18.

21.6K 2.8K 285
                                    

Aku update ni
Maaf kalo kelamaan nunggunya ^_^
Kalo gak jelas sorry ya, otaknya masih ngelag gara-gara PAS kemaren😭

Jan lupa tinggalin jejak ya!
Dah lah..

Happy Reading💃

________________________________________________

Sore hari, Bianca dan Kenzo sudah sampai di mansion Wijaya. Bianca langsung turun dari motor Kenzo dan bergegas masuk mencari Ana, ketika tiba diruang utama matanya menatap sosok yang dicarinya sedang mengobrol bersama orang tuanya. Bianca mengepalkan tangannya kuat, matanya berkilat marah, setelah apa yang dilakukan oleh Ana hingga membuat Lovly masuk rumah sakit tapi dia malah santai-santai saja seperti tidak melakukan kesalahan apapun.

Bianca melangkah mendekati Ana, tangannya langsung menampar pipi Ana kuat membuat mereka kaget.

"BIANCA!" Bentak Reni-ibu kandung Bianca

"Dimana sopan santun kamu Bianca!" Dingin Galang-kepala keluarga Wijaya

"Kenapa? Papi sama Mami mau marahin aku karena aku nampar dia? Tamparan itu bahkan gak sebanding sama apa yang udah dia lakuin Pi" Marah Bianca

Ucapan Bianca membuat Ana panik dan takut, apakah Bianca tahu sesuatu?

"Apa maksud kamu Bianca?" Tanya Galang

"Dia udah bully putri Arnovea Pi" Bukan Bianca yang menjawab tapi Kenzo yang baru saja datang dengan wajah datarnya

Perkataan Kenzo membuat Galang dan Reni membulatkan matanya kaget sedangkan Ana menatap heran Kenzo, dia saja tidak kenal dengan putri Arnovea itu apalagi sampai membullynya.

Bianca yang melihat Ana bingung pun tersenyum miring, "Lo gak tau kan putri Arnovea siapa?" Tanyanya mengejek

"Dia yang lo anggap cewenya Vano, atau lebih tepatnya Keylovly Dasha Arnovea" Lanjutnya membuat Ana menegang dan matanya melotot

"Kenapa kak Ken sama kak Bi fitnah aku? Aku gak mungkin tega buat bully dia, kenapa kalian jahat sama aku? Kalo aku ada salah aku minta maaf tapi jangan fitnah aku didepan Mami Papi kak" Ucap Ana dengan mata yang mulai berkaca-kaca

"Aku gak bully dia Mi Pi, percaya sama aku" Lanjutnya sambil menatap Reni dan Galang sedih

"Drama banget sih, udah malu-maluin keluarga Wijaya juga!" Ketus Bianca

"Kali ini Papi akan percaya sama Bianca, karena ini menyangkut putri Arnovea, dan David adalah sahabat Papi, udah lama juga Papi gak ketemu sama dia dan putrinya, nanti malam Papi akan menjenguknya"

"Dan jaga sikap kamu Ana, keluarga Arnovea tidak akan tinggal diam saja ketika putri dan cucu perempuan satu-satunya tersakiti oleh siapapun meskipun kamu keluarga Wijaya" Lanjutnya datar lalu pergi menuju kamarnya sambil menggandeng lengan istrinya

"Apaan sih, dia mah bukan bagian dari Wijaya kali, anak pungut doang juga" Gumam Bianca sambil menatap sinis Ana

Kenzo yang mendengar gumaman Bianca pun tersenyum tipis lalu merangkulnya, "Gak boleh gitu" Katanya pelan lalu mengecup pelipis Bianca

Bianca hanya terdiam lalu melingkarkan lengannya dipinggang Kenzo, dia tersenyum senang karena kakaknya sudah seperti dulu lagi.

Ana menatap mereka benci, kenapa hari ini sungguh menyebalkan? Dia baru tahu kalau cewe itu adalah adik Vano dan sekarang dia melihat Kenzo bersikap manis kepada Bianca sedangkan jika bersamanya Kenzo begitu dingin.

Sial, gue harus buat semuanya berpihak sama gue, dan sekarang gue biarin Bianca ngerasain kemenangan dulu tapi nanti gue bakal rebut Kenzo lagi.-Batin Ana menyeringai

Just a Figuran (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang