9

144 11 1
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

Author pov

Pria mungil itu melangkah kan kaki nya kegedung putih dengan tatapan yang datar, semua pegawai menunduk takut, sejak soonyoung pergi memang sikap jihoon berubah. Entah sering marah, cuek, dan dingin. Ditambah lagi keadaan perusahaan menurun, jihoon terlalu banyak fikiran sampai ia selalu tidak fokus dalam rapat.

"Selamat pagi pak" ucap salah satu pegawai, jihoon tidak mendengar panggilan tersebut dan langsung pergi keruangan nya.

"Huh selalu seperti itu" ucap pria gembul itu.

"haish kau ini kan kau tau sendiri bahwa bos kita berubah sejak pak soonyoung pergi" jawab pria keturunan cina itu.

" ya juga sih, aku merasa kasihan kepada nya bos yang kita kenal dulu sudah berubah, well semoga saja pak soonyoung segera ditemukan"

"Hum! Semoga saja aku berharap juga seperti itu" kemudian pria tinggi itu mendekati dua pria manis & gembul itu.

"Yak jangan membicarakan orang cepat kalian kembali bekerja jika tidak jihoon akan marah kepada kalian" mendengar ucapan pria tinggi tersebut kedua nya menengok.

"ya ya won kami tahu, hao ayo kita kembali bekerja" ucap pria gembul itu dan langsung duduk kembali bekerja tak lupa pria manis yang disebut hao juga ikut duduk.

"Oh ya seungkwan minghao aku harap semua tugas ini selesai dengan cepat"

"ya baiklah akan kami kerjakan dengan cepat" pria gembul dan manis yang dipanggil itu seungkwan dan minghao mereka adalah ketua dan wakil management revisi & keuangan. Kedua nya hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu wonwoo meninggalkan mereka berdua dan pergi keruangan jihoon.

Tok tok tok

'masuk' wonwoo membuka pintu itu dan sedikit terkejut melihat keadaan ruangan sedikit berantakan.

"Astaga ji...apa-apaan ini? Kenapa berantakan" wonwoo pun langsung membereskan berkas yang berserakan dilantai, jihoon tidak mendengarkan ucapan wonwoo karena pandangan nya kosong, entah apa yang ada dipikiran nya itu. Wonwoo pun hanya menghela nafas sahabat nya itu hanya melamun saja.

"Yak lee jihoon bisakah sehari saja kau tidak melamun?" Suara wonwoo sedikit mengerikan so jihoon menoleh dan tidak bersuara.

"Baiklah terserah kau saja asal kau tidak mempunyai pikiran untuk bunuh diri" wonwoo berdecak kesal dan meletakkan dokumen itu ke tempat nya lalu ia pergi keluar ruangan jihoon. Jihoon hanya terkekeh mendengar sahabat nya marah. Jihoon kembali menghela nafas kasar dan menatap pemandangan dari dalam ruangan nya itu.

"Hampir 4 bulan kau meninggalkan ku soon, apa kau tidak merindukan ku?" lirih nya.

Seungcheol pov

Aku memasuki ruangan dengan tergesa-gesa.

Clek

"Maaf saya terlambat apa kau menunggu lama?" Ucap ku dan langsung duduk disofa.

"Aniyo aku baru saja sampai" ucap sang gadis dan tersenyum.

"jadi apa tujuan mu nona momo?"

"Hum aku kesini hanya menagih hutang ku kepada soonyoung" gadis cantik itu bernama momo ia adalah mantan kekasih soonyoung entah apa yang ia maksud dengan 'hutang' seungcheol memasang wajah heran dan terkekeh.

"Hutang? Lalu apa hubungannya dengan ku?"

"Ekhm begini tuan kwon seungcheol terhormat, adik mu itu mantan kekasih ku memiliki hutang budi kepadaku"

èpoque (french) SOONHOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang