia pun menghampiri Vano

"Vano" panggilnya sambil memegang pundak pemuda tersebut

Vano yang mendengar suara Om nya pun langsung berdiri dan segera meminta Om nya untuk memeriksa Lovly.

"Om cepet periksa Lovly, di kepalanya keluar banyak darah Om cepet!" titah Vano dengan mata yang masih menangis

"Iya akan Om periksa, kamu minggir dulu"

Setelah selesai memeriksa, Vano langsung bertanya dengan wajah penuh kekhawatirannya.

"Gimana keadaan Lovly Om? Gak ada yang parah kan? Lov baik-baik aja kan?" tanya Vano beruntun

Arsen yang mendengar itupun menghela nafas nya lalu menjawab

"Lov tidak apa-apa, tapi ..

"Tapi apa Om?!"

"Sepertinya kepala Lov terbentur lantai dengan keras sehingga Lov harus mengalami amnesia sementara, dan jangan memaksakan Lov untuk mengingat itu sangat bahaya untuk Lov" jelas Arsen lirih, dia sedih melihat ponakan kesayangannya mengalami hal seperti ini

Vano yang mendengar itupun mematung tak percaya dengan semua ini, Vano menggeleng keras dengan mata yang kembali menangis. Vano tidak ingin dilupakan oleh adik kecilnya.

"OM PASTI BOHONG! LOV GAK MUNGKIN AMNESIA, AKU GAK MAU LOV LUPAIN AKU OM! HIKS AKU GAK BISA TANPA LOV! AKU SAYANG LOV OM!!!" teriak Vano histeris dengan menjambak rambutnya sendiri

Arsen yang mendengar itupun merasa iba dan kasian kepada Vano, dia tau seberapa besar sayangnya Vano pada Lovly, dan dia tau bagaimana Vano menjaga Lovly seperti layaknya permata. Dia juga merasakan hal yang sama, dia tidak ingin Lov'nya melupakannya, dia juga sangat menyayangi Lov. Keluarga besarnya juga pasti akan merasakan hal yang sama ketika Princess mereka sekarang mengalami amnesia dan melupakan keluarganya, apalagi kakaknya Ayah Vano & Lovly pasti mereka sangat terpukul mendengar kabar ini.

"Sabar Van, kita doain aja semoga Lov cepet sembuh dan kita juga bantu memulihkan ingatannya Lov, tapi jangan terlalu dipaksa karena itu bisa menyakiti Lov" ujar Arsen dengan memeluk Vano dan menepuk punggungnya memberi semangat

Vano yang mendengar itu hanya mengangguk.
Hingga terdengar suara lenguhan dari gadis yang sedari tadi ditunggu siuman pun langsung membuat Vano dan Arsen menghampiri gadis itu.

"Lov mana yang sakit sayang? Bilang sama kakak" ucap Vano khawatir

"Iya mana yang sakit Lov? Bilang sama Om nanti Om obatin" imbuh Arsen yang sama khawatirnya

Sedangkan yang ditanya hanya menampilkan wajah bingungnya, karena dia tidak mengenal dua orang berbeda usia itu. Ini juga bukan kamarnya, tiba-tiba kepalanya sakit sekali seperti tertimpa batu besar dan diapun menjambak rambutnya sendiri untuk menghilangkan rasa sakit itu. Mereka berdua yang melihat itu pun membulatkan matanya khawatir lalu memegang tangan Lovly dan menenangkannya untuk tidak menyakiti dirinya sendiri.

"Astaga sayang jangan gitu, kalau kepalanya sakit bilang sama kakak nanti kakak pijat aja biar sakitnya hilang" ucap Vano bergetar dengan tangan yang mencoba melepaskan tangan Lovly dengan mengelusnya lembut

Melihat Lovly mulai tenang, Vano pun menangkup wajah adiknya agar menatap kepadanya. Dia menatap Lovly dengan tatapan lembut dan penuh kasih sayang, dia pun mengecup kening Lovly lama dan setelah itu dia kembali menatap Lovly yang melihatnya dengan raut wajah kebingungan.

"Kamu siapa? Kenapa cium-cium aku?" tanya Lovly dengan mengerjapkan matanya berkali-kali dan itu membuat Vano dan Arsen terkekeh gemas melihat wajah polosnya, tapi setelah itu tatapan Vano berubah sendu kala Lovly menanyakan siapa dia dan tidak memanggil dia kakak dengan suara imutnya

"Aku Vano kakak kamu sayang, kamu Keylovly Dasha Arnovea dan yang itu Om Arsen, Om kita" jelas Vano dengan mata yang masih menatap Lovly

"Hah?" bingung Lovly

Tentu saja dia bingung, nama dia kan Arbelinda bukan Keylovly, dan nama siapa lagi itu. Tapi namanya terdengar familiar, setelah lama diam akhirnya diapun tersadar jika dirinya bertransmigrasi ke novel yang dibacanya sebelum tidur. Udahlah mikirin itunya nanti aja, yang penting sekarang dia harus bersyukur karena bukan masuk ke tubuh si protagonis atau si antagonis itu, huft..

"Maaf aku gak inget" lirih Lovly dengan menundukkan kepalanya

"Gak papa sayang nanti juga cepet sembuh dan inget lagi iya kan Om" hibur Vano meskipun dia juga sedih tapi dia tidak ingin Lovly tambah sedih, dan tatapan Vano beralih ke arah Arsen untuk meminta pendapatnya

"Iya nanti juga pasti sembuh ko sayang" ucap Arsen sambil mengelus rambut Lovly lembut

"Beneran" tanya Lovly dengan mata berbinarnya sambil melihat ke arah Vano

"Iya Lov" balas Vano sambil mencium gemas pipi adiknya, ah Vano rasa adiknya itu semakin imut saja

"Sekarang kamu istirahat yah biar cepet sembuh" titah Arsen lembut dan membantu membaringkan Lovly dan menyelimutinya dengan benar agar tidak kedinginan

"Sweet dream Lov" ucap Vano & Arsen lalu bergantian mengecup kening Lovly dan berjalan keluar kamar

Setelah berada di luar, Vano pun menatap Om nya

"Besok Ayah & Bunda bakal pulang, kalo mereka tau keadaan Lovly gimana Om? Dan keluarga besar juga tau pasti.." tanya Vano menggantung kalimatnya dengan tatapan kosongnya

"Biar Om yang menjelaskan semuanya, semoga mereka ngerti, kamu tenang saja dan jaga adik kamu" hibur Arsen



Tbc



Ngebosenin ya? Maap deh aku juga baru belajar xixi

Votmen nya oke ^⌣^
See you

Just a Figuran (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang